Gadis Lugu Liar Galak

AKU YANG MANDIKAN



AKU YANG MANDIKAN

0"Nona Lu sedang masak apa? Aromanya sedap sekali." Shi Yi yang mencium aroma enak pun tidak bisa menahan dan ikut melihat ke dapur.     
0

Lu Sheng menyajikan nasi goreng telur untuk Lu Jiang dan Lu Xin. Kemudian, dia baru tersenyum pada Shi Yi, "Ini adalah nasi goreng telur dengan saus kepiting, masih banyak, Tuan Shi ingin mencobanya?"     

Shi Yi menggelengkan kepalanya, "Tidak usah, aku tadi sudah makan di wisma Chu." Shi Yi hanya merasa aroma nasi goreng sangat menggiurkan saja. Namun, dia tidak ada niatan ingin makan lagi.     

Lu Sheng kembali bertanya pada Chu Sihan dan Yun Ting, apakah mereka ingin mencicipi nasi gorengnya, dan mereka juga menolak dengan menggelengkan kepalanya.     

Yun Ting tersenyum, "Nona Lu saja yang makan. Kami cukup minum teh saja."     

Chu Sihan dan yang lainnya tidak ingin makan, Lu Sheng pun juga tidak memaksa mereka. Dia kembali ke dapur menikmati nasi goreng dengan kedua adiknya.     

Sebelum makan, Lu Sheng terlebih dahulu memasak satu panci air mandi. Jadi setelah selesai makan, air panas tersebut pun mendidih.     

Lu Sheng menyiapkan baju ganti kedua adiknya. Kemudian ketika dia akan memandikan kedua adiknya, Chu Sihan tiba-tiba malah berjalan ke sampingnya.     

"Kenapa Tuan?" Lu Sheng melihatnya dengan aneh.     

Chu Sihan berdeham. Dia menunjuk ke arah Lu Jiang, "Biar aku saja yang mandikan dia."     

"Hah?" Lu Sheng melihat ke arah Lu Jiang. Kemudian melihat Chu Sihan lagi. Wajahnya menunjukkan ekspresi bingung sambil mengedipkan matanya beberapa kali.     

Lu Sheng menjelaskan dengan canggung, "Aku bilang, aku memandikan dia. Sementara kamu memandikan Xiao Xin."     

"Oh, boleh." Lu Sheng memberikan baju ganti Lu Jiang pada Chu Sihan. Dia bertanya dengan khawatir, "Tuan, apakah kamu pernah mandikan anak kecil?"     

"Iya." Chu Sihan menanggapinya. Ketika Chu Siyun masih hidup selalu Chu Sihan yang memandikannya.     

Lu Sheng terkejut dengan jawaban Chu Sihan. Kemudian dia pun tersenyum.     

Lu Sheng berkata pada Lu Jiang, "A-Jiang, abang ini akan memandikan kamu ya, boleh?"     

Lu Jiang melirik Chu Sihan. Kemudian dengan cemas dia menganggukkan kepalanya.     

"Kalau begitu kamu pergi mandi dengan abang itu, ya." Kemudian Lu Sheng pun membawa Lu Xin mandi di kamarnya sendiri.     

Setelah Lu Sheng selesai memandikan Lu Xin, Chu Sihan dan Lu Jiang pun juga keluar dari kamar sebelah.     

Shi Yi dan Yun Ting yang melihat adegan ini pun menunjukkan senyuman yang penuh dengan makna. Mereka tidak menyangka, ternyata Chu Sihan yang selalu dingin itu bisa memandikan anak kecil. Jika mereka berkata hal ini pada orang lain, pasti tidak ada yang mempercayainya.     

"Kalian berdua di rumah tunggu Abang Ran pulang. Sementara Kakak Sheng masih ada sedikit urusan, Kakak akan keluar sebentar dengan ketiga abang itu." Lu Jiang dan Lu Xin menganggukkan kepalanya dengan patuh, bahkan mengantar mereka sampai pintu luar.     

Kemudian, mereka berempat pun berangkat mengendarai delman kuda menuju sungai Qingshui. Kemudian, delman kuda berhenti di tepi sungai Qingshui.     

Lu Sheng berjalan mengelilingi sungai Qingshui dan mulai mengerutkan keningnya. Padahal di pagi hari masih tidak terasa. Ternyata di sini udara Yin-nya sangat berat pada malam hari.      

Lu Sheng berjalan di sepanjang tepi sungai, sambil berjalan dia mencari.     

Chu Sihan segera mengikut di belakang Lu Sheng sambil membawa lampion. Sedangkan Shi Yi juga mengambil lampion dan dengan hati-hati dan menempel di samping Yun Ting.     

Ketika Shi Yi tidak sengaja menginjak ranting pohon, dia pun langsung meloncat ketakutan. Yu Ting dengan enggan melirik Shi Yi, "Kamu sebagai seorang pria, reaksimu berlebihan sekali. Kalah dengan keberanian Nona Lu."     

"Ini bagaimana bisa dibandingkan?" Shi Yi berjalan sambil membungkukkan badan, dengan nada kecil dia berkata, "Nona Lu memang ahli di bidang ini. Keberaniannya tentu saja lebih besar."     

Bagaimana bisa orang yang menangkap hantu takut pada hantu? Kecuali dia itu hanya berpura-pura menjadi ahli.     

Yun Ting memutar matanya pada Shi Yi. Dia memutuskan untuk tidak mempedulikannya sementara waktu.     

Lu Sheng berjalan dan berhenti di sepanjang jalan. Wajahnya semakin serius.     

"Kenapa?" Chu Sihan bertanya dengan nada kecil.     

"Satu Po Jenderal Ji itu sepertinya sudah meninggalkan sungai Qingshui." Bagaimanapun waktu sudah berlalu selama lima tahun. Apalagi hanya satu Po saja.     

Baik manusia ataupun hantu, jika mereka kekurangan satu Hun atau Po, pasti mereka mengalami sedikit kelainan jiwa.     

Contoh, jika seseorang kekurangan satu Hun atau Po, maka IQ atau aspek lainnya pasti akan ada sedikit masalah.     

Sama dengan hantu. Jika mereka kekurangan satu Hun atau Po, maka aura hantu mereka akan sangat pudar, tidak diakui oleh keluarga. Bahkan akan ditertawakan dan diganggu oleh hantu-hantu liar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.