Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT HATI



TIDAK DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT HATI

0Sejak Lin Jiang, Yu Yang, dan Mu Yan duduk, sampai sekarang ini mereka masih belum ingin pergi.     
0

Mereka ingin mengobrol dengan Chu Sihan. Namun mereka juga takut dengan Putra Kaisar Ketiga sehingga hanya bisa melihat Chu Sihan dari jauh saja.     

"Saudara Lu, bagaimana adikmu bisa kenal dengan Putra Kaisar Ketiga?" Mu Yan sangat penasaran.      

Waktu itu, Mu Yan benar-benar mengira bahwa Putra Kaisar Ketiga salah mengenal orang. Namun dilihat dari kondisinya sekarang, sepertinya bukan salah mengenal, melainkan memang kenal dengan adik Lu Ran!     

Apalagi melihat Lu Sheng menarik lengan baju Putra Kaisar Ketiga secara refleks, dan Putra Kaisar Ketiga malah tidak memarahinya, bahkan dengan penuh kasih sayang membiarkan tindakan Lu Sheng ini.     

Dari ini saja bisa dilihat bahwa Lu Sheng dan Putra Kaisar Ketiga memiliki hubungan yang tidak biasa.     

Lu Ran melihat ke arah meja Chu Sihan, dengan tenang dia berkata, "Oh, Putra Kaisar Ketiga adalah Guru adikku."     

"Uhuk, uhuk..." Lin Jiang yang tadinya masih minum teh dengan tenang, langsung tersedak oleh kata-kata Lu Ran.     

Setelah bersusah payah menghentikan batuknya, Lin Jiang pun mengangkat kepalanya dan melihat Lu Ran, "Tadi kamu bilang, Putra Kaisar Ketiga adalah Guru adikmu?"     

"Iya." Lu Ran menganggukkan kepalanya dengan tenang.     

"Bagaimana bisa?!" Lin Jiang tidak percaya.     

Lin Jiang pernah melihat keahlian Lu Sheng. Jika Putra Kaisar Ketiga adalah gurunya Lu Sheng, berarti Putra Kaisar Ketiga jauh lebih hebat lagi?     

Tapi, bukannya orang-orang Jingcheng berkata bahwa Putra Kaisar Ketiga sangat bodoh?     

Jangan-jangan Putra Kaisar Ketiga hanya menyamar menjadi bodoh saja waktu itu?     

Tidak hanya Lin Jiang, tapi Yu Yang, dan Mu Yan juga sangat terkejut.     

Lu Ran merasa hatinya terhibur ketika dia mendengar respon mereka, karena tadi dia juga sangat kaget, sampai saat ini pun hatinya masih belum bisa tenang sepenuhnya.     

Entah sejak kapan, Lu Ran merasa adiknya ini semakin misterius. Orang yang dikenalnya, satu persatu semakin tinggi jabatannya. Untung keberanian Lu Ran tidak kecil. Jika tidak, mungkin dia sudah langsung pingsan di tempat.     

Hingga saat ini, He Lai dan He Qin sudah sering mempertanyakan identitas Putra Kaisar Ketiga pada Lu Ran, namun Lu Ran tidak berani banyak bicara. Dia hanya berkata bahwa Putra Kaisar Ketiga adalah Guru Lu Sheng.     

Alasan pertama, karena dia takut mereka akan terkejut dengan masalah ini. Sedangkan alasan kedua, Lu Ran takut masalah ini tersebar.     

He Lai dan He Qin pernah mendengar Lu Sheng berkata bahwa dia memiliki seorang Guru, hanya saja mereka tidak pernah mengira ternyata Gurunya itu masih muda.     

Lin Jiang melirik Lu Zhou sekali hingga dua kali. kemudian dia hanya bisa menghela napasnya.     

Pantas saja, Putra Kaisar Ketiga sering muncul di Huangyang, ternyata karena muridnya ada di sini.     

Saat berada di meja Chu Sihan, Lu Sheng mengisi penuh cangkir teh Chu Sihan, dengan perhatian dia bertanya, "Tuan, kalau tuan merasa tidak enak badan, silahkan bilang saja, Guruku bisa sedikit ilmu medis."     

Chu Sihan, "..."     

Lu Zhou, "..."      

Lu Zhou memang bisa menyembuhkan penyakit. Tapi apa dia bisa menyembuhkan penyakit hati?     

Lu Zhou tiba-tiba merasa kasihan pada Chu Sihan.     

Lu Sheng juga benar-benar tidak tahu dan tidak mengerti atau berpura-pura tidak mengerti karena kecemburuan Chu Sihan terlihat begitu jelas, tetapi Lu Sheng tetap tidak melihatnya.     

Chu Sihan menghela napas di dalam hatinya. Kemudian dia berkata, "Aku baik-baik saja, Nona Lu tidak perlu khawatir."     

Chu Sihan sangat pusing. Sebenarnya apa yang harus dia lakukannya agar Lu Sheng bisa mengetahui bahwa Chu Sihan merasa lesu karena dia merasa posisinya di dalam hati Lu Sheng tidak mendalam?     

Lu Sheng mendengar jawaban Chu Sihan, dia pun tersenyum, "Baguslah kalau tidak ada apa-apa, ayo minum teh lagi!"     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Dia mengangkat cangkir teh dan menyesap seteguk teh. Namun tatapannya masih tertuju pada Lu Sheng.     

Mungkin karena cuaca yang dingin, wajah Lu Sheng yang putih dan halus kini kemerah-merahan. Sepasang mata yang jernih dan berkilauan, jika ada sesuatu yang kotor seakan jernih kembali secara otomatis ketika masuk ke dalam matanya.     

"Turun salju lagi!" Lu Sheng melihat ke luar jendela dan berseru.     

Lu Zhou dan Chu Sihan melihat ke luar jendela secara bersamaan.     

Mereka melihat kepingan salju jatuh satu persatu. Ada beberapa kepingan salju melayang masuk melewati jendela dan tertuju pada telapak tangan Lu Sheng yang terbuka. Kemudian salju tersebut meleleh karena suhu tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.