Gadis Lugu Liar Galak

ADA TAMU



ADA TAMU

0Saat kertas hu Penyembuhan Kerasukan menempel di badan Liang Yuan, dia tiba-tiba menjerit dengan keras, tiba-tiba kejang di badannya pun berhenti. Lalu, dia pun menangis dengan keras.     
0

Liang Ping dan Bu Chen yang melihat di samping tercengang di tempat. Lu Sheng melihat mereka berdua tidak bergerak, dia pun segera memeluk Liang Yuan untuk menghiburnya.     

"Xiao Sheng, ini... ada apa ini?" Bu Chen yang terbangun dari kagetnya segera memeluk Liang Yuan yang sudah tidak menangis, melepaskan pelukan Lu Sheng dan dia bertanya.     

"Bukan masalah yang besar, A Yuan hanya kerasukan saja. Akan tetapi sekarang dia sudah sembuh." Roh anak kecil lebih lemah dan lebih gampang kerasukan.     

Lu Sheng merobek kertas hu Penyembuhan Kerasukan yang menempel di badan Liang Yuan dan dia bertanya pada Bu Chen, "Hari ini, A Yuan kemana saja?"     

Tadi yang menjerat badan Liang Yuan hanya aura hantu saja, roh hantunya tidak ikut.     

Bu Chen menggelengkan kepalanya, "Dia tidak kemana-mana. Sejak bangun A Yuan sudah bermain sendirian di halaman rumah!"      

Bibi Yu yang bergegas ke rumah mengendarai delman kuda pun sedikit terkejut ketika dia melihat cucunya sedang berbaring dalam pelukan Bu Chen. A Yuan sudah tidak kejang dan tidak menangis, "A Yuan sudah sembuh?"     

Liang Ping melirik Lu Sheng. Kemudian, dia berkata pada Ibunya, "Xiao Sheng tadi berkata bahwa A Yuan kerasukan. Jadi Xiao Sheng menempelkan sebuah kertas hu pada A Yuan.Tiba-tiba dia sudah sembuh."     

Bibi Yu kaget. Kenapa dia tidak pernah mengetahui bahwa Lu Sheng memiliki keterampilan seperti ini?     

"Xiao Sheng, Bagaimana kamu bisa memiliki keterampilan ini?"     

Lu Sheng tersenyum, "Waktu itu, bukannya ada seorang biksu yang bilang rumahku angker? Kemudian, beberapa waktu yang lalu kebetulan aku bertemu dengan seorang guru yang hebat. Jadi aku pun menanyakan beberapa trik padanya."     

"Ternyata begitu!" Bibi Yu menganggukkan kepalanya.     

Bu Chen teringat dengan pertanyaan Lu Sheng tadi, "Xiao Sheng, tadi kamu bertanya mengenai A Yuan pagi ini pergi ke mana saja, apa ada masalah dibalik itu semua?"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Dia terkena aura hantu. Namun hantunya itu tidak ada di sini."     

Bibi Yu mengerutkan keningnya, "Tapi sejak bangun sampai sekarang, A Yuan tidak pergi ke mana-mana."     

Bu Chen dan Liang Ping sama-sama menganggukkan kepala mereka.     

Mendengar jawaban mereka, Lu Sheng pun mengerutkan keningnya. Kemudian dia berkata pada Bibi Yu, "Bibi Yu, malam ini tolong Bibi siapkan sebuah meja kecil, lima buah apel, tempat bakar dupa dan satu ekor ayam yang sudah dimasak. Bibi pajangkan semua barang-barang ini di atas meja kecil tersebut pada saat setelah matahari terbenam. Setelah menyiapkan semua ini, Bibi pergilah untuk memanggilku di rumah."     

Lu Sheng ingin menangkap hantu itu agar dia tidak mengganggu Liang Yuan lagi ke depannya.     

"Baik!" Bibi Yu mencatat semua barang ini di dalam otaknya. Kemudian dia mengutus Liang Ping pergi berbelanja barang-barang ini di kota dengan mengendarai delman kuda Lu Sheng.     

"A Sheng, ada tamu." Ketika Lu Sheng berjalan menuju rumahnya, dia melihat di depan rumahnya ada sebuah delman kuda yang familiar. Sedangkan Lu Jiang yang kebetulan berjalan keluar dari dalam rumah, sepertinya ingin ke sebelah untuk memanggil Lu Sheng.     

"Baik." Lu Sheng mengelus kepala Lu Jiang. Kemudian dia menggenggam tangan kecilnya dan berjalan masuk ke halaman rumah.     

Melihat Lu Sheng berjalan masuk, ketiga orang yang duduk di dalam rumah serentak berdiri dan menolehkan kepala mereka ke arah Lu Sheng.     

"Nona Lu." Shi Yi memanggil sambil tersenyum.     

"Tuan Shi, Tuan Chu, Tuan Yun, kalian kenapa bisa ada di sini?" Lu Sheng bertanya pada mereka dengan aneh.     

Lu Sheng mengira yang datang hanya Chu Sihan dan Chu Yun. Namun, ternyata Chu Yun tidak datang, malah Shi Yi dan Yun Ting yang datang.     

"Nona Lu pulang di waktu yang tepat. Bagaimana menurutmu, mereka berdua berani-beraninya membiarkan aku yang tampan dan elegan ini menjadi kusir, sungguh keterlaluan kan?" Shi Yi mengeluh sambil menunjuk ke arah Chu Sihan dan Yun Ting. Namun kedua orang ini sama sekali tidak mempedulikannya.     

Lu Sheng tertawa dengan canggung. Dia segera menyambut mereka bertiga, kemudian duduk.     

"Kalian duduk dulu, aku menyeduh teh dulu." Lu Sheng menyuruh Lu Jiang mengambilkan kayu bakar. Sementara dia sendiri masuk ke dalam dapur untuk mencuci teko yang masih tersisa daun teh.     

Setelah air panas siap mendidih, Lu Sheng pun membawa teko yang berisi air panas dan tiga buah mangkok. Dia meletakkan ketiga mangkok teh di depan mereka sambil tersenyum, "Rumah ini tidak memiliki peralatan teh, jadi mohon pengertiannya, Tuan Chu, Tuan Shi dan Tuan Yun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.