Gadis Lugu Liar Galak

SIAPA YANG TIDAK MENGAGUMI CHU SIHAN?



SIAPA YANG TIDAK MENGAGUMI CHU SIHAN?

0Hidangan ini disiapkan sesuai dengan arahan Sheng dan dimasak oleh He Zhang.     
0

Tumis tomat telur, tumis udang, tahu saus kepiting, babi Dongbo, sup iga labu kundur, ayam Hainan dan saus celup, semuanya dibuat oleh Lu Sheng.     

Melihat hidangan yang memenuhi meja, He Zhang yang biasanya diam pun tidak bisa menahan untuk berkata, "Aku tidak menyangka ternyata Xiao Sheng begitu kreatif dalam memasak."     

Walaupun hidangan ini semua dimasak oleh He Zhang, namun cara memasaknya semua sesuai arahan Lu Sheng.     

Lu Sheng tersenyum, "Sebenarnya aku berencana membuka restoran di kota." Dia melihat He Zhang, "Aku lihat keterampilan masak paman bagus, nanti kamu bisa tidak menjadi koki di restoranku?" Lu Sheng sangat sibuk, sehingga dia tidak bisa terus-terusan berada di restoran.     

Sebelumnya, Lu Sheng sudah memutuskan, dia akan mencari seorang koki yang bisa diandalkan. Lu Sheng akan memberikan resep, sementara koki tersebut yang memasaknya. Dan sepertinya tidak ada yang lebih cocok dibandingkan Pamannya ini.     

"Boleh saja." He Zhang belum sempat menjawab, He Hu sudah menjawab duluan, "Keluarga sendiri, dia di rumah juga tidak ada kerjaan, biarkan dia membantumu di restoran saja."     

He Zhang terdiam sejenak. Kemudian dia menganggukkan kepalanya, "Iya juga."      

Lima tahun yang lalu setelah istrinya meninggal, dia berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke rumah agar bisa menjaga kedua anaknya, menjadi koki adalah impiannya.     

Sayangnya sebelum dia lolos ujian, dia harus meninggalkan restoran Tianyang. Ini adalah penyesalan terbesarnya.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya dengan senang, "Kalau begitu sudah diputuskan ya, nanti kalau restoranku sudah selesai renovasi, aku akan memanggil Paman untuk menjadi koki di sana."     

He Zhang menganggukkan kepalanya.     

"Aku bisa menjadi pelayan di sana?Aku tidak perlu digaji, beri aku makan saja sudah cukup." He Lai bertanya sambil tersenyum.     

Kini, topik pembicaraan sudah sampai ke kota. He Hu pun mengerutkan keningnya, "Kapan gerbang kota akan dibuka ya?"     

"Iya!" He Lai mencibir, "Padahal aku hanya pulang ke rumah untuk istirahat sebentar saja. Sekarang malah tidak bisa kembali ke sekolah, sudah beberapa hari."     

"Hah? Gerbang kota ditutup? Masalah apa ini?" Bu Xu dan He Zhang baru kembali ke desa dari rumah kakaknya, sehingga mereka masih belum tahu masalah yang terjadi di kota.     

He Dong menjelaskan, "Hari ini aku mendengar bahwa Guru kami mengatakan, di kota sana ada penginapan yang kebakaran. Ada belasan korban dan salah satunya adalah orang penting. Kantor pemerintah ingin segera menangkap pelaku itu. Oleh karena itu, gerbang kota sampai ditutup."     

"Kalau tidak masuk kota selama seharian, ke mana masyarakat bisa berbelanja barang?" Bu Xu mengerutkan keningnya, "Meskipun pemerintah ingin segera menangkap pelaku, namun mereka juga tidak boleh begitu." Mempengaruhi kehidupan masyarakat karena ingin menangkap pelaku. Tindakan kantor pemerintah sembarangan sekali.     

"Kata guruku, besok gerbang sudah akan terbuka kembali."     

He Dong mengambilkan Lu Jiang dan Lu Xin mangkok dan sumpit. Kemudian melanjutkan omongannya, "Sepertinya karena Tuan Chu akan datang."     

Tuan Chu? Chu Sihan, kah?     

Hati Lu Sheng sejenak merasa terkejut. Dia sudah lama tidak bertemu dengan Chu Sihan.     

"Kenapa kamu bisa tahu?" He Lai penasaran.     

"Guru kami yang mengatakannya." He Dong melihat He Lai dan mengatakan, "Paman, mungkin Paman besok sudah bisa kembali ke sekolah."     

He Lai menghela nafasnya, "Alangkah bagusnya, jika aku bisa bertemu dengan Tuan Chu!"     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Kamu sangat mengagumi Tuan Chu?"     

"Tentu saja!" He Lai berkata dengan semangat, "Dia adalah kebanggan kota Huangyang kita. Tuan Chu sudah lulus ujian tahap pertama saat berusia dua belas tahun. Dia lulus ujian tahap ketiga saat berusia lima belas tahun, dan berhasil lulus ujian tahap terakhir saat berusia enam belas tahun. Pada usia delapan belas tahun, Tuan Chu sudah menjadi Magistrat. Orang hebat seperti ini, siapa yang tidak mengaguminya?"     

Di mata para guru dan para pelajar, keberadaan Chu Sihan bagaikan dewa!     

"Rupanya dia begitu hebat!" gumam Lu Sheng dalam hati.     

"Iya kan?" He Lai berkata lagi, "Aku juga pernah dengar orang lain berkata bahwa Tuan Chu sangat ganteng."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju, "Dia memang sangat ganteng." Satu kalimat ini berhasil menarik perhatian seluruh orang yang duduk berkeliling di meja.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.