Gadis Lugu Liar Galak

MELIHAT DENGAN MATA SENDIRI



MELIHAT DENGAN MATA SENDIRI

0Chu Sihan memang tidak berencana ingin ikut campur dalam kasus tersebut. Hanya saja, sebagai menteri dari luar, dia tetap harus mencari tahu masalah pada kasus ini. Namun kini dia tidak bertepuk tangan. Hal ini merupakan sebuah kebaikan terbesarnya bagi keluarga Jiang. Suatu hari nanti dia pasti akan menghancurkan keluarga Jiang agar mereka tahu akibatnya berani berurusan dengan orangnya!      
0

"Ayo, kita kembali ke daerah selatan." Wajah Chu Sihan tampak serius dan suram. Dia membuat mereka yang melihatnya merasa ketakutan. Setelah dia mengatakan hal ini, ia pun berjalan duluan.     

"A, ada apa ini?" Tadi yang marah hanya Lu Sheng saja. Setelah mereka selesai bicara, kenapa kini Chu Sihan ikut marah?     

Shi Yi menarik lengan baju Yun Ting dan bertanya dengan hati-hati.     

Yun Ting menarik kembali lengannya dengan enggan. Kemudian dia melihat ke arah Chu Yun dengan tatapan penuh tanya.     

Chu Yun menggelengkan kepalanya dan menyatakan dirinya juga tidak tahu. Tadi dia tidak ikut mendengar. Bagaimana mungkin dia bisa tahu alasannya?     

Lu Sheng berjalan di belakang Chu Sihan. Dia membiarkan mereka bertiga saling memandang dengan bingung. Mereka bertiga saling memandang untuk sesaat. Kemudian, Lu Sheng hanya bisa mengikuti di belakang Chu Sihan dengan diam.     

Tadi mereka semua datang mengendarai delman kuda Lu Sheng. Kini, tentu saja saat pulang juga mengendarai delman kuda Lu Sheng. Sedangkan Chu Yun yang menjadi kusir sementara.     

Setelah naik ke dalam delman, Yun Ting bertanya pada Chu Sihan, "Saudara Chu, sebenarnya ada apa?" Meski begitu, Yun Ting lebih ingin bertanya kepada Lu Sheng apa yang dilakukannya tadi. Selain itu juga kenapa Lu Sheng tiba-tiba bisa marah. Namun ekspresi Lu Sheng sekarang membuat Yun Ting tidak berani bertanya padanya.     

"Sebelumnya di Linjiangfu, Nona Lu pernah menyelamatkan seorang anak kecil yang didorong ke danau oleh Tuan Muda Terkecil Jiang, mungkin dia tidak senang jadi bilang pada tuan rumahnya. Jadi Tuan Besar Pertama Jiang pun mencari pemilik penginapan yang terbakar itu. Dia meminta pemilik penginapan tersebut membunuh Nona Lu."     

Shi Yi sangat kaget, "Bagaimana kamu bisa tahu?"     

"Tanya hantu." Lu Sheng yang tadinya masih marah, kini sudah mereda. Kini, dia merasa orangnya juga sudah meninggal dan tidak ada gunanya untuk marah. Hanya saja, keluarga Jiang sungguh keterlaluan. Suatu hari dia pasti akan memberikan pelajaran kepada mereka. Begitu sombong dan arogan hingga mempermainkan nyawa orang lain dengan begitu mudahnya. Sungguh tidak dapat dimaafkan!     

"Tanya hantu?" Sudut bibir Shi Yi berkedut, "Nona Lu, apa kamu sedang bercanda?" Bagaimana mungkin ada hantu di dunia ini? Bukannya ini hanya sesuatu yang dibuat untuk membohongi anak kecil?     

"Dia tidak sedang bercanda." Chu Sihan terdiam lagi setelah dia berkata. Di bawah tatapan Shi Yi dan Yun Ting yang tidak percaya, dia membuka mulutnya lagi, "Aku melihatnya sendiri."     

Tiba-tiba udara di dalam delman kuda menjadi sunyi.     

Lu Sheng duduk di samping melihat mereka bertiga saling memandang satu sama lain.     

Tanpa terasa waktu bergulir, akhirnya Shi Yi membuka mulut terlebih dahulu dengan tidak percaya, "Saudara Chu, kamu bilang kamu... melihat hantu?"     

"Iya." Chu Sihan menganggukkan kepalanya dengan tenang.     

Iya juga, Chu Sihan yang lebih tidak percaya lagi dengan hal seperti ini, tiba-tiba hari ini dia bisa percaya. Jika bukan karena dia pernah melihatnya sendiri, tentu dia tidak dapat menjelaskannya lagi.     

Shi Yi menelan ludahnya. Dia menolehkan kepalanya ke arah Yun Ting dengan pelan. Kemudian, dia menemukan bahwa Yun Ting sedang melihat pada Chu Sihan dengan bengong.     

"Benar kamu pernah lihat?" Beberapa saat kemudian barulah Yun Ting mengatakan tiga kata ini.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya dengan serius.     

"Bagaimana?" Shi Yi bertanya dengan ketakutan. Namun juga penasaran.     

Chu Sihan melihat ke arah Lu Sheng. Tatapan Shi Yi dan Yun Ting juga mengikuti Chu Sihan yaitu melihat ke arah Lu Sheng.     

Lu Sheng tertegun, "Apa kalian mau lihat?"     

Shi Yi dan Yun Ting menganggukkan kepalanya.     

Lu Sheng berpikir sebentar. Dia bertanya pada Chu Sihan, "Tuan, beberapa tahun yang lalu, di sekitar penginapan yang terbakar itu pernah terjadi kecelakaan hingga seseorang meninggal ditabrak delman kuda?"     

Chu Sihan memiliki daya ingat yang bagus. Biasanya dia tidak pernah melupakan kasus yang pernah ditanganinya. Maka ia pun menganggukkan kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.