Gadis Lugu Liar Galak

BU XU



BU XU

0Kata 'Nenek' terdengar sangat asing bagi Lu Sheng. Ini karena Lu Sheng tidak pernah memiliki keluarga lain selain gurunya. Jadi ketika dia mendengar Bu Zhao mengatakan 'A Sheng kesayangan Nenek', mata Lu Sheng segera berlinangan air mata.     
0

"Iya!" Lu Sheng berlutut di depan Bu Zhao, kemudian melihat neneknya sambil tersenyum.     

"A Sheng mengapa kamu ke rumah?" Bu Zhao segera menghapus air matanya dengan panik. Dia berusaha menunjukkan senyuman kepada Lu Sheng.     

Lu Sheng merasa sedih, "Aku rindu pada Nenek, jadi kami datang menjenguk Nenek."     

Lu Sheng berdiri. Ketika dia ingin bertanya mengapa Nenek menangis, tiba-tiba dari luar terdengar suara seseorang.     

"Keluarga Zhang sudah keterlaluan. Mereka pikir kami, Keluarga He, tidak memiliki anggota keluarga lain? Kami hanya keluar rumah untuk 2 hari, tapi mereka sudah mencari ke rumah. Sungguh keterlaluan!"     

Lu Sheng melihat ke arah sumber suara dengan penasaran. Dia melihat seorang ibu tua yang memakai baju karung dengan topi di tangannya, sedang berjalan masuk ke dalam rumah.     

Di belakang ibu tua itu ada seorang pria yang berwajah serius. Tangan pria itu membawa sesuatu. Sepertinya mereka baru saja kembali ke desa, dan buru-buru masuk ke sini.     

Lu Sheng menundukkan kepalanya dan berpikir untuk sesaat, kemudian dia baru mengingat bahwa kedua orang ini adalah Nenek Sepupu dan Paman Sepupu.     

He Qin menyambut mereka dengan suara kecil, "Kakak Ipar, Kakak Sepupu."     

"Sia-sia kamu memiliki badan setinggi ini. Lihat badanmu itu. Babak belur dipukul oleh orang lain!" Bu Xu sangat marah ketika melihat wajah He Qin yang penuh dengan luka.     

"Bu Xu, Zhang Hui itu juga hampir sama." Ada yang memperingatkan.     

"Oh ya?" Wajah Bu Xu menjadi lebih baik ketika mendengar kata-kata ini.     

Nenek sepertinya sedikit takut dengan Bu Xu. Melihatnya masuk, Nenek pun menundukkan kepalanya dan tidak berani bicara apa-apa lagi.     

Lu Sheng merasa sedikit lucu melihat semua ini.     

Dari ingatan pemilik asli tubuhnya, Nenek Sepupu ini sangat hebat. Orang-orang di desa takut kepadanya. Namun Nenek Sepupu ini sangat menjaga dan memperhatikan nenek Lu Sheng.     

"Waktu itu sudah aku bilang, kan? Aku bilang keluarga itu bukan orang baik, tapi kamu malah bandel. Kamu bilang A Qin sudah tidak muda, susah mencari anak perempuan yang ingin menikah dengannya. Kamu juga langsung menyetujui pernikahan ini."     

Bu Xu menarik sebuah kursi dan duduk. Kemudian dia melanjutkan omelannya, "Sekarang harus bagaimana? Mereka akan datang, bahkan dengan sombong memaksa kalian!"     

Setelah selesai mengomeli Nenek dan He Qin, wajah Bu Xu menjadi merah karena marah, "Lalu Keluarga Zhang itu memang keterlaluan. 20 tael perak? Apa mereka kira uang itu jatuh dari langit? Anak jelek seperti itu apa pantas bernilai 20 tael perak? Dia itu hanya senilai 1 koin perak dan orang yang membelinya pun juga harus berpikir-pikir dulu!"     

Orang-orang merasa omongan Bu Xu sangat lucu. Namun mereka tidak berani menertawakannya. Mereka hanya bisa menutup mulut mereka, lalu tertawa secara diam-diam dan tak bersuara.     

Bu Zhao melirik Bu Xu secara diam-diam. Dia juga tidak berani membuka mulut.     

Sedangkan He Qin, menundukkan kepalanya. Dia tidak berani membantah.     

Zhang Xiaohua itu memang pemalas. Wajahnya juga biasa saja. Bu Zhao waktu itu ditipu oleh kata-kata ibu Zhang Xiaohua, Bu Luo, makanya dia bisa menyetujui pernikahan ini.     

He Qin awalnya tidak setuju. Tapi dia berpikir, kini usianya sudah tidak muda, rumah juga seadanya. Ditambah lagi keadaannya yang miskin. Dia juga tidak berani mencari nona dari keluarga bagus karena tidak ingin melibatkan perempuan baik-baik dalam kehidupan malangnya ini. Jadi dia pun berpikir terserahlah. Yang penting dapat istri.     

Namun di luar dugaannya, ternyata masih ada banyak masalah yang mengikuti pernikahan ini.     

"Eh!" Bu Xu baru menyadari di samping Bu Zhao ada Lu Sheng.     

"Kamu... Xiao Sheng?" Lu Sheng sangat mirip dengan Bu He. Jadi, walaupun mereka sudah lama tidak bertemu, Bu Xu tetap bisa menebak identitas Lu Sheng.     

"Nenek Sepupu!" Lu Sheng menyapa dengan sopan.     

"Sejak kapan kamu ke sini? Waduh, aku menakutimu, ya?" Bu Xu mengingat suaranya yang keras tadi. Dia langsung merasa malu.     

Lu Sheng tertawa ringan, "Tidak kok!"     

"Baguslah!" Bu Xu berdiri dan memperhatikan Lu Sheng. Dia tidak bisa menahan rasa untuk memuji Lu Sheng, "Waduh, cucu nenek ini, semakin cantik, ya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.