Gadis Lugu Liar Galak

HANTU PENGHALANG JALAN



HANTU PENGHALANG JALAN

0Saat Chu Sihan dan yang lainnya pergi, Lu Sheng langsung kembali keluar dari rumahnya. Dia akan membawa Nianba pulang.     
0

Lu Sheng bertemu beberapa hantu penghalang jalan. Mereka semua adalah penduduk desa yang agak berandal. Mereka ingin menggoda Lu Sheng, namun tidak dihiraukan oleh Lu Sheng. Maka mereka pun mengira Lu Sheng tidak dapat melihat mereka.     

Jadi mereka pun memiliki niat untuk melecehkan Lu Sheng. Ada seekor hantu mengulurkan tangannya ingin menyentuh wajah Lu Sheng, namun tangannya langsung dipukul oleh Lu Sheng.     

"Berani kalian macam-macam, maka aku akan membuat jiwa kalian menghilang dari dunia." Kemudian, Lu Sheng mengeluarkan sebuah cambuk yang memancarkan cahaya emas dan dengan serius dia melihat pada mereka.     

Beberapa hantu penghalang berjalan ketakutan dengan cahaya emas itu. Mereka langsung menyembunyikan diri di dalam kegelapan.     

Lu Sheng mendengus. Dia menyimpan kembali cambuknya dan melanjutkan perjalanannya.     

Saat ini, hampir semua penduduk sudah beristirahat. Maka di saat inilah para hantu keluar untuk berkeliaran.     

Lu Sheng mengeluarkan Nianba ketika sampai di rumahnya.     

"Siapa? Jangan sembarangan masuk ke halaman rumah kami. Itu mengotori pintu rumah kami." Seorang nenek tua yang punggungnya sudah bungkuk berjalan keluar, dengan dingin dia berkata.     

Lu Sheng melihat nenek tua itu. Dia pun menjelaskan, "Nenek Nian, ini adalah cucu Anda, Nianba. Bukan orang lain."     

"Nianba?" Ketika Nenek Nian meninggal, Nianba masih berusia 2 tahun. Sangat wajar baginya untuk tidak mengenali cucunya.     

"Kamu benar-benar Nianba?" Nenek Nian mengamati Nianba dari atas kepala sampai bawah kaki. Dia pun mengerutkan keningnya dan berkata, "Cucuku Nianba, bagaimana mungkin sekotor ini?"     

Hantu yang meninggal karena kecelakaan akan memiliki aura hantu yang kuat dan tajam. Hal ini akan membuat leluhur mereka merasa kotor. Bahkan tidak mengizinkan mereka masuk ke kuburan mereka.     

Ini juga alasan kenapa Nianba bisa bermain di sungai Qingshui selama tiga tahun dan tidak bisa pulang.     

Lu Sheng mengeluarkan selembar kertas hu untuk membersihkan aura hantu Nianba. Tiba-tiba wajah asli Nianba pun terlihat.     

"Anda nenek Nianba-kah?" Nianba melihat pada Nenek Nian dan bertanya dengan penasaran.     

"Wajahmu itu sama persis dengan Ayahmu ketika masih kecil." Nenek Nian menghela napas. Kemudian, dia menggandeng tangan Nianba dan berkata, "Ayo, kita berpamitan dengan Kakak. Kita pulang."     

Nianba menolehkan kepalanya dengan patuh. Dia melambaikan tangannya pada Lu Sheng, "Kakak Sheng, selamat tinggal!"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Selamat tinggal!" Lu Sheng menunggu mereka pergi terlebih dahulu baru dia berjalan kembali menuju rumahnya.     

Lu Sheng mengeluarkan Tan Jun dan hantu-hantu lainnya.     

"Menunggu perintah Majikan!" Lu Sheng tersenyum ketika melihat baju mereka yang merah.     

"Kalian bisa membantuku untuk mengantarkan satu hantu kecil pulang ke rumahnya?"     

Tan Jun dan keempat hantu lainnya merubah tatapan. Kemudian dia menganggukkan kepala mereka. Mereka semua adalah hantu yang sudah membuat surat perjanjian dengan Lu Sheng. Berbeda dengan hantu biasa.      

Jika mereka bisa tinggal di dalam kertas hu Penyimpan Roh selama sepuluh hingga dua puluh tahun, mungkin saja mereka akan menjadi dewa. Maka di kalangan hantu, posisi mereka juga akan lebih tinggi.     

Sedangkan hantu-hantu biasa, jika tidak menunggu giliran mereka reinkarnasi, maka mereka akan menjadi hantu buas yang kerjaannya hanya bisa mencelakakan manusia.     

Lu Sheng melepaskan Xiaoguo dari kertas hu. Kemudian membersihkan aura hantunya. Lalu, Lu Sheng pun tersenyum manis pada Xiaoguo, "Xiaoguo, rumahmu agak jauh, kakak meminta beberapa paman dan bibi ini mengantarmu pulang, ya."     

Paman dan bibi terdiam...     

Padahal mereka juga hanya lebih tua dari Lu Sheng beberapa tahun saja. Kenapa Lu Sheng adalah kakak, sedangkan mereka adalah paman dan bibi?     

Namun tentu saja, mereka semua hanya bisa mengeluh di dalam hati saja. Siapa suruh Lu Sheng adalah majikan mereka?     

"Baik!" Xiaoguo menganggukkan kepalanya dengan patuh.     

Tan Jun menggenggam tangan Xiaoguo dan mulai melayang keluar rumah. Hantu-hantu lainnya segera ikut di belakang.     

Lu Sheng menguap. Kemudian dia berkata pada Tan Jun dan yang lainnya, "Lain kali, aku akan membakarkan delman kuda pada kalian."     

Setiap kali beraksi selalu begitu merah. Jika mereka muncul oleh manusia yang berjiwa lemah, manusia itu bukannya malah akan meninggal karena syok?     

Sebaiknya jangan terlalu menonjol, delman kuda sudah bagus. Setidaknya, tidak akan ada yang merasa aneh jika mendengar suara tapak kuda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.