Gadis Lugu Liar Galak

TIBA-TIBA BAIK



TIBA-TIBA BAIK

0"Kamu kenapa bisa di sini?" Shangguan Ling'er bertanya sambil mengerutkan keningnya. Dia memang membenci Lu Sheng, tetapi dia juga tidak suka dengan Chu Silin.     
0

Alasan utamanya adalah Chu Silin sering mencari masalah dengan Chu Sihan. Sedangkan Shangguan Ling'er sejak kecil sudah merasa dirinya akan menikah dengan Chu Sihan maka dia pun menganggap Chu Silin sebagai musuhnya.     

"Sebaik apapun Chu Sihan, dia tidak mencintaimu, bahkan dia lebih memilih gadis desa dan tidak melirikmu sedikit pun." Chu Sihan menyindir, "Akan tetapi aku berbeda, sejak kecil aku sudah menyukaimu. Hanya ada kamu yang ada dalam mata dan hatiku. Asalkan kamu setuju untuk menikah denganku, aku menjamin akan memberikanmu kehidupan yang mewah."     

Kini reputasi jabatan Hakim Shangguan semakin memburuk. Ditambah, sekarang jika hakim Shangguan tidak dapat menyelesaikan kasus Tuan Besar Pertama keluarga Jiang, maka hakim Shangguan pun dapat dikatakan mati.     

Jika memang Hakim Shangguan tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut, akan sangat susah untuk mengatakan apakah akan melibatkan seluruh keluarga Hakim Shangguan atau tidak.      

Shangguan Ling'er tidak memberikan satu tatapan pun kepada Chu Silin. Dia segera pergi sambil membawa payung.     

Chu Silin menatap Shangguan Ling'er pergi dengan senyuman dingin, "Suatu saat nanti kamu pasti akan memohon padaku sambil menangis. Kita lihat saja nanti."     

Hal pertama yang dilakukan Lu Sheng ketika pulang ke rumah adalah memasak untuk kedua adiknya.     

Sekitar pukul sembilan malam, Lu Zhou tiba-tiba datang ke rumah Lu Sheng. Kali ini, Lu Sheng dengan sopan menuangkan teh untuk Lu Zhou, bahkan dia bertanya apakah Gurunya itu sudah makan.     

Lu Zhou melirik Lu Sheng dan berkata, "Kamu tiba-tiba begitu baik. Guru merasa sedikit tidak nyaman."     

Lu Sheng memutar matanya ke arah Lu Zhou, "Murid mengetahui bahwa Anda datang untuk berpamitan." Jika Lu Sheng tidak salah, Lu Zhou sudah hendak pergi ke ibu kota.     

"Betul." Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Hari ini aku datang untuk berpamitan denganmu. Ke depannya, kalau kamu ingin mencariku, kamu dapat langsung menggunakan kertas hu Komunikasi yang digunakan untuk berbicara dengan guru."     

Kertas hu Komunikasi yang dikatakan Lu Zhou sedikit berbeda dengan kertas hu Komunikasi yang dibuat Lu Sheng. Kertas hu Komunikasi buatan Lu Sheng dapat membuat manusia berkomunikasi dengan hantu. Namun jaraknya terbatas. Sedangkan kertas hu Komunikasi buatan Lu Zhou hampir sama dengan ponsel yang ada di masa modern. Mau seberapa jauh jaraknya pun dapat berkomunikasi dengan baik. Hanya saja, perbedaan kertas hu Komunikasi dengan ponsel adalah kertas hu Komunikasi lebih menguras kekuatan mana, sehingga jika tidak ada kepentingan, Lu Sheng biasanya tidak akan memakai kertas hu Komunikasi secara sembarangan.     

"Baik." Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Lain kali ketika Anda datang kembali ke sini, murid akan membuatkan Udang Karang Mala kesukaan guru."     

"Udang karang?" Lu Zhou mengangkat alisnya, "Dari mana kamu mendapatkan udang karang?" Lu Zhou teringat sepertinya di dunia ini masih belum ada udang karang.     

"Aku membelinya sebelum aku meninggal di kehidupan masa lampau. Guru bukannya paling suka makan udang karang dan kepiting? Waktu aku keluar dulu, aku sengaja pergi ke pasar untuk membelinya. Selain itu aku membeli tomat dan kentang."     

"Tidak sia-sia aku menyayangimu." Setelah Lu Zhou mengatakan kalimat ini, dia melihat ke sekitar rumah Lu Sheng. Matanya tertuju pada sebuah tong kayu yang digunakan untuk menampung air hujan. Kemudian dia bertanya, "Muridku, kamu tidak akan membangun rumah ini kembali?"     

"Tidak usah." Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Rumah ini sudah pasti akan aku ratakan. Hanya saja, aku berencana menjadikan tempat ini sebagai tempat peternakan. Selain itu, aku memiliki rumah di dalam kota." Lu Zhou menganggukkan kepalanya. Muridnya ini selalu memiliki akal tidak terbatas.     

"Atau, kamu mau sekarang untuk pergi menangkap sedikit udang karang, kemudian memasakkannya untuk guru?"     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Tidak mau. Air begitu sejuk sampai-sampai tangan yang masuk ke dalam air terasa seperti mati rasa. Kalau Anda mau makan, Anda saja yang menangkapnya."     

"Ya sudah." Lu Zhou menghela napas pelan. Dia berdiri dan berkata, "Sudah malam, guru akan pergi dulu. Kini, situasi pemerintah sangat tegang. Guru sebagai Putra Kaisar, mungkin akan meninggal kalau tidak bertingkah dengan hati-hati. Ke depannya kalau kamu tidak dapat menemukanku, kamu dapat mencariku di neraka."     

Lu Sheng berusaha sekuat tenaga untuk tidak memutar matanya, dengan tidak senang dia berkata, "Aku menyerah, Apakah aku bisa pergi sekarang untuk menangkap udang karang?"     

Kalau begini, Lu Sheng tidak akan mengungkit masalah udang karang. Hanya membuat dirinya menderita saja.     

Lu Zhou mendengar Lu Sheng berkata demikian, dia pun duduk kembali di atas bangku dengan senang hati, "Memang kamu orang yang paling mempedulikan guru."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.