Gadis Lugu Liar Galak

CHU SIHAN JUGA BELUM PERNAH MAKAN



CHU SIHAN JUGA BELUM PERNAH MAKAN

0Chu Sihan seakan tidak melihat Bu Ma yang berlutut di bawah lantai. Dia menolehkan kepalanya dan berkata ke arah Lu Sheng, "Ingin membeli apalagi?"     
0

"Beli daging perut babi. Kakak Ran belum pernah mencoba Babi Dongpo-ku. Hari ini aku akan memasak untuknya." Kemudian, Lu Sheng pun berjalan menuju tempat yang menjual daging babi.     

Chu Sihan berdiri di tempat sejenak. Dia melihat Lu Ran dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengangkat kakinya dan mengejar Lu Sheng.     

"Apa itu babi Dongpo?" Chu Sihan juga belum pernah makan makanan itu.     

"Tuan akan mengetahui setelah mencicipinya nanti." Lu Sheng menunjuk sebuah daging perut babi dan berkata pada penjual daging tersebut bahwa dirinya ingin membeli bagian itu.     

Setelah Lu Sheng selesai membeli daging dan ikan, kemudian dia membeli berbagai jenis sayuran.     

Setelah selesai berbelanja, mereka bertiga pun berpamitan pada kepala desa yang masih linglung. Kemudian mereka berjalan pulang ke rumah.     

"Bu Ma, kamu sudah mencelakakan anakmu. Tuan Chu pun berani Anda singgung." Ada seseorang yang berkata sambil menertawakan Bu Ma.     

Sebenarnya para warga desa sudah sangat tidak senang terhadap Bu Ma, sehingga kini melihat dia duduk di lantai dengan sedih, mereka pun merasa sangat senang. Sebelumnya, Bu Ma paling suka merendahkan orang lain dan selalu meninggikan dirinya sendiri di hadapan mereka. Coba lihat sekarang, karma datang, kan?     

"Jangankan sekarang, meski yang kamu singgung adalah Tuan Chu. Bahkan orang kaya yang biasa sekalipun bukan seseorang yang dapat kalian tangani."     

"Kedepannya, sebaiknya Anda mengubah cara bicaramu. Jangan sampai mencelakai Duan Zhen lagi."     

Para warga semua membicarakan masalah ini. Ada yang senang dan ada yang benar-benar memberikan nasehat pada Bu Ma dengan kasihan.     

Ada yang merasa tidak mudah bagi desa mereka untuk memiliki seorang Xiucai. Ke depannya, jika Duan Zhen berhasil mendapatkan jabatan pemerintah, desa mereka juga bisa ikut bangga.     

Tentu saja, ada juga yang tidak mengasihani Bu Ma. Di dalam hati, mereka mengharapkan Chu Sihan akan mempermasalahkan masalah ini.     

Dan ada juga yang tidak ingin ikut campur dalam masalah ini. Mereka merasa masalah ini tidak ada hubungannya dengan diri mereka sendiri.     

Mendengar kata-kata para warga, kepala desa pun mengerutkan keningnya, "Apa tadi terjadi sesuatu?"     

Seorang ibu tertawa mencibir, "Tadi Bu Ma sangat sombong di depan Tuan Chu, bahkan dia berkata mengenai status anaknya dan membuat Tuan Chu ketakutan."     

Wajah kepala desa menjadi suram ketika mendengar kata-kata ini. Dia pun tidak bisa menahan untuk memarahi Bu Ma, "Kata-kata seperti ini, berani Anda katakan? Jika Tuan Chu mempermasalahkan masalah ini, maka anakmu jangan berpikir akan menjadi pejabat pemerintah lagi!"     

Bu Ma yang memang sudah gelisah, dia pun segera menangis setelah mendengar kata-kata kepala desa. Dia bahkan bermohon pada kepala desa agar kepala desa dapat membantunya untuk membujuk Lu Sheng dan Chu Sihan dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan bersikap sembarangan lagi ke depannya.     

"Tuan Chu adalah orangnya yang berlapang dada. Mengingat ini adalah pelanggaran pertama kali bagi Anda, aku rasa dia tidak akan mencari masalah dengan ibu desa seperti Anda. Tapi kedepannya Anda harus menjaga ucapan Anda. Jangan hanya bisa berbicara saja. Lakukanlah sesuatu yang berguna." Kepala desa pun berjalan pergi setelah menasehati Bu Ma dengan dingin.     

Karena Bu Ma ketakutan, setelah itu dia pulang ke rumah dan langsung jatuh sakit selama setengah bulan.     

Setelah tiba di rumah, Lu Ran dan Chu Sihan dan yang lainnya duduk di luar halaman sambil mengobrol. Sedangkan Lu Sheng berjalan masuk ke dapur untuk memasak.     

Mereka berempat memang sudah saling mengenal. Kini mereka menjadi lebih dekat lagi setelah ngobrol bersama dengan waktu yang singkat.     

Hari ini karena Lu Sheng ingin memasak untuk Chu Sihan dan yang lainnya, kebetulan Lu Ran juga pulang dari sekolah sehingga Lu Sheng pun menyiapkan satu meja hidangan yang mewah.     

Ada tahu saus kepiting, ikan asam manis, babi Dongpo, iga babi rebus kentang, daging babi Yuxiang, dan lain-lain. Makanan itu semua mengeluarkan aroma yang sedap.     

Shi Yi yang sudah kelaparan, sejak Lu Sheng masih memasak, hanya mencium aromanya saja sudah membuatnya menelan ludah. Kini, dia duduk di depan meja dan langsung dengan tidak sabar menyumpit sepotong babi Dongpo. Kemudian dia berkata, "Enak!" Kedua mata Shi Yi langsung berbinar-binar. Lalu dia menyumpit lagi tahu saus kepiting dan tetap berkata enak sambil menganggukkan kepalanya terus-menerus.     

"Kamu yang sopan." Yun Ting berdeham, dengan nada kecil dia menasehati Shi Yi.     

"Aku tidak mau!" Shi Yi berkata, "Keterampilan Nona Lu begitu hebat. Kalau aku makan terlalu lambat, bisa-bisa aku tidak kebagian."     

Chu Sihan dan Yun Ting memberikan tatapan yang jijik pada Shi Yi ketika mendengar kata-katanya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.