Gadis Lugu Liar Galak

MIMPI BURUK (1)



MIMPI BURUK (1)

0Lu Sheng mengerutkan keningnya, ketika dia masih berpikir mengapa Chu Sihan bisa menjadi seorang Jenderal. Tiba-tiba mimpinya berubah lagi.     
0

Debu yang beterbangan terlihat di udara area luar kota bagian utara. Chu Sihan yang mengenakan baju besi dan menunggang kuda memimpin di depan dan membawa prajuritnya. Prajuritnya sedang bertempur dengan lawan mereka.     

Gemuruh genderang perang mengguncang gendang telinga Lu Sheng.     

Lu Sheng melihat pemandangan yang di depan matanya ini. Kemudian seiring berlalunya waktu, pemandangan tersebut semakin kabur sampai akhirnya tertutup oleh warna merah cerah.     

Terlihat bahwa tanah yang berlumuran dengan darah berubah menjadi hamparan bunga Lycoris. Bunga-bunga itu memancarkan keindahan yang mengerikan dan aura keputusasaan.     

"Tuan, Tuan!" Lu Sheng berteriak sambil berlari ke depan. Dia berusaha ingin mencari sosok Chu Sihan.     

Kemudian, para prajurit berkuda yang seharusnya sudah meninggal dan berbaring di atas tanah semua bangun satu demi satu secara tiba-tiba. Mereka menunggang kuda sambil menggenggam tombak, kemudian menatap Lu Sheng dengan tatapan ganas.     

Lu Sheng yang terkejut dan ketakutan, tiba-tiba dia mundur dua langkah.     

Lu Sheng melihat ke sekitarnya dan menemukan ternyata di sini tidak ada sosok Chu Sihan.     

Para prajurit berkuda tersebut berjalan mendekati Lu Sheng dan mengepungnya.     

Lu Sheng meyakinkan diri sendiri, kemudian dia mengeluarkan cambuk panjang pemberian Lu Zhou. Lalu dia melecutkan ke arah prajurit berkuda yang paling dekat dengannya.     

Setelah suara "Phak!", prajurit berkuda bersama kudanya pun langsung berubah menjadi pasir dan berserakan di atas tanah.     

Para prajurit berkuda mulai tampak marah, mereka menambahkan kecepatan kuda yang mereka tunggangi, lalu berlari menuju Lu Sheng. Jantung Lu Sheng pun berdetak dengan kencang, sedangkan cambuk panjang yang di tangannya juga melecut semakin cepat.     

Ketika Lu Sheng sudah kelelahan, akhirnya dia berhasil mengalahkan prajurit berkuda yang terakhir.     

Lu Sheng duduk lemas di atas pasir dan beristirahat.      

Tiba-tiba, Chu Sihan yang tadi "Hilang" muncul kembali di depan mata Lu Sheng.     

"Tuan!" Kedua mata Lu Sheng menjadi terang. Dia segera berdiri dari tanah dan berlari menuju Chu Sihan.     

Namun ketika Lu Sheng ingin mendekati Chu Sihan, "Chu Sihan" tiba-tiba mengangkat matanya, sedangkan tombak yang ada di tangannya langsung menusuk Lu Sheng tanpa ragu-ragu, tusukan tersebut langsung menembus dada Lu Sheng.     

Badan Lu Sheng langsung membeku. Dia menundukkan kepalanya dan melihat dadanya. Wajahnya penuh dengan ekspresi ketidakpercayaan.     

"Chu Sihan" tiba-tiba menunjukkan sebuah senyuman yang mengerikan. Dia tidak berbicara, namun wajahnya penuh dengan ekspresi jahat.     

"Kamu... bukan Tuan Chu!"     

"Chu Sihan" tetap diam saja. Dia menarik tombaknya dari tubuh Lu Sheng kemudian membalikkan badannya dan pergi tanpa menoleh kembali.     

Padahal ini hanyalah sebuah mimpi, namun kenapa Lu Sheng bisa merasa kesakitan? Hatinya kenapa bisa sakit?     

Sungguh aneh sekali!     

Lu Sheng menatap darah yang ada di tangannya itu, dia tertegun di tempat.     

"Shengsheng, bangun!" Secara samar-samar Lu Sheng sepertinya mendengar ada seseorang sedang memanggil namanya.     

Sepertinya itu adalah suara Chu Sihan. Lu Sheng ingin bangun dari mimpinya, namun sekeras apapun dia berusaha sepertinya dia tidak bisa bangun.     

"Tanah yang di bawah kaki Lu Sheng tiba-tiba berubah menjadi pasir. Di dalam pasir tersebut seolah-olah memiliki tangan yang tak terhitung jumlahnya. Tangan tersebut sedang menarik badan Lu Sheng ke dalam pasir.     

Lu Sheng ingin menangkap sesuatu, namun di sekitarnya hanya ada pasir saja, sehingga dengan ketakutan dia hanya bisa membiarkan badannya termakan oleh pasir tersebut.     

Kemudian mimpinya berubah lagi, Lu Sheng kembali ke Wisma Chu!     

Meskipun Lu Sheng pernah datang ke Wisma Chu sekali saja, namun dia teringat bahwa tempat ini adalah ruang kerja Chu Sihan.     

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, "Chu Sihan" masuk ke dalam kamar sambil membawa sebuah mangkok.     

"Kamu Sudah bangun?" "Chu Sihan" mengaitkan sudut bibirnya, kemudian dia bertanya pada Lu Sheng dengan tatapan penuh senyuman.     

Lu Sheng tiba-tiba mundur ke belakang ketika dia melihat wajah Chu Sihan.     

Senyuman "Chu Sihan" tiba-tiba memudar, dengan bingung dia bertanya pada Lu Sheng, "Lu Sheng, kamu kenapa? Bukannya biasanya kamu sangat senang ketika melihatku?"     

Lu Sheng?     

Tuan Chu tidak pernah memanggilnya dengan sebutan "Lu Sheng", akan tetapi, dia selalu memanggilnya dengan sebutan "Nona Lu"     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, dengan yakin dia berkata, "Kamu bukan Tuan Chu, siapa kamu sebenarnya?"     

Mau sebodoh apapun Lu Sheng, kini dia juga menyadari bahwa ada yang tidak benar dengan mimpinya.     

"Jadi siapa lagi aku sekarang?"     

"Chu Sihan" duduk di tepi tempat tidur sambil membawa mangkok tersebut, dengan lembut dia melihat Lu Sheng, "Aku adalah Chu Sihan. Pria yang paling kamu sukai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.