Gadis Lugu Liar Galak

ANALISA YUN TING



ANALISA YUN TING

0Chu Sihan yang tadinya masih merasa bangga dengan diri sendiri yang merasa "Spesial", kini sangat tidak senang.     
0

Ketika pertama kali Chu Sihan bertemu dengan Lu Sheng, dia tidak pernah berinisiatif ingin menuangkan teh padanya. Lalu, kenapa dia menuangkan teh pada Putra Kaisar Ketiga?     

Lu Zhou tidak menghiraukan kata-kata Chu Sihan yang penuh yang makna tersebut. Sebagai gantinya, dia mencicipi tehnya dan berkata sambil mengerutkan keningnya, "Teh ini kenapa tiba-tiba menjadi asam?"     

Mereka yang duduk di samping pun terdiam...     

"Tuan ini suka bercanda ya." Lu Sheng tertawa dengan renyah dan isyarat untuk memperingatkan tampak di tatapannya sangat kuat.     

Lu Sheng melirik Lu Sheng. Kemudian dia mencicipi kembali tehnya dan menganggukkan kepalanya, "Rasanya masih sama seperti sebelumnya. Tadi mungkin indra perasaku yang salah."     

Chu Sihan terdiam... Jika dia adalah orang bodoh. Mungkin dia tidak akan tahu bahwa kata-kata Putra Kaisar Ketiga sengaja ditujukan padanya.     

Chu Sihan mendengus dengan dingin di dalam hatinya. Namun dari luar dia tetap tenang. "Putra Kaisar Ketiga baru saja sembuh. Dia tidak dirawat di Jingcheng. Kenapa bisa datang ke kota kecil ini?"     

"Tuan Chu mungkin tidak tahu. Justru tempat kecil yang lebih cocok untuk perawatan." Lu Zhou meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Kemudian dia melihat Chu Sihan sambil mengangkat alisnya.     

Chu Sihan merasa sedikit familiar dengan ekspresi Putra Kaisar Ketiga. Lalu, dia berpikir sejenak dan suasana hatinya menjadi semakin buruk lagi karena dia menyadari ekspresi dan gerakan Putra Kaisar Ketiga ini ternyata sedikit mirip dengan Lu Sheng.     

Dan kesadaran ini membuat hati Chu Sihan menjadi sangat kacau, seluruh badannya memancarkan rasa asam yang kuat.     

Di sisi lain, Lu Sheng masih menuangkan teh pada Lu Zhou dengan senang hati. Hal tersebut membuat wajah Chu Sihan yang sangat mahirmenyembunyikan perasaan seakan hancur.     

Dari luar Lu Zhou terlihat tenang. Sementara dari dalam hatinya dia merasa sangat senang, 'Iya, dia ingin menikahi anakku. Bagaimana mungkin semudah ini?'     

Yang namanya laki-laki, tidak akan menghargai jika terlalu gampang mendapatkan sesuatu, mereka harus mengalami berbagai kepahitan dan kesulitan untuk memahami betapa berharganya seseorang.     

Sehingga Lu Zhou berkata pada Lu Sheng, "Nona kecil cantik juga. Bagaimana kalau kamu ikut di sampingku. Kamu dapat makan makanan yang enak, dan hidup yang mewah, Bagaimana?"     

Lu Sheng terdiam...     

'Guruku, Anda kenapa?'      

Melihat Lu Sheng tidak berkata, Lu Zhou pun kembali berusaha, "Atau... kamu jadi adik angkatku saja?"     

Lu Sheng sekali lagi terdiam...     

'Apakah guru mengira dia benar-benar tidak berani memukulnya?'     

Shi Yi yang duduk di samping Chu Sihan merasa ketakutan dengan situasi sekarang. Apalagi ketika Shi Yi melihat ekspresi Chu Sihan sekarang ini. Dia menggeser kursinya ke arah Yun Ting dan duduk dengan diam tidak berani membuka mulutnya.     

Beberapa saat kemudian, Lu Sheng berkata dengan senyuman palsu, "Putra Kaisar Ketiga suka bercanda ya."     

Dan Yun Ting sepertinya mengetahui sesuatu, dia pun segera melihat Lu Sheng dengan terkejut.     

Chu Sihan seakan tenggelam dalam lautan cuka, sehingga otaknya pun tidak dapat berpikir dengan jernih. sehingga ia pun tidak menyadari bahwa Lu Sheng ternyata mengetahui status Putra Kaisar Ketiga dan Chu Sihan masih bisa bertindak santai seperti ini. Dengan begitu, dapat membuktikan bahwa Lu Sheng kenal dengan Putra Kaisar Ketiga.     

Ketika Yun Ting menyadari kemungkinan ini, tiba-tiba dia pun menjadi penasaran dengan identitas Lu Sheng. Kalau Lu Sheng mengenal Chu Sihan hal itu masih masuk akal karena bagaimanapun mereka berdua hampir saja menjadi suami istri. Namun, kalau Lu Sheng kenal dengan Putra Kaisar Ketiga, bagaimana bisa?     

Lalu, jika Lu Sheng mengatakan tidak kenal, kenapa dia tidak merasa terkejut sama sekali ketika dia mengetahui status Putra Kaisar Ketiga?     

Yun Ting merasa Lu Sheng bukan anak gadis yang tidak tahu batas. Sifatnya juga bukan seperti seseorang yang sengaja menyenangkan hati orang yang baru saja dikenalnya.     

Lagipula, ketika Putra Kaisar Ketiga masih di Jingcheng. Walaupun perbuatannya selalu sesuka hati, namun dia bukan pemain wanita. Kini, usianya sudah dua puluh tahun lebih. Dia bahkan tidak memiliki satu orang selir pun. Hingga ada gosip di Jingcheng mengatakan bahwa Putra Kaisar Ketiga negara Xuanyue jangan-jangan impoten. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa dia gay, tidak menyukai perempuan.     

Ada juga yang menebak, Putra Kaisar Ketiga mempunyai seorang wanita yang dicintainya, hanya saja wanita itu meninggal karena penyakit. Jadi pada akhirnya dia pun memutuskan untuk tidak bermain cinta lagi.     

Namun, gosip tetaplah hanya gosip. Tidak ada yang dapat membuktikan kebenarannya.      

Jangan-jangan, wanita yang dicintai Putra Kaisar Ketiga tidak meninggal, melainkan adalah Lu Sheng yang duduk di depannya ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.