Gadis Lugu Liar Galak

PUTRA KAISAR KETIGA



PUTRA KAISAR KETIGA

0"Tuan Chu memberiku uang."     
0

Mendengar penjelasan Lu Sheng, Lu Zhou mencibir, "Sedikit uang saja sudah bisa membeli hatimu. Padahal waktu itu aku setiap bulan memberikan uang seratus ribu kepadamu. Aku juga tidak melihat bagaimana perlakuanmu kepadaku. Tapi kini, setelah kamu mendapatkan yang baru, kamu malah melupakan yang lama!"     

"Guru, Anda kelebihan kata 'ribu'."     

'Seratus ribu? Orang tua pelit ini berani sekali mengatakannya tanpa rasa malu.'     

Seringkali Lu Sheng harus menyelinap ke dalam kamar Lu Zhou dan mencuri uangnya. Jujur saja, setiap bulan hanya seratus yuan yang diberikan gurunya itu. Lu Sheng harus benar-benar sangat hemat.     

Lu Zhou berdeham. Dengan tanpa ekspresi dia berkata, "Semua itu tidak penting. Yang paling penting adalah, aku sudah haus."     

"Baik, baik. Aku akan segera menuangkan semangkuk air untuk Anda." Lu Sheng membawa payung dan berjalan menuju dapur untuk menuangkan semangkuk air panas. Kemudian dia membawanya ke dalam kamar untuk Lu Zhou.     

Lu Zhou menerima mangkuk air tersebut, lalu menunjukkan wajah yangi penuh dengan ekspresi kekecewaan, "Kamu benar-benar sudah tidak tahan dengan Guru lagi, ya? Air sepanas ini sampai kamu berikan kepadaku. Kamu kira mulutku ini terbuat dari besi?"     

Lu Sheng terdiam…     

'Minum air saja tidak bisa tenang. Sifat Guru yang suka mencari masalah tetap saja tidak berubah.'     

"Apakah Xian Shu Anda juga diambil sebagai sanksi menembus ruang kehidupan?" Lu Sheng bertanya dengan wajah tak berekspresi.     

(Xian Shu adalah seni keabadian yang ada dalam aliran Tao. Seni ini memiliki tujuan sebagai seni untuk menjadi abadi atau transformasi magis. Dalam cerita rakyat, Xian Shu merupakan sejenis efek supernatural yang disebabkan oleh keabadian yang menggunakan energi dalam tubuh itu sendiri.)     

"Oh iya." Lu Zhou tersadar, kemudian berkata, "Selama ini aku selalu menjadi manusia, jadi aku pun melupakan Xian Shu-ku."     

Lu Sheng terdiam sekali lagi…     

'Kenapa Anda tidak sekalian melupakan dirimu sendiri?'     

Lu Zhou mengangkat tangannya. Kemudian jarinya mengelilingi mangkok yang masih mengeluarkan uap panas itu. Hanya dengan sekali gerakan, uap panas itu pun segera lenyap. Setelah Lu Zhou menghabiskan air minum tersebut, Lu Sheng bertanya lagi, "Guru, kutukan Tuan Chu sebenarnya bisa Anda singkirkan atau tidak?"     

Lu Zhou mengerutkan keningnya, "Apa tidak sebaiknya kamu bertanya kepada gurumu ini, 'Guru kemana saja setelah datang ke dunia ini?', atau 'Apa yang Anda lakukan di sini?' Begitu?"     

Lu Sheng terdiam untuk ketiga kalinya...     

Jika bukan karena kemampuannya yang tidak bisa menandingi kemampuan gurunya, dia pasti sudah akan menghantamnya, lalu menyeretnya ke belakang pegunungan untuk menjadi makanan serigala-serigala lapar di sana.     

Tapi Lu Sheng sebenarnya juga penasaran, ke mana gurunya selama ini? Apa saja yang dia lakukan selama ini?     

Jadi mau tidak mau, Lu Sheng pun bertanya mengikuti keinginan gurunya, "Jadi setelah Anda sampai di sini, kemana saja Anda? Apa saja yang Anda lakukan?"     

"Sebenarnya aku juga tidak melakukan apa-apa." Lu Zhou merapikan bajunya, kemudian duduk rapi, "Aku menjadi Putra Kaisar Ketiga. Membantunya menyelesaikan masalah kecil."     

"Putra Kaisar?!" Lu Sheng terkejut, "Jadi sekarang ini Anda adalah Putra Kaisar negara Xuanyue?"     

"Hmhh!" Lu Zhou mengangkat kepalanya dan dengan bangga. Dia menganggukkan kepalanya. Dari lirikan matanya kepada Lu Sheng, dia sepertinya sangat membanggakan identitasnya ini.     

"Lalu?!"     

"Eh?" Lu Zhou mengira muridnya ini akan mengaguminya sambil memeluk pahanya. Siapa sangka, muridnya ini malah sangat marah.     

"Kenapa saat datang ke dunia ini identitasku adalah seorang gadis sawah, tapi Guru malah menjadi seorang putra Kaisar? Ini tidak adil!"     

Lu Sheng, demi bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya, harus melakukan pekerjaan sawah, menanam tanaman kebun, dan memelihara udang serta kepiting. Tapi gurunya ini malah menjadi putra Kaisar di Jingcheng dimana dia cukup membuka mulut sudah ada yang menyuapinya. Takdir ini sungguh tidak adil!     

"Tidak adil dari mananya? Memangnya kamu melebihi gurumu ini?"     

Lu Sheng menjawab, "Aku lebih baik hati, lebih murah hati, bahkan lebih muda daripada Guru."     

Wajah Lu Zhou menjadi suram. Dengan dingin dia mendengus, "Ini namanya takdir. Kamu harus menerimanya!"     

"Berarti, Anda pasti sangat mempunyai banyak uang, ya?" Lu Sheng sudah tidak marah. Tiba-tiba ia pun menjadi sangat manis. Dia memukul bahu Lu Zhou pelan dan bertutur     

"Punya." Lu Zhou melirik kepada Lu Sheng, "Putra Kaisar Ketiga ini meskipun orangnya kurang pintar, tapi dia mewarisi harta ibundanya. Ada lumayan banyak rumah dan toko yang dia miliki. Setiap bulan minimal dia bisa menghasilkan uang sebanyak seratus ribu tael perak."     

Putra Kaisar Ketiga ini bisa meninggal karena dia menolak untuk bekerja sama dengan Putra Mahkota. Dia pura-pura tidak ingin melibatkan diri dalam pertarungan tahta. Namun siapa bisa menyangka, ternyata Putra Mahkota sangat sadis. Ia menyuap kepala pelayan wisma Putra Kaisar Ketiga, dan memberikan racun kepada makanan yang akan dimakan Putra Kaisar Ketiga ini.     

Saat Putra Kaisar Ketiga ini mau meninggal, Lu Zhou datang. Dia berpikir karena dia juga belum mendapatkan badan yang cocok, maka dia pun memutuskan untuk menjadi seorang putra kaisar dulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.