Gadis Lugu Liar Galak

WISMA ZHOU (1)



WISMA ZHOU (1)

0"Nona, bisakah kamu membantuku?" Nona Zhou memohon sambil menangis, "Kini aku sudah meninggal, tapi aku tidak bisa membiarkan Bi Yu membohongi Ayah dan adikku."     
0

Jika Ayah dan adik nona Zhou terjadi sesuatu, maka keluarga Zhou pun selesai.     

Lu Sheng ingin berkata sesuatu. Namun tiba-tiba suhu di sekitarnya menurun dengan tajam. Sebuah lubang hitam muncul di udara. Kemudian, muncul kedua sosok hitam dan putih.      

Hei Bai Wu Chang berkata, "Ini sudah waktunya, silahkan Nona mengikuti kami."     

Lu Sheng terkejut. Dia tahu mereka akan datang untuk menjemput nona Zhou. Akan tetapi, dia tidak mengira mereka bisa datang secepat ini, karena jika dihitung, Nona Zhou juga meninggal untuk dua hari saja.      

Lu Sheng menduga, jika bukan karena dirinya yang memberitahu Nona Zhou, mungkin Nona Zhou tidak akan sadar kalau dirinya telah meninggal.     

Roh nona Zhou sangat lemah, jika tidak segera membawanya ke neraka, maka jika terlambat, dia pun akan hancur di udara tanpa bisa reinkarnasi.     

"Nona, kamu harus membantuku!" Nona Zhou melihat Lu Sheng dengan panik. Kini harapannya masih belum terkabul, dia masih belum ingin pergi.     

"Kedua Dewa yang sedang bertugas, bisakah saya berbicara sebentar dengan Nona tersebut?"     

Hei Bai Wu Chang saling menatap. Kemudian Hei Wu Chang berkata, "Cepat."     

{Yang putih disebut Bai Wu Chang, sedang yang hitam disebut Hei Wu Chang.)     

"Terima kasih banyak!" Lu Sheng mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua. Lalu, dia bertanya kepada Nona Zhou, "Selain dompet dan sachet, apakah masih ada bukti lain?"     

Nona Zhou berpikir sejenak. Lalu, dia menganggukkan kepalanya, "Ada. Di dalam kamar Xiaocui ada baju Bi Yu dan batu gioknya." Informasi ini dikatakan Xiaocui sendiri kepadanya sebelum meninggal.     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Barang seperti ini, Bi Yu hanya mengatakan bahwa Xiaocui yang mencurinya saja."     

"Tidak!" Nona Zhou menggelengkan kepalanya, "Siapapun tidak diperbolehkan masuk ke dalam kamar Bi Yu selain aku, kecuali atas persetujuannya. Jika tidak, maka siapapun tidak boleh masuk ke kamarnya. Sebelumnya, jika Xiaocui menemaniku pergi menemui Bi Yu, dia selalu menunggu di luar."     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Maksudmu berarti kalau bukan Bi Yu sendiri yang memberikannya, kalau tidak, Xiaocui pasti tidak akan bisa mendapatkannya?"     

"Betul!" Nona Zhou takut dia akan segera dibawa pergi, maka dia pun berkata dengan nada yang cepat, "Kamar Bi Yu biasanya dijaga oleh dua pengawal yang tersembunyi. Mereka orang yang teladan. Orang biasa sama sekali tidak bisa masuk."     

"Baik." Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Besok, aku akan pergi ke rumahmu sebagai teman kamu untuk ikut berduka. Kemudian, aku akan sekalian menyelidiki masalah mereka berdua."     

"Terima kasih banyak!" Nona Zhou menghapus air matanya. Setelah itu, dia pun berjalan kearah Hei Bai Wu Chang.     

"Tuan Lu apakah ke sini?" Sebelum pergi, Bai Wu Chang bertanya kepada Lu Sheng. Tuan Lu yang dikatakannya adalah guru Lu Sheng, Lu Zhou.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Baru saja dia pergi."     

"Lain kali jika Nona bertemu dengannya, mohon Nona beritahu kepadanya bahwa Yan Wang mencarinya." Lalu mereka pergi membawa Nona Zhou dan tidak menunggu jawaban Lu Sheng, setuju atau tidaknya.     

Keesokan harinya.     

Lu Sheng menitipkan kedua adiknya ke tetangga, keluarga Liang. Kemudian, dia kembali ke rumah untuk mengganti baju putih dan berangkat ke wisma Zhou dengan mengendarai delman kuda.     

Lu Sheng tidak menemukan luka fisik pada badan nona Zhou. Namun, tidak tahu kenapa Keluarga Zhao tidak melakukan otopsi pada jenazah Nona Zhao. Akan tetapi malah membawa pulang jenazah tersebut ke rumah.     

Sesampainya Lu Sheng di wisma Zhou ternyata di depan wisma sudah dipajang lampion putih dan kain putih.      

Orang yang mengunjungi rumah duka berdatangan cukup banyak. Seluruh penghuni wisma Zhou mengenakan baju berwarna putih. Mereka sedang berlutut di depan aula dalam keadaan berkabung sambil menangis.     

Ada seorang gadis kecil usianya sekitar tiga belas sampai empat belas tahunan sedang membakar uang arwah di depan Aula Berkabung. Dia mirip dengan nona Zhou. Sepertinya gadis ini adalah adik nona Zhou yaitu Zhou Ru.     

Di samping Zhou Ru, ada seorang pria berwajah tampan sedang berlutut juga. Kini dia sedang menatap pada aula berkabung dengan wajah yang memucat.     

"Nona kecil, Tuan sudah berlutut di sini sejak semalam hingga sekarang dia belum makan dan minum. Saya takut badannya sakit. Coba, Nona kedua menasehatinya. Kini Nona besar sudah pergi, jika terjadi sesuatu dengan Tuan, bagaimana nanti?" Seorang pembantu pribadi cantik yang berlutut di samping Zhou Ru tiba-tiba membisik kepada Zhou Ru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.