Gadis Lugu Liar Galak

BAKARLAH UANG ARWAH YANG BANYAK



BAKARLAH UANG ARWAH YANG BANYAK

0Bibi Yu dan Liang Ping yang berdiri di samping ingin bertanya pada Lu Sheng. Namun, mereka takut akan mengganggu ritual Lu Sheng. Maka mereka hanya bisa panik.     
0

"Aku akan menyampaikan pesan Anda. Namun lain kali jika ada yang ingin Anda katakan, Anda bisa masuk ke dalam mimpi Bibi Yu atau Abang Liang. Anak kecil tidak sanggup menerimanya." Setelah Lu Sheng berkata hal tersebut, api lilin pun mati sendiri.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Dia menyalakan sekali lagi lilin dan bertanya, "Masih ada yang ingin Anda katakan?"     

"Suamiku, kau masih merasa tidak puas ya?" Akhirnya Bibi tidak dapat menahannya lagi dan bertanya pada Lu Sheng.     

Lu Sheng menolehkan kepalanya ke arah Bibi Yu, "Paman Liang berkata bahwa kuburannya kemasukan air. Tempatnya sudah basah kuyup dan tidak dapat ditempati. Lalu, pada festival Qingming tahun ini kalian tidak pergi sembahyang. Dia sudah tidak memiliki uang, tidak dapat melakukan apapun dan sudah banyak berhutang."     

Hantu juga harus menjalankan kehidupan di dunia alam baka. Jembatan Naihe hanya satu. Nenek Meng juga hanya satu. Namun setiap hari ada puluhan ribu orang yang meninggal. Jadi reinkarnasi itu juga harus menunggu. Selama menunggu, para hantu juga harus menggunakan uang untuk makan minum mereka.     

Ada hantu yang bahkan harus menunggu hingga ratusan tahun baru sampai giliran untuk reinkarnasi tiba, sehingga mereka membutuhkan generasi muda untuk memberi persembahan pada mereka selama ratusan tahun.     

Sedangkan hantu yang tidak memiliki keluarga sama sekali, mereka hanya bisa menjadi hantu berkeliaran. Untuk mendapatkan uang, mereka akan mengganggu manusia yang jiwa rohnya agak lemah. Hal tersebut membuat mereka mengundang pendeta untuk melaksanakan ritual. Kemudian, membakarkan uang untuk mereka.     

Sedangkan yang dinamakan dengan kuburan adalah rumah mereka yang ditempati di dunia alam baka. Setiap hantu akan memiliki tempat tinggal sendiri. Tentu saja ada yang bagus dan yang jelek.     

Sebagai contoh, jika kuburan mereka terbuat dari tanah, maka rumah yang di dunia alam baka juga rumah dari tanah. Jika keluarganya membakarkan mereka rumah villa, maka mereka juga akan menempati rumah villa di dunia alam baka.     

Kadang ada hantu yang dapat tinggal serumah dengan keluarganya yang meninggal terlebih dahulu.     

Lu Sheng pernah ikut Lu Zhou turun ke kota hantu satu kali. Ternyata hampir sama dengan dunia manusia.     

Bibi Yu menghapus air matanya dan berkata dengan sedih, "Tahun ini waktunya festival Qingming. Ibu Bu Chen meninggal dunia. Jadi waktu itu kami sekeluarga melayat ke sana. Setelah kami kembali, ternyata festival Qingming sudah lewat setengah bulan. Maka dari itu, kami pun memikirkan untuk pergi tahun depan saja."     

"Xiao Sheng, Apa ada hal lain yang dikatakan Ayahku?" Liang Ping bergegas maju dan bertanya.     

Lu Sheng menjawab, "Beliau berkata bahwa tahun ini dia tidak memiliki uang. Jadi dia pun meminjam uang pada orang lain. Kini orang itu sudah meminta uang pada Ayahmu. Dia meminta agar kalian membakar uang yang lebih banyak supaya dia dapat membayar hutangnya."     

"Itu saja?"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Ya itu saja."     

Liang Ping menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu kamu bicara pada Ayahku bahwa besok pagi aku akan membakarkan uang untuk Ayahku. Lalu, mengenai masalah pemindahan kuburan. Coba kamu tanyakan kapan waktu yang pantas?"     

"Sebenarnya, hari ini adalah hari yang cocok untuk pemindahan kuburan. Tapi sayang sekarang sudah malam, jadi tidak cocok lagi. Jika memang akan memindahkan kuburan, hanya bisa menunggu festival Qingming tahun depan."     

Memindahkan kuburan itu sangat penting. Tidak boleh asal-asalan. Jika tidak, maka akan membawa malapetaka bagi keluarganya.     

Liang Ping mengerutkan keningnya, "Jadi bagaimana ini?"     

"Abang Liang tunggu sebentar. Aku coba tanyakan pada Paman Liang terlebih dahulu." Kemudian Lu Sheng pun membalikkan badannya dan berunding dengan Paman Liang.     

Akhirnya Paman Liang setuju untuk memindahkan kuburan saat tahun depan. Namun dia meminta Liang Ping untuk pergi sembahyang pada kuburannya besok."     

Lu Sheng menyampaikan pesan Paman Liang pada Liang Ping. Liang Ping pun berkata jika besok pagi dia akan pergi berbelanja barang-barang untuk sembahyang. Lalu, dia akan pergi untuk melihat kuburan Ayahnya.     

Kuburan keluarga Liang dimakamkan di kaki gunung. Lu Sheng menduga mengapa kuburan bisa kemasukan air yaitu karena hujan deras terus-menerus akhir-akhir ini.     

Setelah meninggalkan pesan untuk keluarganya, Paman Liang pun pergi.     

Lu Ran yang menyaksikan ritual ini dari awal sampai akhir tetap tidak percaya. Dia bahkan memutuskan untuk pergi sembahyang bersama Liang Ping ke kuburan paman Liang besok, sekaligus melihat kondisi kuburan itu apakah seperti yang dikatakan Lu Sheng.     

Mendengar Lu Ran akan ikut besok, Lu Sheng pun memberikan sebuah kertas hu Pencegah Roh dan menyuruh Lu Ran untuk membawa kertas hu besok karena bagaimanapun kuburan tersebut bukan milik keluarga mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.