Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK MELAKUKAN SESUATU YANG MENGANCAM KEMATIANNYA



TIDAK MELAKUKAN SESUATU YANG MENGANCAM KEMATIANNYA

0"Wisma?" Setelah Lu Zhou pergi, Chu Sihan bertanya pada Lu Sheng dengan bingung.     
0

Lu Sheng menjawab, "Oh, imbalan Nona Deng padaku, wisma itu ada di sebelah rumahmu."     

"Di sebelah Wisma Chu?" Chu Sihan merendahkan pandangannya dan berpikir. Kemudian dia mengangkat kepalanya, "Wisma yang di ujung, di dekat sungai Mingyang itu?"     

"Betul, itulah rumahnya." Lu Sheng menganggukkan kepalanya.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia bertanya lagi, "Jadi ke depannya... kalian akan pindah ke kota?"     

"Ya."     

Mendengar jawaban tersebut, Chi Sihan pun tersenyum.     

Lu Sheng menjentik cangkir teh dengan jarinya. Lalu dia berkata, "Aku akan mencari orang untuk merobohkan rumah yang di desa itu pada awal musim semi nanti. Aku berencana ingin menggunakannya sebagai tempat ternak. Sedangkan sawah yang lainnya ingin aku gunakan untuk menanam tomat, kentang dan cabe."     

Selain kentang, Chu Sihan belum pernah melihat tomat dan cabe. Namun, tidak aneh bagi Chu Sihan jika Lu Sheng memiliki benda-benda yang unik, sehingga dia juga tidak terlalu memikirkannya.     

"Chu Yun, kamu duduk dan istirahat saja dulu." Lu Sheng segera memanggil Chu Yun ketika melihatnya keluar dari dapur.     

Kini tamunya sedikit, sudah tidak seramai tadi.     

Setelah Chu Yun menyajikan hidangan terakhir untuk tamu, dia pun berjalan ke arah meja Chu Sihan. Lalu, dia bertanya pada Chu Sihan, "Tuan, Anda pernah makan steamboat?"     

"Steamboat?" Chu Sihan menggelengkan kepalanya, "Tidak pernah mendengarnya."     

"Itu adalah menu baru yang akan dikeluarkan oleh restoran kami." Lu Sheng berkata sambil tersenyum, "Namun karena masih kekurangan bahan, jadi sementara ini masih belum bisa dimasukkan ke dalam menu, mungkin tahun depan baru bisa."     

Tahun depan cabe baru bisa dipanen. Tidak puas jika makan steamboat tidak menggunakan cabe.     

Akhir-akhir ini He Zhang sering menggunakan waktu luangnya untuk berlatih membuat sup dasar. Sup dasar tersebut dibuat dengan resep yang diberikan Lu Sheng. Sup dasar ini dibuat untuk persiapan tahun depan.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Aku sangat menantikan tahun depan."     

Chu Yun melihat mereka berdua. Kemudian dia beralasan, "Tuan Lu mengajak hamba minum bersama mereka, Tuan dan Nona Lu silahkan ngobrol."     

Lu Sheng merasa pengawal Tuan Magistrat datang untuk membantu di restoran Lu Sheng sebagai pelayan. Hal tersebut sungguh merugikan Chu Yun.     

Setelah Chu Yun pergi, Lu Sheng baru bertanya pada Chu Sihan, "Tuan, sekarang sudah hampir waktunya makan malam, Anda ingin makan apa?"     

"Makan malam?" Chu Sihan terkejut. Dia tidak menyangka bisa makan siang sampai makan malam.     

Ini... adalah pertama kalinya dia begitu.     

Setelah terdiam sejenak, akhirnya dia mengatakan dua kata, "Masih kenyang."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum, lalu dia berkata, "Aku juga masih kenyang."     

Lu Sheng memutar bola matanya, kemudian dengan nada kecil dia bertanya, "Tuan, seberapa banyak informasi yang Anda ketahui mengenai kasus pembunuhan berantai itu?"     

Seratus ribu tael perak. Lu Sheng tidak dapat melupakannya!     

Chu Sihan menggelengkan kepalanya, "Sangat sedikit, yang kuketahui korbannya semua laki-laki."     

Bagaimanapun jarak antara Jingcheng dan Linjiangfu lumayan jauh. Lalu, belum lama ini terdapat kejadian tersebut sehingga kini Chu Sihan masih belum bisa mengetahui detail kasus tersebut.     

Dan Chu Sihan hanya mengetahui bahwa yang menjadi korban dalam kasus tersebut semuanya adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan ketika Chu Sihan makan di luar, dia mendengar kabar tersebut dari pedagang yang pulang dari Jingcheng.     

"Baiklah." Lu Sheng mengerutkan bibirnya dengan lesu.     

"Mendengar perkataan Putra Kaisar Ketiga tadi, kasus ini sepertinya sangat membahayakan, kamu..."     

Lu Sheng mengerti Chu Sihan sedang mengkhawatirkannya, maka dia pun tersenyum, "Tuan tidak perlu khawatir, aku masih tahu batas."     

Sebenarnya Lu Sheng bisa bertanya mengenai kasus tersebut, hanya karena dia ingin tahu apakah gurunya memiliki kemampuan untuk menangani kasus tersebut. apakah seratus ribu tael perak itu bisa didapatkan semudah itu begitu saja.     

Masalah yang berbahaya seperti ini tentu saja harus diselesaikan oleh Guru.     

Lu Sheng tidak akan melakukan sesuatu yang bisa mengancam kematiannya.     

"Haciu!" Lu Zhou yang baru saja masuk ke dalam Wisma Lu tiba-tiba bersin. Dia mengelus hidungnya dan mendengus dengan dingin sambil bergumam, "Jangan-jangan muridku itu sedang memikirkan cara untuk mencelakakan Ayahnya lagi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.