Gadis Lugu Liar Galak

NONA ZHOU



NONA ZHOU

0"Kakak Sheng, ada banyak makanan, Apa kita bisa menghabiskan makanan tersebut?" Lu Jiang bertanya dengan mata yang berbinar.     
0

"Tidak banyak, nanti kita pulang kita bagikan pada keluarga Bibi Yu dan teman-temanmu yang lain."     

Satu kotak harganya dua puluh lima koin. Dengan tiga tael perak kita bisa membeli seratus lima puluh kotak.     

Lu Sheng selesai menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian dia pun menggandeng kedua tangan adiknya dan berjalan keluar. Namun begitu mereka keluar dari toko, ia melihat pria muda tadi.     

Lin Jiang menyimpan kipasnya dan dia melihat Lu Sheng dengan senyuman ramah, "Pendekar, kita bertemu kembali."     

Senyuman Lu Sheng memudar, dia hendak mengabaikan Lin Jiang dan melewatinya begitu saja. Namun dia meremehkan rasa tidak tahu malu Lin Jiang.     

"Pendekar, apa kamu bisa menjadikan aku muridmu?" Lin Jiang sudah susah payah menemukan orang ini, bagaimana mungkin jika dia membiarkannya pergi begitu saja?     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, dengan tidak sabar ia berkata, "Kamu salah orang, aku hanya seorang gadis sawah biasa dari desa Liuyue. Bukan pendekar seperti yang kamu katakan."     

"Yakin bukan?" Lin Jiang tiba-tiba meragukan dirinya sendiri.     

'Jangan-jangan aku memang salah orang?'     

Suara Lu Sheng memang terdengar berbeda. Waktu itu suara pendekar lebih rendah dan sedikit serak. Sedangkan suara Lu Sheng ini lebih jernih.     

Meskipun Lu Sheng yang berdiri di hadapan Lin Jiang mengenakan baju yang sangat tua, tapi temperamen dan postur badannya sangat mirip dengan pendekar itu!     

Lu Sheng menebak jalan pikiran Lin Jiang. Dia pun meliriknya dengan tenang sembari berkata, "Di dunia ini banyak sekali orang yang mirip, aku masih ada urusan, aku pamit dulu."      

Kemudian Lu Sheng pun membawa kedua adiknya pergi.     

Lin Jiang hanya berdiri di tempat sambil mengelus-elus belakang kepalanya dan mengerutkan keningnya.     

"Kakak Sheng, siapa kakak itu tadi?" Lu Jiang penasaran. Kemudian dia bertanya kepada Lu Sheng setelah mereka masuk ke dalam delman kuda.     

Lu Xin melihat kotak makanan yang di dalam delman, ia pun tertawa terbahak-bahak.     

Lu Sheng melihat Lu Xin dengan menggemaskan. Baru dia menjawab pertanyaan Lu Jiang, "Tidak kenal."     

"Oh."     

"Ayo duduk dengan baik. Sekarang kita ke pasar dulu untuk melihat apa kedua nenek sudah pulang atau belum."      

Tadi aku sudah janji akan menjemput mereka. Kita tidak boleh mengingkari janji. Namun sesampainya di pasar, kedua nenek tersebut sudah tidak tampak, sepertinya mereka sudah menjual telur dan pulang sendiri.     

Lalu, Lu Sheng pun turun dari delman untuk membeli beras. Kemudian, dia membeli beberapa kilo buah-buahan. Setelah meletakkan semua barang di dalam delman kuda, dia pun berangkat. Namun, segerombolan pengawal pemerintah berjalan melewati delman kudanya dan menuju gerbang kota saat ini.     

Di belakang pengawal pemerintah masih ada beberapa orang yang sedang menangis. Sementara itu tampak beberapa masyarakat yang tengah gosip juga ikut di belakang mereka yang menuju ke gerbang kota.     

Lu Sheng melihat segerombolan ini dengan bingung. Dia pun segera menjalankan delmannya secara perlahan dan mengikuti mereka dari belakang.     

Lu Sheng mendengar ada yang berkata, "Aku dengar Nona Zhou telah meninggal di Danau Akar Teratai yang berada luar kota sana."     

"Kenapa Nona Zhou bisa berada di sana?"     

Meskipun keluarga Zhou tidak sehebat dengan keluarga Yu dan keluarga Deng yang sudah terbunuh habis, namun juga lumayan, sehingga nona Zhou tidak mungkin mencuri akar teratai kan di sana, kan?     

Lagi pula akar teratai musim ini sudah tua dan susah dibersihkan. Kalau Nona Zhou ingin makan, dia bisa mengutus pembantunya untuk beli, kan?     

"Tidak tahu, ayo kita lihat dulu."     

"Dia meninggal di Danau Akar Teratai milik orang lain, bagaimanapun keluarga Zhou apa harus tetap mengganti rugi kepada pemilik danau?"     

Lu Sheng terkejut. Tadi pagi ketika dia melewati danau itu, ia tidak merasakan udara Yin sama sekali. Dengan kemampuannya, dia pasti tahu jika ada yang meninggal di sana.     

Kecuali jika Nona Zhou sebenarnya tidak meninggal di dalam danau, mapa mungkin dia dibuang di danau setelah dibunuh di tempat lain.     

"Kakak Sheng, aku takut!" Mendengar ada yang meningga di sana. Kedua adik Lu Sheng ketakutan hingga wajah mereka memucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.