Gadis Lugu Liar Galak

PUTRA KAISAR KETIGA, ANAK KESAYANGAN YANG MULIA KAISAR



PUTRA KAISAR KETIGA, ANAK KESAYANGAN YANG MULIA KAISAR

0Nyonya Besar Chu belum pernah bertemu dengan Putra Kaisar Ketiga. Jadi dia tidak tahu seperti apa wajah pria itu. Ketika dia masih tinggal di Jingcheng, Putra Kaisar Ketiga belum lahir, sehingga ketika Nyonya Besar Chu melihat Lu Zhou berjalan menuju ke arah mereka, dia pun tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan.     
0

"Pu, Putra Kaisar Ketiga!" Yu Linglong yang tadinya menolehkan kepalanya ke samping, kemudian dia melihat Lu Zhou sedang berjalan mendekati mereka. Dia pun segera berdiri dengan panik dan dia tiba-tiba terkejut saat melihat Lu Zhou.     

Dan satu kata ini langsung membuat Nyonya Besar Chu tertegun.     

Fu Xianyun juga mengangkat kepalanya ketika mendengar bahwa istrinya memanggil nama Putra Kaisar. Ketika ia melihat Lu Zhou, dia juga sedikit kaget.     

Nyonya Chu dan Nyonya Besar Chu tersadar dari rasa kagetnya, sehingga mereka segera berdiri dan memberi hormat pada Lu Zhou, "Hormat untuk Putra Kaisar Ketiga!"     

Untuk tidak mengganggu para tamu lainnya, Lu Zhou pun melambaikan tangannya tujuannya yaitu memberikan mereka isyarat untuk duduk kembali.     

Dibandingkan mereka yang terkejut, Chu Sihan tampak jauh lebih tenang. Dia berdiri dan memberikan hormat pada Lu Zhou. Kemudian Chu Sihan menggeser kursinya untuk memberi satu tempat duduk untuk Lu Zhou.     

Saat Lu Zhou duduk di atas kursi, Lu Sheng pun sudah kembali dengan membawa mangkok dan sumpit kepadanya.     

"Sini Sheng'er, silahkan duduk di sini." Lu Zhou menunjuk ke sampingnya dan menyuruh Lu Sheng untuk duduk.     

"Tidak usah, Anda duduk saja dulu. Aku masih sibuk." Suasana yang menyelimuti meja ini terasa sangat dingin, bahkan Lu Sheng yang jauh dari di sana pun bisa merasakannya, sehingga ia memutuskan sebaiknya dirinya pergi untuk menyibukkan diri saja daripada duduk tidak nyaman di sini.     

Kata "Sheng'er" yang keluar dari mulut Lu Zhou membuat mereka semua melihat ke belakang punggung Lu Sheng dengan kaget kecuali Chu Sihan.     

"Ini..." Fu Xianyun melihat Lu Sheng yang sudah berjalan jauh. Kemudian dia melihat Lu Zhou yang duduk di meja mereka. Tiba-tiba dia tidak tahu harus berkata apa.     

"Aku boleh bertanya, Putra Kaisar Ketiga dan Nona Lu memiliki... hubungan apa?" Nyonya Chu berusaha menahan rasa ketidak percayaannya. Lalu dia bertanya pada Lu Zhou. Nyonya Chu sama sekali tidak mengerti mengapa Lu Sheng yang hanya seorang gadis desa bisa mengenal Putra Kaisar Ketiga?      

Dapat diketahui bahwa Putra Kaisar Ketiga adalah seseorang yang bahkan bagi keluarga Chu juga sangat susah untuk mendekatinya!     

"Ini adalah…" Lu Zhou pura-pura tidak tahu dan melihat Nyonya Chu.     

Chu Sihan memperkenalkan, "Ini adalah Ibu saya."     

"Ternyata Nyonya Chu, ya." Lu Zhou pura-pura kaget, kemudian tersenyum, "Sheng'er adalah muridku satu-satunya. Anak ini masih muda dan kekanak-kanakan. Nantinya jika dia berbuat salah, mohon Nyonya Chu mengingatku dan memaafkan anak ini."     

Hati Nyonya Chu terasa berat. Mana mungkin ia tidak mengerti bahwa Putra Kaisar Ketiga sedang memperingatkan dirinya? Tadi ia menjelek-jelekkan latar belakang Lu Sheng. Tapi kini, Putra Kaisar Ketiga yang langsung memperingatkannya.     

Walaupun Nyonya Chu sudah jarang pulang ke Jingcheng, namun ia juga tahu bahwa Putra Kaisar ini sangatlah disayangi oleh Yang Mulia Kaisar. Tidak hanya Yang Mulia Kaisar, bahkan Putra Kaisar Pertama juga sangat menyayangi adiknya ini.     

Nyonya Chu mengingat kembali saat Putri Liuyang dari Negeri Dongqiang menikah dengan Putra Kaisar Pertama. Negri Dongqiang mengutus menterinya mengantarkan hadiah pernikahan, dan salah satu hadiah pernikahannya adalah sepasang mutiara bulan yang tak ternilai harganya.     

Pada saat itu, Putra Kaisar Ketiga langsung jatuh cinta pada mutiara bulan tersebut, sehingga ia pun langsung memujinya.     

Mengetahui hal ini, Putra Kaisar Pertama langsung memberikan sepasang mutiara bulan ini kepada Putra Kaisar Ketiga.     

Walaupun menteri Negeri Dongqiang merasa tidak senang, namun mereka juga hanya bisa memuji hubungan kerabat para Putra Kaisar Negeri Xuanyue sangat baik dan harmonis.     

Yang Mulia Kaisar lebih memanjakannya lagi. Di hari Putra Kaisar Ketiga lahir, beliau langsung memberinya gelar raja, bahkan beliau juga memberikan sebuah wisma tersendiri dengan pelayan yang lengkap. Ini merupakan penghargaan yang sangat besar, karena bagaimanapun ketika para Putra Kaisar lainnya lahir, mereka tidak pernah mendapatkan penghargaan seperti ini.     

Namun sayangnya, Selir An tidak berumur panjang. Setelah dia melahirkan Putra Kaisar Ketiga, beberapa tahun kemudian, dia meninggal dunia karena penyakit.     

Keluarga An hanya memiliki seorang putri, yaitu Selir An. Tidak lama setelah Selir An masuk ke istana, orang tuanya pun meninggal dunia satu demi satu karena penyakit, sehingga harta keluarga yang besar pun diwariskan langsung kepada anak satu-satunya ini.      

Setelah Selir An meninggal karena penyakit, orang-orang istana pun mulai mengincar sejumlah harta yang besar ini. Permaisuri dan Putra Mahkota bahkan ingin mengambil harta keluarga An menjadi milik mereka. Permaisuri pun pernah secara pribadi mengungkit masalah ini kepada Yang Mulia Kaisar, ia menyatakan keinginannya untuk mendidik Putra Kaisar Ketiga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.