Gadis Lugu Liar Galak

IDOLA



IDOLA

0"Nona Shangguan, silakan." Ibu Pembantu Kong berkata pada Shangguan Ling'er.     
0

"Bibi, bukannya Anda paling suka dengan Ling'er? Anda harus membantu saya!" Shangguan Ling'er tidak mau menyerah. Dia mengejar Nyonya Chu dan merangkul lengannya sambil memohon dengan berlinangan air mata.     

Sejak kecil Shangguan Ling'er sudah menyukai Chu Sihan. Dia sudah memutuskan harus menjadi istri Chu Sihan sejak kecil dan dia juga bisa merasakan bahwa Nyonya Chu sangat menyukai dirinya. Selama ini Shangguan Ling'er menunggu hari dimana Chu Sihan akan kembali dari Jingcheng dan menikahinya. Namun di luar dugaannya, setelah bertahun-tahun dia menunggu, ternyata yang didapatkannya malah kata-kata peramal kerajaan!     

Meski begitu, Nyonya Chu tetap sangat menyukai Shangguan Ling'er dan sering mengundangnya ke rumah, bahkan sering mengatakan sesuatu yang ambigu. Seperti kata-kata ia harus belajar membaca buku akun agar kedepannya bisa membantunya. Kata-kata seperti ini bukannya sudah menjelaskan secara tidak langsung bahwa dirinya akan menjadi istri Chu Sihan?     

"Ling'er!" Nyonya Chu menghentikan langkah kakinya, dengan tidak berdaya dia berkata, "Kamu sejak kecil sudah bersama Bibi. Bibi sangat menginginkan kamu menjadi istri Han'er. Namun..." Nyonya Chu berhenti bicara sejenak. Kemudian, dia menghela napas, "Han'er tidak ada niat lain padamu."     

Ekspresi Shangguan Ling'er berubah dingin. Seolah ada pisau menusuk tepat pada hatinya. Sejak kecil, Chu Sihan sudah tidak pernah menghiraukannya. Dari dulu hanya dirinyalah yang selalu berinisiatif mencari Chu Sihan dan memanggil Chu Sihan "Kakak Sihan". Setelah mereka tumbuh besar, Chu Sihan lebih cuek lagi dan selalu mencari alasan untuk tidak bertemu dengan Shangguan Ling'er. Namun Shangguan Ling'er tidak pernah menyerah, dia berpikir jika dia disukai Nyonya Chu, maka Chu Sihan akan menikahinya suatu hari. Namun sekarang, tidak seperti perkiraannya.     

Shangguan Ling'er melepaskan tangan Nyonya Chu. Dia berdiri sambil menundukkan kepalanya. Kemudian membalikkan badan dan pergi. Diam-diam dia menunjukkan ekspresi wajah yang tidak puas.     

'Demi Chu Sihan, aku sudah menolak banyak lamaran orang lain. Kini, mau aku menyerah begitu saja, rasanya tidak mungkin!'     

Nyonya Chu menatap Shangguan Ling'er yang pergi. Kemudian, dia menghelakan napas, "Cinta bertepuk sebelah tangan bagaimana mungkin bisa menang dengan yang saling mencintai?" Waktu itu Nyonya Chu sudah kalah dengan Bu Jiang. Jika saja, Bu Jiang memiliki anak, mungkin hati Chu Hongzhong kembali lagi kepadanya.     

Di dalam ruang kerja.     

"Tuan, Nona Lu sudah datang."     

'Cepat sekali?' Chu Sihan sedikit terkejut ketika mendengar laporan Chu Yun. Dia meletakkan buku gulir bambu dan merapikan bajunya terlebih dahulu. Kemudian dia berkata, "Masuk."     

Pintu didorong dari luar dan Chu Yun masuk terlebih dahulu. Di belakangnya ada Lu Sheng yang tersenyum manis, dan He Lai yang masih bengong.     

"Sudah datang." Tatapan Chu Sihan tiba-tiba mengarah pada Lu Sheng. Nada suaranya juga melembut tanpa dia sadari.     

Lu Sheng maju, dia dengan tidak segan langsung duduk di atas meja belajar. Lu Sheng melipat kedua tangannya di depan dan mengangkat kedua matanya. Kemudian, dia bertanya pada Chu Sihan, "Tuan, lama tidak bertemu, apakah kau rindu denganku?"     

Chu Sihan menatap Lu Sheng sejenak. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya dan berkata tanpa ekspresi, "Hari ini aku mencarimu untuk meminta bantuanmu"     

Lu Sheng melihat telinga Chu Sihan yang merah. Dia pun tersenyum.     

"Kamu ingin memintaku membantu menyelidiki kasus kebakaran penginapan itu?"     

"Iya." Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Baru saja, dia baru menyadari bahwa masih ada seorang pria yang berdiri di samping Lu Sheng.     

"Ini adalah..."      

He Lai merasa ada sebuah hawa dingin yang berhembus ke arahnya, sehingga membuat badannya merinding.     

"Xiao Sheng, ini adalah?" Pria yang berada di hadapannya tersebut memiliki wajah yang tampan. Namun tatapannya itu sepertinya kurang ramah.     

"Oh, aku lupa!" Lu Sheng melihat He Lai sambil tersenyum lebar, "Paman, ini idolamu."     

"Idola?" He Lai mengerutkan keningnya, "Apa itu?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.