Gadis Lugu Liar Galak

BERTEMU SESEORANG



BERTEMU SESEORANG

He Lai tertawa ketika mendengar perkataan Lu Sheng, "Xiao Sheng, sudahlah, jangan berbohong." Yang benar saja, He Lai tidak tahu tempat lain, hanya sekolahnya saja. Jangankan para murid, bahkan guru pun tidak banyak yang melihat Chu Sihan.     

Sebuah pepatah mengatakan, apa yang didengar mungkin akan salah. Namun apa yang dilihat pasti benar.     

Jadi Lu Sheng tidak mau menjelaskannya lagi.     

Kali ini Chu Sihan kembali ke Huangyang. Selain Shi Yi dan Yun Ting, yang menemani Chu Sihan pulang adalah orang suruhan Guru Jiang. Kali ini, Tuan Muda Terkecil Jiang tiba-tiba meninggal di rumah, sedangkan Tuan Besar Pertama juga meninggal di bawah api pada hari yang sama. Kini keluarga Jiang sangat berduka.     

Ketika warga masyarakat Linjiangfu mengetahui masalah ini, mereka ada yang merasa ngeri, ada yang diam-diam menertawakan, namun tidak ada yang merasa kasihan.     

Karma pasti akan datang, kini keluarga Jiang hanya terbunuh dua orang saja, sedangkan orang-orang yang mati di tangan keluarga Jiang sudah tak terhitung lagi.     

Sesampainya Chu Sihan di Huangyang, dia langsung memarahi Hakim Shangguan dengan kejam. Menutup gerbang kota selama setengah bulan membuat para warga terpaksa menginap di dalam kota karena tidak bisa keluar kota. Lalu, ada warga yang tidak bisa masuk kota untuk belanja barang-barang sehari-hari. Hal tersebut membuat warga menjadi panik.     

Hakim Shangguan sebagai tetua berusia lima puluh tahun, kini dia dimarahi oleh anak muda yang dilihatnya dari kecil hingga dewasa. Dia merasakan penghinaan yang luar biasa. Namun jabatan Chu Sihan lebih tinggi daripada dirinya, maka dia tidak dapat berbuat apapun dan hanya bisa mengingat dendam ini dalam hatinya saja.     

Masalah ini telah diketahui oleh Shangguan Ling'er. Pada hari yang sama dia pun segera bertamu ke Wisma Chu untuk meminta maaf kepada Chu Sihan. Hanya saja, Chu Sihan sama sekali tidak memandang wajahnya. Hal itu membuat Shangguan Ling'er merasa sedih dan sakit hati.     

Chu Yun keluar untuk mengamati kondisi kota sekarang. Kemudian dia kembali lagi untuk melapor pada Chu Sihan, "Tuan, menurut saksi, waktu itu Tuan Besar Pertama keluarga Jiang sedang merundingkan masalah di kamar lantai dua dengan juragan penginapan. Lalu, di dapur yang berada di lantai bawah tiba-tiba terjadi kebakaran. Semua orang berhasil melarikan diri selain beberapa orang yang mabuk dan Tuan Besar Pertama keluarga Jiang."     

Chu Sihan menurunkan salinan kasus yang di tangannya, "Apa ada sesuatu yang aneh?"     

"Ada satu." Chu Yun mengerutkan keningnya, "Saya dengar Kepala Pengawal Wang mengatakan bahwa waktu itu tidak ada angin. Akan tetapi apinya sangat besar, sama sekali tidak ada percikan api di sekitar penginapan. Api itu seolah telah dikendalikan dan hanya membakar penginapan itu saja."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Pergilah ke Desa Liuyue. Tolong panggilkan Nona Lu."     

Kasus misteri seperti ini mungkin Nona Lu bisa membantunya.     

'Nona Lu?' Chu Yun merasa heran namun dia juga tidak berani bertanya. Dia hanya menanggapinya dan segera pergi. Ketika Chu Yun sampai di gerbang kota, dia kebetulan bertemu dengan Lu Sheng yang baru masuk ke dalam kota.     

"Nona Lu!" Chu Yun menghentikan kudanya dan memanggilnya sambil tersenyum.     

Melihat sosok Chu Yun, Lu Sheng pun menyapa kembali dengan senang, "Chu Yun, mau ke mana?" Chu Yun ada di dalam kota, berarti Chu Sihan benar-benar sudah pulang.     

Chu Yun mengatakan, "Tuan mengutus saya untuk menjemput Anda."     

"Menjemputku?" Lu Sheng mengangkat alisnya, "Buat apa?"     

"Tidak tahu." Chu Yun menggelengkan kepalanya, "Tuan tidak mengatakan alasannya. Saya hanya menerima perintahnya saja." Tidak tahu sejak kapan, Chu Yun mulai mengubah cara memanggil dirinya sendiri dari "Aku" menjadi "Saya" di depan Lu Sheng.     

Lu Sheng langsung menganggukkan kepalanya, "Boleh, ayo kita pergi sekarang."     

"Eh?" He Lai mengangkat kain jendela delman ketika mendengar kata-kata Lu Sheng, "Xiaosheng. Kamu tidak mengantarku sampai ke sekolah?"     

"Dan dia adalah…" Chu Yun melihat kepada He Lai dengan penasaran.     

"Paman Sepupuku " Setelah Lu Sheng menjawab pertanyaan Chu Yun, dia pun berbisik kepada He Lai, "Paman, aku akan membawamu bertemu seseorang."     

Meskipun He Lai tidak kenal dengan Chu Yun, namun dari pakaiannya dan sikapnya bisa dilihat bahwa orang ini bukanlah orang biasa.     

He Lai dengan sopan menganggukkan kepalanya pada Chu Yun. Kemudian dia bertanya kepada Lu Sheng, "Siapa?"     

Lu Sheng mengedipkan mata sebelah kepada He Lai. Dengan misterius dia tersenyum, "Nanti kamu akan tahu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.