Gadis Lugu Liar Galak

NYONYA BESAR CHU



NYONYA BESAR CHU

0"Tapi mau bagaimana lagi? Han'er kebetulan suka dengan gadis desa ini." Sebuah suara yang lebih rendah terdengar dari samping membuat Shangguan Ling'er secara tiba-tiba menyembunyikan diri ke belakang Nyonya Chu.     
0

Dari belokan sana, seorang nyonya tua berjalan mendekati Nyonya Chu dengan bantuan dua orang pembantu.     

"Ibu!" Nyonya Chu segera melepaskan tangan Shangguan Ling'er dan memberi hormat pada Nyonya besar Chu.     

Sejak kematian Chu Siyun, Nyonya Besar Chu selalu menyembah Buddha di dalam aula Buddha. Dia jarang keluar untuk jalan-jalan. Bahkan dia sudah memberikan kekuasaan rumah kepada Nyonya Chu. Nyonya Besar Chu merasa, jika bukan karena keegoisannya yang ingin anaknya menikahi Bu Jiang sebagai selir, maka cucu kecilnya tentu saat ini masih hidup.     

Dahulu, meskipun Keluarga Chu kaya, namun kekayaan mereka tidak dapat dibandingkan dengan harta yang dimiliki oleh Fu Ting dari keluarga biro. Di hadapan Fu Ting, seluruh anggota Keluarga Chu merasa posisinya lebih rendah.     

Saat itu, Bu Jiang lebih menyukai Chu Hongzhong, Ayah Chu Sihan, dibandingkan dengan Fu Ting yang memiliki sifat keras. Begitu pula dengan Chu Hongzhong yang memiliki perasaan suka pada Bu Jiang yang bersifat lembut.      

Nyonya Besar Chu juga merasa mungkin jika Chu Hongzong menikahi Bu Jiang, dia bisa mengurangi kekerasan dan kesombongan Fu Ting. Seperti dugaannya, setelah Bu Jiang menjadi selir Chu Hongzhong, Chu Hongzhong pun tidak pernah masuk lagi ke kamar Fu Ting. Karena Fu Ting merasa terancam, sifatnya pun perlahan berubah menjadi lebih lembut.     

Karena perubahan sifat Fu Ting tersebut, Chu Hongzhong akhirnya masuk lagi ke kamarnya. Pada di saat itulah mereka memiliki anak kedua, Chu Siyun. Hanya saja, Chu Siyun tetap meninggal di bawah tangan Bu Jiang.     

"Bimbingan keluarga wisma Shangguan juga biasa-biasa saja. Sebagai putri dari hakim yang berpendidikan bisa-bisanya kamu menyebut orang lain sebagai "gadis desa", aku lihat perempuan yang kau sebut gadis desa itu jauh lebih sopan daripada kamu." Nyonya Besar Chu melihat Shangguan Ling'er dengan dingin.     

Nyonya Chu menyukai Shangguan Ling'er, berbeda Nyonya Besar Chu yang tidak menyukainya.      

Shangguan Ling'er dari luar tampak lembut dan patuh. Akan tetapi Nyonya Besar Chu tahu bahwa sifat asli gadis ini tidak seperti yang diperlihatkannya.     

Nyonya Besar Chu yang memiliki pengalaman hidup selama puluhan tahun. Mana mungkin dia tidak dapat melihat sifat asli seseorang?     

Shangguan Ling'er paling takut dengan Nyonya Besar Chu. Dia selalu merasa mata Nyonya Besar Chu sangat tajam, seakan dapat membaca isi hati orang.     

"Han'er pernah berkata, dia hanya akan menikahi satu orang istri saja."     

Setelah memberikan pelajaran kepada Shangguan Ling'er, dia pun melihat ke Nyonya Chu dengan wajah suram, "Kemampuan Han'er memilih orang tidak akan jelek, jadi orang pilihannya pasti bagus. Lagipula Nona Lu itu adalah istri pilihan peramal kerajaan untuk Han'er. Dia adalah jodoh Han'er. Kamu jangan menuruti kata-kata orang lain, nanti malah merusak pernikahannya yang bagus ini."     

Kata-kata Nyonya Besar Chu terdengar seperti sedang menasehati Nyonya Chu. Namun dia sebenarnya sedang memarahi Shangguan Ling'er yang selalu memikirkan untuk merusak pernikahan orang, dan ini membuat wajah Shangguan Ling'er menjadi merah. Shangguan Ling'er merasa geram, dia berharap Nyonya Chu dapat membantunya berbicara di depan Nyonya Besar Chu.     

Namun, Shangguan Ling'er tidak menyangka, Nyonya Chu malah meneruskan kata-kata Nyonya Besar Chu, "Betul kata Ibu, Han'er sudah mandiri sejak kecil. Sebagai Ibunya pasti saya tidak akan menyusahkannya."     

Sejak Chu Sihan mengungkit masalah Chu Siyun, Nyonya Chu sebenarnya sudah merelakannya. Jika memang anaknya tidak ingin menikahi Shangguan Ling'er, ya sudah.     

"Baguslah kalau kamu mengerti." Nyonya Besar Chu menganggukkan kepalanya dengan puas. Kemudian, dia pun berkata pada kedua pembantunya dan tidak melirik sedikit pun pada Shangguan Ling'er, "Ayo, kita pergi melihat calon nyonya muda kita."     

"Selamat jalan, Bu." Setelah Nyonya Besar Chu pergi, Shangguan Ling'er melihat Nyonya Chu dengan wajah pucat, "Bibi, aku... aku sungguh sangat menyukai Kakak Sihan. Aku tidak keberatan walaupun tidak menjadi istri pertama!"     

Nyonya Chu menghela nafas ringan. Dia menggelengkan kepala dan berkata pada Ibu Pembantu Kong, "Hari ini aku sudah lelah, tolong antarkan Nona Shangguan ke pintu utama."     

"Baik!" Ibu Pembantu Kong menerima perintah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.