Gadis Lugu Liar Galak

KEBETULAN BERTEMU LU ZHOU



KEBETULAN BERTEMU LU ZHOU

0"Dasar pengecut!" Yun Ting melihat Shi Yi dengan enggan. Namun dalam hati dia diam dan masih kaget. Jika bukan karena dia sudah melihat dengan kedua matanya sendiri, bagaimanapun ia juga tidak akan percaya bahwa hantu itu memang ada di dunia ini.     
0

Hujan deras mulai turun saat delman kuda Lu Sheng masuk ke dalam pintu gerbang daerah timur. Karena hujan deras, pemandangan jarak beberapa meter ke depan sama sekali tidak terlihat.      

Lu Sheng membuka kain jendela dan melihat hujan yang turun. Dia mengerutkan keningnya. Dengan adanya hujan sederas ini, sepertinya akan sulit untuk melanjutkan perjalanan, "Tuan, ayo kita istirahat di penginapan dulu."     

Mendengar kata Lu Sheng, Chu Sihan pun berkata pada Chu Yun, "Carilah tempat untuk istirahat."     

"Baik!"     

Chu Yun mencari sebuah toko teh untuk beristirahat. Ketika mereka masuk ke dalam, mereka pun melihat ada seorang pria ganteng sedang duduk di pojok. Teko yang di hadapannya masih beruap panas. Rambut pria yang pirang tergerai di punggung. Wajahnya tanpa ekspresi.     

Mata Lu Sheng berbinar ketika ia akan memanggil pria tersebut. Lu Sheng ingin memanggil pria itu namun sepertinya ia teringat sesuatu maka ia pun segera menutup rapat mulutnya.     

Lu Zhou juga sepertinya merasakan sesuatu maka ia pun melihat ke arah mereka.     

Lu Sheng menggelengkan kepala pada Lu Zhou dengan pelan. Dia memberikan isyarat bahwa "Jangan memanggilnya".     

Tatapan Lu Zhou beralih ke samping Lu Sheng. Ketika dia melihat Chu Sihan, dia tertegun sejenak, 'Wajah ini... kok mirip sekali?!'     

"Anda... kenapa bisa di sini?" Shi Yi yang pertama membuka percakapan. Karena tidak dapat menebak isi hati Putra Kaisar Ketiga, Shi Yi tidak tahu apakah Putra Kaisar Ketiga akan keberatan jika statusnya diketahui publik. Oleh karena itu, Shi Yi pun memanggilnya dengan sebutan 'Anda' sebagai panggilan pengganti.     

"Aku hanya bosan. Jadi aku keluar untuk jalan-jalan." Lu Zhou melihat lagi ke arah Chu Sihan, kemudian berkata, "Sekarang, mumpung kita bertemu, ayo kita duduk bersama."     

Chu Sihan melihat orang ini dengan tatapan penuh makna.     

Meskipun orang yang di hadapannya memiliki wajah yang sama persis dengan Putra Kaisar Ketiga, namun sikap dan tingkah lakunya sangat jauh berbeda dengan Putra Kaisar Ketiga yang ada dalam ingatannya.     

Walaupun Chu Sihan belum pernah bertemu dengan Putra Kaisar Ketiga secara langsung, tetapi dulu dia pernah melihatnya di istana.     

Sifat Putra Kaisar Ketiga agak kurang serius. Dia tidak suka mengikuti rapat umum. Namun Yang Mulia Kaisar sangat memanjakannya dan juga tidak pernah menyalahkannya. Dia malah memarahi para menteri yang melaporkan Putra Kaisar Ketiga.     

Jadi, meskipun Chu Sihan berada di Jingcheng, dia juga sangat jarang bisa bertemu dengan Putra Kaisar Ketiga. Akan tetapi, mengenai sifat Putra Kaisar Ketiga, Chu Sihan masih memahaminya. Setiap kali bertemu dengan orang, Putra Kaisar Ketiga selalu menunjukkan senyuman yang ramah.     

Hampir sama dengan sifat Shi Yi, yaitu sedikit lugu. Namun sifatnya sangat baik. Akan tetapi, Putra Kaisar Ketiga yang di hadapannya ini memberikan sifat yang serius.     

Chu Yun yang baru datang juga terkejut ketika melihat Lu Zhou. Dia memang mendapat kabar bahwa Putra Kaisar Ketiga telah datang ke Huangyang. Namun, dia tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini.     

Chu Yun maju untuk memberikan hormat kepada Putra Kaisar Ketiga. Kemudian dia mencari meja yang lain dan duduk sendirian.     

Lu Sheng melihat Chu Yun yang lagi sendirian. Dia ingin duduk bersamanya. Namun kebetulan dia melihat menatap balik Lu Zhou yang memandangi tubuhnya. Kemudian tubuhnya yang baru saja berdiri duduk kembali secara perlahan.     

"Gu... Tuan, izinkan saya menuangkan teh untuk Anda." melihat Lu Zhou mengambil teko, Lu Sheng pun berbicara.     

"Boleh saja." Lu Zhou memberikan teko pada Lu Sheng.     

Lu Sheng menerimanya dengan sopan. Dia menunjukkan senyuman yang manis pada Lu Zhou. Kemudian dia menuangkan secangkir teh padanya.     

Lalu, Lu Sheng sekalian menuangkan teh pada rombongan Chu Sihan.     

Chu Sihan melihat Lu Zhou dengan dingin, bibirnya menyipit.     

Lu Zhou seakan tidak merasakan hawa dingin itu. Dia tetap menikmati teh yang dituangkan Lu Sheng dengan santai.     

Shi Yi dan Yun Ting yang menyadari suasana aneh ini tiba-tiba menjadi tidak nyaman.     

"Saudara Chu, teh ini lumayan enak. Coba kamu cicipi." Shi Yi berusaha meredakan suasana yang canggung ini.     

Chu Sihan mengalihkan kembali tatapannya dan berkata dengan tenang, "Tentu saja, kamu juga tidak lihat siapa yang duduk di sana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.