Gadis Lugu Liar Galak

LIANG YUAN KERASUKAN



LIANG YUAN KERASUKAN

0Lu Sheng mengambil kandang jaring buatannya sendiri. Kemudian, dia membawa sedikit makanan udang dan bersiap ke halaman belakang.     
0

"Muridku, tolong bawakan lampu." Lu Zhou dengan baik hati menyerahkan lampu minyak pada Lu Sheng.     

Lu Sheng mengambil lampu minyak tersebut dengan enggan. Tanpa berkata apapun dia berjalan menuju halaman belakang.     

Lu Zhou mengangkat alisnya. Kemudian, dia masuk kembali ke ruang tamu untuk menikmati teh panasnya.     

Lu Jiang dan Lu Xin sudah tidur terlebih dahulu. Keluarga Liang yang di sebelah juga sudah mematikan lampu rumahnya sehingga selain rumah Lu Sheng, kini di luar sana bisa dikatakan gelap gulita.     

Lu Sheng memasukkan makanan udang di dalam kandang jaring tersebut. Setelah itu, dia memasukkan kandang jaring ke dalam kolam. Lalu, dia mengambil sebuah batu untuk meletakkan di atas tali kandang jaring agar tidak berlarian. Setelah melakukan semuanya, Lu Sheng pun kembali dulu ke rumah.     

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Lu Sheng kembali lagi ke halaman belakang untuk memanen udang karang.     

Di dalam kandang kira-kira ada dua hingga tiga kilogram udang karang. Lu Sheng mengembalikan udang yang masih kecil ke dalam kolam dan hanya mengambil udang yang besar saja.     

Akhirnya Lu Sheng memasakkan udang karang Mala untuk Lu Zhou. Lu Zhou seorang diri duduk di ruang tamu, dengan lampu lilin yang redup ia menghabiskan udang karang itu sendirian dengan puas.     

Sedangkan Lu Sheng, setelah selesai memasak dan membersihkan dapur, dia pun diam-diam kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Jadi, setelah selesai makan, Lu Zhou membereskannya sendiri.     

Keesokan harinya, setelah Lu Sheng bangun tidur, dia melihat ada sebuah surat di atas meja yang berada di ruang tamu.     

Isi surat sangat pendek, 'Di sini ada tiga ratus tael perak. Tolong kamu antarkan ke desa Huaxiang dan berikan uang ini pada seorang anak laki-laki yang bernama A Tai. Guru kembali ke Jingcheng dulu. Kamu tidak perlu khawatir.'     

'A Tai, sepertinya adalah anak Da Niu.' Lu Sheng menyipitkan bibirnya. Setelah itu, dia menyimpan surat itu ke dalam gelang ruangannya.     

Saat ini Lu Sheng sepertinya teringat akan sesuatu. Dia pun segera mencari sebuah kotak kayu dan mengeluarkannya dari gelang ruangan.     

Kotak kayu ini adalah pemberian Chu Sihan ketika Lu Sheng akan kembali dari Linjiangfu. Dia sudah menyimpan dalam waktu yang lama. Dia selalu lupa ketika ingin membuka kotak kayu tersebut.     

Lu Sheng membuka kotak kayu ini dengan penuh penasaran. Kemudian, dia melihat sebuah tusuk konde giok transparan yang berwarna aquamarine (campuran biru muda dan hijau muda). Bahan tusuk konde ini sepertinya sama dengan gelang giok yang dipakai Lu Sheng di pergelangan tangannya tersebut..     

Lu Sheng menyatukan tusuk konde dan gelang tangannya. Lalu, sebuah cahaya putih tiba-tiba muncul. Kedua benda ini sama-sama memancarkan cahaya putih yang hangat.     

Lu Sheng melihat kepada tusuk konde itu dengan menggunakan kekuatan mana. Setelah itu, dia menemukan tusuk konde ini juga ternyata tersimpan di sebuah ruangan yang sama seperti gelang ruangannya. Hanya saja, ruangannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan ruangan gelang Lu Sheng. Hanya setengah dari ruangan gelang Lu Sheng.     

'Kenapa Chu Sihan bisa memiliki barang seperti ini? Terus kenapa dia memberikannya untuknya? Lagipula, apakah Chu Sihan mengetahui jika barang ini adalah wadah ruangan?' Lu Sheng mengerutkan keningnya. Dia segera menyimpan dengan baik tusuk konde tersebut. Dia akan bertanya pada Chu Sihan ketika dia masuk kota nanti.     

"A Sheng, mantap. dimakan pakai saus kepiting. Itu enak sekali!" Melihat Lu Sheng keluar, Lu Jiang pun segera berkata dengan penuh senyuman.     

"Jika enak, kalian makan yang banyak. Xinxin juga makan yang banyak ya, biar bisa tumbuh besar!"     

"Ya!"      

Kini, kedua anak ini sudah tumbuh besar dan sehat dibawah perawatan Lu Sheng.     

Lu Sheng merasa senang ketika melihat senyuman kedua anak ini. Kemudian dia mengambil sebuah ember kayu. Lalu, dia memasukkan baju yang sudah dipakai ke dalam ember kayu, dan akan mencucinya. Namun, baru saja Lu Sheng meletakkan ember kayu di tepi kolam, tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu rumahnya.     

Lu Sheng segera membuka pintu. Kemudian dia melihat Bibi Yu sedang menangis, "Xiao Sheng, bisakah kamu mengendarai delman kudamu untuk membawa A Yuan ke klinik medis yang ada di kota?"     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "A Yuan? Kenapa dia?"     

"Tidak tahu!" Bibi Yu mengelap air matanya dan berkata, "Tadi dia masih baik-baik saja, tapi tiba-tiba dia menangis dengan keras dan tidak terhenti. Bahkan sekarang mulai berkedutan."     

"Pergilah ambil delman kuda. Aku coba pergi untuk melihat A Yuan dulu!" Lu Sheng segera berlari ke sebelah setelah berpesan pada Bibi Yu.     

Sesampainya di rumah Bibi Yu, Lu Sheng melihat Liang Ping sedang memeluk Lian Yu. Sementara, Bu Chen sedang menangis di sampingnya.     

Ketika Lu Sheng melihat ada udara hitam yang menjerat di badan Liang Yuan, ekspresinya pun tiba-tiba menjadi suram. Lu Sheng berkata pada Liang Ping, "A Liang, kamu turunkan A Yuan dulu."     

Meskipun Liang Ping merasa heran. Namun, dia tetap meletakkan anaknya di atas tempat tidur.     

Lu Sheng dengan cepat mengeluarkan kertas hu Penyembuhan Kerasukan. dia memejamkan kedua matanya dan membaca mantra penyembuhan kerasukan. Kemudian, dia menempel kertas hu Pencegah Roh pada badan Liang Yuan yang berkedutan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.