Gadis Lugu Liar Galak

SAMA PERSIS



SAMA PERSIS

0Lu Sheng menuangkan teh untuk Lu Zhou dan Chu Sihan terlebih dahulu, sebelum dia duduk. Kemudian dengan senyuman manis dia bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan?"     
0

Tadi, walaupun pendengaran Lu Sheng sangat tajam saat Lu Zhou menempelkan kertas hu Kedap Suara, tetap saja Lu Sheng tidak dapat mendengarkan suara apapun.     

Lu Zhou mengangkat cangkir tehnya dan meniup uap panas itu. Kemudian dia berkata, Apa mau dikata? Guru hanya mengatakan sedikit pengalamanmu yang memalukan saja."     

"Chih~" bagaimana mungkin Lu Sheng percaya! Tidak, tidak percaya, itu juga tidak benar!     

Pokoknya Lu Sheng tidak mau percaya!     

Lu Sheng memang tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi dia tidak buta. Ekspresi Chu Sihan yang terkejut tadi sama sekali tidak seperti orang yang sedang mendengarkan hal yang mempermalukan dirinya.     

Mereka berdua ini pasti memiliki rahasia yang tidak diketahuinya.     

Lu Sheng menggulingkan matanya. Kemudian dia menatap Chu Sihan dengan yang penuh penasaran, sambil tersenyum dia bertanya, "Tuan, tadi guruku bicara apa denganmu?"     

"Tidak ada apa-apa." Ekspresi Chu Sihan langsung menjadi lembut, "Hanya sedikit, masalah politik."     

"Oh." Mendengar mereka sedang membahas masalah politik, Lu Sheng pun langsung tidak tertarik lagi.     

Dibandingkan dengan masalah politik, Lu Sheng lebih tertarik dengan menaklukkan iblis, mengusir roh jahat dan menangkap hantu.     

Lu Zhou melirik Chu Sihan, di dalam hatinya dia tidak bisa menahan untuk memuji Chu Sihan.      

Perkataan seseorang yang sembarangan saja sudah mampu membuat muridnya ini tidak curiga dan langsung percaya seratus persen, Chu Sihan adalah orang yang pertama yang mencurigainya.     

"kamu capek?" Chu Sihan bertanya dengan nada kecil dan lembut.     

"Tidak, tidak!" Lu Sheng tersenyum lebar, dengan senang dia menggelengkan kepalanya. Pekerjaan yang mampu menghasilkan uang tidak akan pernah membuat capek.     

Hari ini tamu sangat banyak. Setelah dikurangi dengan modal, kemungkinan besar masih bisa mendapatkan seratus hingga dua ratus tael perak. Lumayan bagus hasilnya.     

Sayangnya sekarang musim dingin, udang karang dan kepiting Lu Sheng tidak dapat disajikan diatas meja. Jika tidak, dia pasti akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.     

Kentang adalah simpanan persediaan Lu Sheng yang ada di dalam gelang ruangan buat persiapan restoran. Lalu, dia juga menyimpan setengah laginya sebagai bibit yang akan ditanamkan untuk tahun depan.     

Semua orang sepertinya sangat menyukai kentang dan sangat tertarik dengan kentang.      

Tumpukan kentang yang ada di dalam gelang ruangan Lu Sheng sepertinya sudah mau habis. Pada musim semi tahun depan, dia pasti akan menanam jumlah kentang yang lebih banyak lagi.     

Chu Sihan melihat wajah Lu Sheng yang penuh dengan senyuman. Dia merasa perasaan yang tadinya masih berantakan pun mulai menjadi tenang.     

Lu Sheng sepertinya memiliki kekuatan gaib sehingga dia selalu bisa menarik perhatian Chu Sihan. Hal itu membuat dirinya ingin lebih dekat dengan Chu Sihan. Perasaannya seperti... seperti orang yang bersembunyi di dalam kegelapan sepanjang tahun yang sangat menginginkan kehangatan cahaya matahari.     

Chu Sihan pikir, Lu Sheng mungkin adalah cahaya mataharinya pada di masa lampau ya?     

Jika bukan, bagaimana mungkin Chu Sihan yang selalu serius dan berhati dingin ini bisa tiba-tiba begitu peduli dengan seseorang?     

Setiap kali Chu Sihan kembali ke Linjiangfu, dia selalu bisa merasakan frustasi yang tidak bisa diungkapkan. Hanya kembali ke Huangyang, rasa frustasi itu barulah bisa dihilangkan.     

Pantas saja, peramal kerajaan bisa berkata bahwa Lu Sheng adalah jodohnya. Kini jika dilihat sepertinya memang begitu.     

Awalnya Chu Sihan mengira perjalanan hidupnya ini akan diakhiri dengan membalas budi pada keluarga Chu seumur hidup. Dia terjun ke dunia politik dan menjadi seorang yang bisa diandalkan di keluarga Chu. Lalu, seumur hidupnya dia hidup sendirian dan tidak beristri.     

Namun sejak bertemu dengan Lu Sheng, akhirnya dia mengerti apa itu "Keinginan untuk melihat seseorang", dan apa itu "Keinginan untuk pulang".     

Lu Sheng adalah "Bencana" atau "Keberuntungan" bagi Chu Sihan?     

"Tuan, kamu... kenapa melihatku seperti itu?" Wajah Lu Sheng menjadi memerah ketika melihat tatapan Chu Sihan yang menatap terus-menerus padanya     

Lu Sheng mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya, dengan aneh dia bertanya, "Wajahku... tidak kotor, kan?"     

"Tidak." Chu Sihan mengalihkan pandangannya. Namun, dia malah tersenyum dengan lembut.     

Mau "Keberuntungan", ataupun "Bencana", pokoknya Chu Sihan sudah memutuskan bahwa Lu Sheng adalah orang yang diinginkannya.     

"Ehem!" Lu Zhou yang menatap mereka dengan dingin akhirnya tidak bisa menahan untuk mengeluarkan suara dan merusak situasi yang berbunga-bunga ini.     

Dasar Chu Sihan ini! Berani-beraninya dia merayu anaknya di depan matanya, benar-benar mirip dengan Ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.