Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK IKUT CAMPUR LAGI



TIDAK IKUT CAMPUR LAGI

0Matahari yang di atas langit tiba-tiba tertutup oleh awan gelap. Ada beberapa ekor ular perak sedang menari dengan semangat di daerah timur.     
0

Semua warga masyarakat melihat ke arah langit. Kemudian mengalihkan pandangan mereka dengan tenang. Di kota Huangyang, cuaca seperti ini sudah biasa.     

Lu Sheng merasa sedih ketika mendengar kata-kata Da Niu, "Kenapa istrimu berbuat demikian?"     

"Dasar wanita j*lang!" Aura hantu Da Niu tiba-tiba membara, "Dia tertangkap basah olehku ketika dia selingkuh. Jadi dia pun membayar orang untuk menabrakku dengan delman kuda hingga mati. Agar aku tidak bisa bereinkarnasi. Dia bahkan meminta bantuan pendeta Taoisme supaya aku bisa menjadi hantu berkeliaran seumur hidup."     

Jika bukan karena wanita j*lang yang selalu membawa kertas hu Pengusir Hantu itu yang membuat Da Niu tidak dapat mendekatinya, dari awal dia sudah mau membunuhnya.     

Lu Sheng berkata, "Kalau kamu bisa membantuku untuk sesuatu. Aku tidak akan membalas dendam. Aku juga akan membantumu untuk bereinkarnasi."     

"Bantuan apa?" Aura hantu Da Niu yang membara tiba-tiba mereda.     

"Kamu tahu siapa yang membakar penginapan ini?"     

Da Niu tertegun. Kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku hanya tahu ada beberapa orang berbaju hitam. Mereka lekas melarikan diri setelah menyalakan api. Lalu, datang lagi satu orang berbaju hitam. Orang itu memiliki aura abadi jadi aku tidak berani terlalu dekat."     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Apa yang dia lakukan waktu itu?"     

"Dia sedang mengendalikan api tersebut agar tidak menularkan api ke sekitarnya. Bahkan dia mengunci semua pintu dan jendela agar orang-orang yang tersisa di dalam tidak dapat melarikan diri."     

Pantas saja, api sebesar ini tidak membakar gedung sebelah!     

"Lalu, kamu tahu yang meninggal itu siapa saja?" Lu Sheng bertanya lagi.     

Da Niu mengerutkan keningnya, "Mereka adalah bawahan dari pemilik saham penginapan ini. Banyak orang yang meninggal di tangan mereka. Pemilik penginapan ini adalah mantan bandit gunung yang banyak membunuh orang. Sebelum dia meninggal, dia sedang membahas bisnis dengan Tuan Besar Pertama Jiang itu di dalam, sepertinya mau mencari seorang Nona yang bernama Lu Sheng. Kemudian membunuhnya."     

"Ingin membunuhnya?' Lu Sheng mengerutkan keningnya. Dia tidak ingat bahwa dirinya memiliki dendam dengan keluarga Jiang.     

"Kemudian, kamu tahu kenapa mereka ingin membunuh Nona ini?"     

Da Niu memiringkan kepalanya dan berpikir. Kemudian berkata lagi, "Oh, Tuan Besar Pertama Jiang berkata bahwa Nona tersebut sudah membuat cucunya tidak senang."     

Lu Sheng sangat kaget. Jangan-jangan karena waktu itu Lu Sheng sudah menyelamatkan anak itu. Jadi Tuan muda Jiang itu tidak senang?     

Demi masalah kecil seperti ini, Tuan Besar Pertama Jiang sengaja jauh-jauh datang ke sini hanya untuk membunuhnya?     

"Huh, kedua Tuan itu memang pantas mati."     

Jika memang seperti yang dikatakan Da Niu, maka Lu Sheng sudah dapat menebak identitas orang berbaju hitam yang memiliki aura abadi itu siapa.     

Ketika kata-kata Lu Sheng ini keluar. Orang-orang yang di berdiri di samping pun saling memandang.     

Lu Sheng mengeluarkan sebuah kertas hu Penyimpanan Roh. Dia membiarkan Da Niu tinggal di dalam dulu.     

"Bagaimana?" Chu Sihan bertanya.     

Lu Sheng mengalihkan tatapannya yang dingin dan berkata, "Tuan, mohon maaf, Lu Sheng tidak dapat membantu Anda menyelidiki kasus ini lagi." Amarahnya yang tiba-tiba membuat mereka merasa bingung.     

Shi Yi yang awalnya masih mau bercanda, ketika melihat wajah Lu Sheng begitu serius, dia pun mengurungkan niatnya.     

Chu Sihan menarik Lu Sheng ke samping, dengan nada kecil dia bertanya, "Sebenarnya ada apa?"     

Lu Sheng mencibir dengan dingin, "Keluarga Jiang ini benar-benar tidak menghargai nyawa manusia."     

"Waktu itu aku menyelamatkan seorang anak yang didorong ke danau oleh Tuan Muda Jiang, dan masalah ini membuatnya tidak senang. Jadi Tuan Besar Pertama Jiang pun sengaja datang jauh-jauh ke Huangyang karena dia ingin membunuhku. Namun kebetulan sekali dia dibunuh oleh musuh lain. Ini benar-benar gayung bersambut."     

Chu Sihan mendengar penjelasan Lu Sheng. Tatapannya juga menjadi suram.     

"Kamu tidak perlu khawatir Aku tidak akan ikut campur dalam kasus ini lagi. Biarkan hakim Shangguan yang menyelidiki sendiri." Hakim Shangguan memang seorang kerabat keluarga sana. Jika dia tidak dapat menyelesaikan kasus ini, jangankan jabatannya. Bahkan kehilangan nyawa pun tidak akan jadi masalah bagi Chu Sihan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.