Gadis Lugu Liar Galak

HAKIM LU



HAKIM LU

0Yan Wang melihat Lu Zhou, seakan ingin mengatakan sesuatu. Namun pada akhirnya dia tidak mengatakannya. Dia hanya menghela nafas lalu pergi.     
0

Tidak lama setelah Yan Wang pergi, tiba-tiba ada angin kencang yang bertiup. Kota Huangyang yang tadinya masih tenang, tiba-tiba diliputi oleh hujan dan angin.      

Lu Zhou duduk di depan meja dengan tenang sambil mendengar suara pintu jendela yang membuka dan menutup karena angin kencang. Dia menuang dua cangkir teh. Satu untuk dirinya, satu lagi dia letakkan di depannya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang.     

Tiba-tiba pintu kamar yang tadi tertutup kini nampak terbuka karena hembusan angin. Hembusan angin itu masuk ke dalam kamar. Kemudian, pintu itu tertutup kembali dengan sendirinya.     

Seorang pria dengan badan tinggi besar muncul di hadapan Lu Zhou. Pria itu melotot ke arah Lu Zhou dengan marah.     

"Kamu sudah datang?" Lu Zhou menyapa seakan dia tidak merasakan amarah pria itu. Dia mengulurkan tangannya memberikan isyarat untuk mempersilahkan untuk duduk.     

"Ngomong-ngomong kita sudah tidak jumpa selama dua puluh tahun. Sepertinya kamu menjalankan tugasmu dengan baik sebagai hakim."     

Tamu yang ditunggu Lu Zhou adalah salah satu petugas favorit Yan Wang, Hakim Lu.     

Hakim Lu tidak duduk. Dia hanya menepuk tangannya di atas meja dan bertanya kepada Lu Zhou secara langsung, "Apa maksudmu? Dimana kamu menyembunyikan buku catatan kematianku?"     

"Buku catatan kematian?" Lu Zhou tertawa, "Bukumu itu bukannya sudah kuhancurkan dua puluh tahun yang lalu?"     

"Itu yang palsu." Hakim Lu menjawab dengan ragu-ragu.     

Lu Zhou meliriknya tanpa mengatakan apapun.     

"Waktu itu 'Dia' seharusnya sudah meninggal di usia sepuluh tahun. Jika bukan karenamu yang secara tidak sengaja menyelamatkan nyawanya, dia juga tidak mungkin bisa hidup belasan tahun lebih panjang."     

Waktu itu, Lu Zhou datang mencari masalah ke neraka. Yan Wang merasa sangat pusing sehingga Yan Wang pun mengutus Hakim Lu untuk menghapus nama wanita itu dari buku catatan kematian. Tapi karena sifat Hakim Lu yang tegas, dia merasa peraturan tidak boleh diubah begitu saja. Manusia harus meninggal sesuai hari yang sudah ditentukan, sehingga ia pun diam-diam membuat buku catatan kematian yang palsu dan memberikannya kepada Lu Zhou.     

Kemudian wanita itu mengalami kecelakaan lalu lintas. Rohnya juga entah mengapa lenyap di udara.     

Hakim Lu dan Lu Zhou adalah kerabat satu Ibu. Namun hanya karena masalah ini, Lu Zhou tidak memperdulikan lagi kerabatnya itu selama dua puluh tahun lebih.     

Tetapi, Hakim Lu tidak pernah merasa dirinya salah. Sehingga, karena Lu Zhou tidak pernah datang mencarinya, dia sendiri juga tidak pernah mengambil inisiatif menemui Lu Zhou.     

Tetapi semalam, di neraka tiba-tiba muncul belasan roh hantu yang tidak seharusnya meninggal sekarang. Bahkan ada anak kecil yang seharusnya meninggal di usia 50 tahun. Namun kini karena Lu Zhou, anak yang baru berusia enam tahun itu harus meninggal dunia.     

Hakim Lu mengutus bawahannya menyelidiki masalah ini, dan ternyata masalah ini adalah perbuatan adik kandungnya yang sudah tidak dia temui.     

"Dia tidak pernah melakukan perbuatan jahat selama masa kehidupannya. Kenapa dia bisa berakhir seperti itu?" Lu Zhou bertanya dengan dingin.     

Wanita itu diselamatkan oleh Lu Zhou secara tidak sengaja. Ia tidak menyangka mereka bisa bertemu lagi belasan tahun kemudian.     

Waktu itu Lu Zhou lengah. Tanpa sengaja lawannya memberikan obat birahi padanya. Kemudian secara tidak sengaja dia meniduri wanita itu.     

Untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, Lu Zhou bermaksud untuk menjaga kehidupan wanita ini seumur hidupnya. Namun dia malah secara tidak sengaja mengetahui akhir hidup wanita itu. Sedangkan waktu itu, wanita itu sudah hamil anaknya. Semua ini berada di luar dugaan Lu Zhou.     

Untuk membalas budi wanita ini, Lu Zhou hanya bisa mencari Hakim Lu di neraka. Hanya saja Hakim Lu terlalu tegas. Jalan pikirannya terlalu kaku. Apa yang, benar ya benar. Hal yang salah, ya salah. Mau meninggal seperti apa, ya sudah seharusnya meninggal seperti itu.     

Lu Zhou sendiri juga baru mengetahui bahwa buku catatan kematian yang diberikan Hakim Lu waktu itu adalah palsu saat wanita itu meninggal.     

Sejak saat itu, Lu Zhou pun tidak pernah mempedulikan Hakim Lu lagi. Meskipun mereka berdua adalah saudara, tetapi Lu Zhou juga tidak pernah bertemu lagi dengan Hakim Lu sejak saat itu.     

Hakim Lu berdehem. Dia menurunkan nadanya dan mengatakan, "Kehidupan yang tercatat di buku catatan kematian itu sudah ditentukan. Tidak boleh diubah sembarangan. Lagipula aku juga tidak bisa merusak peraturan neraka."     

Lu Zhou melambaikan tangannya. Dia memberi isyarat pada Hakim Lu untuk menghentikan kata-katanya, "Kini orang-orang itu sudah aku bunuh. Terserah padamu mau menghukumku seperti apa. Silahkan hukum saja aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.