Gadis Lugu Liar Galak

RITUAL



RITUAL

0Pada akhirnya, yang paling menikmati makanan Lu Sheng adalah Shi Yi.     
0

Hari ini adalah awal musim dingin. Tanpa terasa langit menjadi gelap. Kini, baru jam lima sore, langit pun sudah mulai gelap.     

Setelah mengantar Chu Sihan dan yang lainnya pergi, keluarga Liang juga sudah selesai menyiapkan meja persembahan.     

Melihat Bibi Yu memanggil Lu Sheng ke rumahnya, Lu Ran pun bertanya dengan penasaran. Lalu dia mendengar Lu Sheng berkata bahwa dirinya hendak pergi melakukan ritual. Kemudian, Lu Ran pun tercengang, "Ritual?" Sejak kapan adiknya ini memiliki keterampilan seperti ini?     

"Iya!" Bibi Yu menjelaskannya dengan senang, "Hari ini A Yuan kerasukan. Untung ada Xiao Sheng yang membantu"     

"Kerasukan?" Lu Ran merasa sedikit pusing. Dia menggosok pelipisnya dan bertanya pada Lu Sheng, "Sejak kapan kamu bisa menangani hal seperti ini?"     

"Waktu itu bukankah ada seorang biksu yang datang. Biksu tersebut dengan yakin berkata bahwa rumah kita angker. Bahkan dia membawa segerombolan orang ke rumah dan berkata jika ingin menangkap hantu di rumah kita." Lu Sheng berkata tanpa ragu, "Kemudian, ketika aku di Linjiangfu, aku bertemu seorang pendeta yang hebat, jadi aku pun meminta beberapa trik untuk mengusir hantu padanya. Pendeta itu melihat aku pintar dan memiliki bakat dalam bidang ini. Jadi dia pun menjadikan aku sebagai muridnya, bahkan mewariskan semua keahliannya kepadaku."     

Lu Ran mengerutkan keningnya, "Apa kamu juga mempercayai penipuan seperti ini? Bahkan menjadi muridnya?"      

'Adiknya ini sekarang menjadi pintar atau menjadi bodoh?'     

"Bukan penipuan." Bibi Yu membantu Lu Sheng menjelaskan, "Hari ini A Yuan menangis dan rewel terus-menerus, bahkan sampai kejang. Dia bisa disembuhkan oleh Xiao Sheng yang menempelkan kertas hu Penyembuhan kerasukan di badannya."     

Lu Ran melihat Lu Sheng. Setelah mendengarkan penjelasan Bibi Yu, Lu Ran melihat Lu Sheng menganggukkan kepalanya dengan serius.     

Lu Ran tidak pernah percaya dengan hantu. Namun ketika dia melihat wajah Lu Sheng yang serius, dan kata-kata Bibi Yu yang meyakinkan, sepertinya mereka bukan sedang bercanda.     

Jangan-jangan di dunia ini benar-benar ada hal seperti ini?     

"Kalau begitu... aku akan pergi bersama kalian." Lu Ran harus melihat dengan mata kepalanya sendiri agar dapat membuktikan apakah hantu itu ada atau tidak.     

Lu Sheng tidak menghalanginya.     

Namun, Lu Sheng menghalangi Lu Jiang dan Lu Xin ketika mereka berdua berkata ingin ikut, "Anak kecil tidak boleh ikut. Nanti Kakak Ipar Chen akan membawa A Yuan ke rumah kita untuk bermain dengan kalian." Mendengar Lu Sheng mengatakan ini, Lu Jiang dan Lu Xin pun menganggukkan kepala dengan lesu.     

Sesampainya di rumah keluarga Liang, Lu Sheng pun menyuruh Bu Chen untuk membawa Liang Yuan ke rumahnya. Sementara Bibi Yu dan Liang Ping tetap tinggal di rumah.     

Lu Sheng mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit. Kini langit masih sedikit berwarna jingga. Dia berdiri di depan meja persembahan. Kemudian, dia menyalakan dua buah lilin dan mengangkat lilin-lilin itu ke atas kepalanya dan menyembah tiga kali sebagai penghormatan. Baru kemudian dia menancapkan lilin ke dalam tempat membakar dupa.     

Lu Ran duduk di atas tumpukan kayu bakar, dengan kedua tangan melipat di depan. Dia memperhatikan semua gerakan Lu Sheng. Kemudian, dia melihat Lu Sheng mengambil tiga batang dupa dan dengan cara yang sama dia menyembah tiga kali sebelum menancapkan ke dalam tempat membakar dupa.     

Lu Ran melihat Lu Sheng yang mengeluarkan beberapa kertas hu entah dari mana dan membakar kertas hu dengan api lilin. Kemudian, Lu Sheng mulai memejamkan kedua matanya dan mulutnya sedang membaca sesuatu yang panjang.      

Sepertinya sedang membaca sejenis mantra.     

Lu Ran berdiri dan berjalan mendekati Bibi Yu. Dengan penasaran dia bertanya, "Bibi Yu, ritual ini dilakukan untuk apa?"     

"Memanggil roh hantu." Bibi Yu membalas dengan nada kecil, "A Sheng takut hantu itu akan kembali mengganggu A Yuan, jadi dia pun ingin memanggilnya ke sini untuk menanyakan tujuan hantu itu."     

"Oh." Lu Ran menanggapinya dengan tidak serius. Tatapannya tertuju lagi pada Lu Sheng dan melihat Lu Sheng entah dari mana lagi mengeluarkan beberapa keping emas kertas dan meletakkannya di atas meja.     

Tidak lama kemudian, hembusan angin sejuk mulai bertiup di sekitar mereka. Ini membuat mereka yang ada di lokasi merinding tiba-tiba.     

Dan tepat di saat ini, Lu Sheng tiba-tiba berseru dengan keras, "Paman Liang!" Bibi Yu dan Liang Ping terkejut dan melihat Lu Sheng dengan heran.     

Kemudian mereka mendengar Lu Sheng bertanya, "Aku mau tanya, apakah beliau ada keinginan yang belum terkabulkan?"      

Lu Ran mendengar dengan serius. Namun dari matanya dia hanya melihat Lu Sheng seorang diri sedang menganggukkan kepalanya, kemudian berbicara dengan diri sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.