Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK TAHU HARUS MENGHINDARI MASALAH



TIDAK TAHU HARUS MENGHINDARI MASALAH

0Mata Lin Jiang tampak berbinar, dari luar dia menanggapinya, "Iya juga."     
0

Mana mungkin bisa kebetulan seperti ini?     

Lu Sheng kebetulan datang ke penginapan Qianye, Putra Kaisar Ketiga juga kebetulan "salah mengenal orang".     

Siapa yang bisa mempercayainya?     

Tentu saja ada pengecualian, seperti Mu Yan dan Lu Ran.     

Mu Yan bisa percaya karena ia merasa seorang gadis petani seperti Lu Sheng mana mungkin memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan Putra Kaisar Ketiga?     

Kemudian, Lu Ran bisa percaya karena ia tidak mempercayai bahwa adiknya yang tidak pernah meninggalkan desa bisa kenal dengan orang seperti Putra Kaisar Ketiga.     

"Kak, kalian bukannya ingin menaiki kapal? Ayo." Lu Sheng mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada Lu Ran.     

Lu Ran melihat kepada Lu Sheng. Kemudian menganggukkan kepalanya, "Ayo kita pergi."     

Yu Yang menganggukkan kepalanya. Setelah dia dan Lin Jiang berpamitan kepada Putra Kaisar Ketiga, mereka pun membalikkan badan. Kemudian pergi.     

Sebelum pergi, Lu Sheng melotot ke arah Lu Zhou dengan tatapan marah.     

Lu Zhou melihat belakang punggung mereka yang mulai menjauh. Lalu dia mulai berpikir, 'Sepertinya aku harus memikirkan sesuatu untuk diberikan kepada muridku ini agar dia tidak marah lagi.'     

"Kini adik juga di sini, atau bagaimana kalau kita naik rumah kapal bersama-sama saja?" usul Mu Yan.     

Lu Sheng mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit. Kemudian, dia menyadari bahwa matahari yang tadinya masih tertutup oleh awan, entah sejak kapan sudah keluar. Langit terlihat kebiru-biruan. Sepertinya cuaca hari ini sudah membaik.     

Akan tetapi saat ini isi hati Lu Sheng penuh dengan masalah. Dia ingin mencari Lu Zhou untuk menyelesaikan masalah toko. Lu Sheng sama sekali tidak ada niat untuk naik perahu bersama mereka, maka ia pun menggelengkan kepalanya dan menolak.     

"Tidak usah, aku sudah keluar lama, sudah waktunya aku pulang."     

Mu Yan merasa kecewa, "Kalau begitu, lain kali saja."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya. Lalu, dia berbicara sebentar dengan Lu Ran sebelum pergi.     

Mata Lin Jiang berbinar, ketika tatapan orang ini semua fokus pada Lu Sheng, dia mengambil kesempatan untuk memberikan isyarat kepada orang berbaju hitam yang berada tidak jauh dari sana.     

Orang berbaju hitam itu menerima isyarat Lin Jiang, dia pun mengerti dan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mengikuti Lu Sheng di belakangnya.     

"Rumah kapal kita sudah datang, ayo." Setelah orang berbaju hitam pergi, Lin Jiang baru tersenyum kepada mereka bertiga. Mereka naik ke atas rumah kapal dan mulai menyeberang danau.     

Firasat Lu Sheng biasanya sangat tepat. Dis bisa merasakan ada yang mengikuti di belakangnya. setelah ia meninggalkan Lu Ran dan yang lainnya, Lu Sheng sengaja mengelilingi beberapa jalan kemudian menempelkan kertas hu transparan kepada dirinya.     

Tidak lama kemudian, seseorang berbaju hitam pun muncul di hadapan Lu Sheng, "Aneh, tadi dia masih ada di sini." Orang berbaju hitam itu merasa aneh. Dia melihat ke sekelilingnya sambil mengerutkan keningnya.     

Lu Sheng melihat orang berbaju hitam itu tidak berniat mau membunuhnya, maka dia pun malas menindaklanjutinya.     

Lu Sheng menunggu orang berbaju hitam itu berjalan menuju arah lain. Kemudian, baru dia membalikkan badannya dan berjalan keluar jalan besar.     

Lu Sheng berjalan kembali ke penginapan Qianye. Begitu dia masuk, Lu Sheng melihat Lu Zhou sedang menikmati aroma teh sendirian di pojok sana.     

Di dalam penginapan sangat sepi. Selain Lu Zhou dan pemilik penginapan, masih ada beberapa pelayan yang sedang sibuk. Akan tetapi, hampir tidak ada tamu.     

Begitu Lu Sheng masuk, Lu Zhou sudah melihat ke arahnya. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang pusing. Dia masih belum memikirkan ingin memberikan kado apa, namun Lu Sheng sudah kembali.     

Lu Zhou berdiri. Lalu dia naik ke lantai dua. Lu Sheng segera mengikutinya.     

Karena buru-buru, Lu Sheng dengan tidak sengaja tersandung kaki pelayan dan hampir terjatuh. Untung ia sempat menstabilkan badannya sehingga tidak terjatuh.     

Pelayan melihat ke kiri dan ke kanan dan menggaruk bagian belakang kepalanya dengan bingung.      

Lu Zhou menolehkan kepalanya dan melihat Lu Sheng tanpa daya. Kemudian dia berjalan naik kembali.     

Lu Zhou membuka pintu kamarnya dan menunggu Lu Sheng masuk. Kemudian dia menutup kembali pintu kamarnya. Setelah berpikir sesaat, akhirnya ia mengeluarkan sebuah kertas hu Kedap Suara dan menempelnya di atas pintu.     

Setelah Lu Sheng masuk ke kamar, ia membuka kertas hu Transparan dan dia bertanya dengan dingin, "Guru, apakah tadi Anda sengaja?"     

Orang tua ini tidak memikirkan statusnya saat ini dan statusku. Kenapa dia tidak menghindar dari masalah?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.