Gadis Lugu Liar Galak

YAN WANG



YAN WANG

0Di dalam penginapan Qianye, Lu Zhou sedang menikmati aroma teh dengan tenang. Di depannya, duduk seorang pria yang tampan seperti dirinya.     

Untungnya, Lu Sheng tidak ada di sini. Jika dia melihat wajah pria tersebut, dia pasti akan sangat terkejut.     

"Yan Wang yang sangat sibuk,kenapa bisa ada waktu luang jalan-jalan ke dunia manusia?"     

"Kenapa kamu masih bertanya?" Yan Wang mendengus dengan dingin, "Kamu sudah tidak mengikuti takdir Tuhan, kini kamu bahkan mengambil badan orang lain. Bagaimana kamu menjelaskan hal ini?"     

"Hah?" Lu Zhou terkejut, "Bukannya pemilik badan ini sudah meninggal?"     

"Meninggal?" Wajah Yan Wang menyuram, "Dia hanya syok untuk sebentar."     

"Oh ya?" Lu Zhou merasa bersalah, "Apa aku kembalikan badan ini kepadanya?" Lagipula Lu Zhou juga tidak suka menjadi Putra Kaisar. Selalu saja ada hal yang tak terselesaikan. Itu sangat merepotkan.     

Mendengar kataLu Zhou, Yan Wang pun merasa sangat marah, "Kamu ini, awalnya kehidupan dia di dunia manusia masih belum berakhir, kini badan ini telah kamu tempati untuk waktu yang lama. Masa kehidupannya pun sudah habis."     

"Chih." Lu Zhou acuh, "Bagaimanapun dia tetap harus mati. Aku hanya membantunya meninggalkan penderitaan lebih cepat saja." Ketika Lu Zhou datang ke dunia ini, Putra Kaisar Ketiga memang belum meninggal. Akan tetapi dengan kondisi tubuhnya waktu itu, walaupun Lu Zhou tidak menempati badannya ini, Putra Kaisar Ketiga tetap akan meninggal beberapa hari kemudian.     

"Kamu datang mencariku hanya untuk masalah ini?" Lu Zhou bertanya kepada Yan Wang sambil mengangkat alisnya. Ekspresinya ini hampir mirip dengan Lu Sheng.     

"Ada satu lagi." Yan Wang melihat Lu Zhou dengan tidak senang, "Kenapa kamu menghalangi takdir jodoh mereka?"     

"Takdir jodoh?" Lu Zhou tidak mengerti, "Aku sudah menghalangi takdir jodoh siapa?"     

Yan Wang mendengus, "Kamu jangan pura-pura bodoh."     

"Oh, kamu bilang takdir jodoh anakku itu." Lu Zhou menyesap seteguk tehnya. Kemudian mengatakan dengan tersenyum manis, "Dia anakku sendiri, maka terserah aku ingin menikahkannya dengan siapa. Jika aku tidak ingin dia menikah, maka aku juga tidak akan menikahkannya. Apa ada masalah denganmu?"     

"Dasar kamu!" Wajah Yan Wang menjadi suram. Untung saja, Yan Wang sendiri adalah hantu. Jika dia adalah manusia, dia bisa mati karena marah pada Lu Zhou.     

"Untuk sementara, kita jangan membahas masalah ini dulu." Yan Wang berbicara dengan nada dingin, "Semalam, kenapa kamu membakar penginapan itu?"     

"Kamu tidak tahu kenapa?" Lu Zhou berdiri. Lalu,meletakkan kedua tangannya di belakang dan bertanya balik.     

"Hidup mati manusia semua ada aturannya. Kamu sudah merusak peraturan dunia alam baka."     

Lu Zhou tertawa dingin, "Peraturan alam baka ditentukan oleh hantu."     

"Aku yang menentukannya!" Yan Wang membantah.     

"Lu Zhou mengangkat alisnya, "Apa kamu bukan hantu?"     

Yan Wang terdiam... Ia tidak dapat membantah...     

"Pemilik penginapan itu adalah mantan bandit gunung. Banyak orang yang tak bersalah telah mati di bawah tangannya itu. Mereka juga kebanyakan bukan orang yang baik. Mereka semua pantas mati. Lalu,Tuan Besar Pertama keluarga Jiang itu..."     

Berbicarakan hal ini, ekspresi Lu Zhou menjadi suram, "Dia berani karena satu kata dari cucunya. Dia sengaja datang ke sini hanya untuk membunuh muridku. Tidak hanya dia yang pantas mati, cucunya juga pantas mati!" Masalah orang lain Lu Zhou masih bisa mengabaikannya. Namun jika masalah ini telah melibatkan anak kandungnya, jangan salahkan dirinya untuk mengambil nyawa mereka.     

Yan Wang menghela napas, "Haiz, sudahlah, aku tidak bisa berkomunikasi dengan kamu."     

Lu Zhou meliriknya, "Kalau tidak bisa diajak bicara cepatlah pergi! Jika tidak ada masalah penting jangan terlalu sering ke dunia manusia. Suasana pun menjadi buruk." Melihat hujan gerimis yang di luar jendela, suasana hati Lu Zhou menjadi buruk.     

"Temperamen burukmu itu tidak pernah berubah." Yan Wang bangkit dari kursi. Tepat ketika dia akan membalikkan badannya, dia sepertinya memikirkan sesuatu. Lalu, dia melihat Lu Zhou, "Setelah dia sudah menjalani proses yang susah payah, baru bisa berhasil memasuki ke pintu reinkarnasi. Jangan terlalu menyulitkannya, kasihan juga anak itu."     

"Ya." Lu Zhou menanggapinya dengan mudah. Tiba-tiba dia terkejut dan menyadari.     

'Pantas saja, hanya Lu Zhou yang bisa mengetahui kutukan mati Chu Sihan. Akan tetapi Lu Zhou tidak dapat mengetahui kehidupan masa lalunya. Ternyata, dia adalah "anak" itu.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.