Gadis Lugu Liar Galak

AYO MINTA MAAF



AYO MINTA MAAF

0"Saudara Lu, lusa ini, saudara Yu akan datang dengan beberapa temannya ke Kota Huangyang. Tepat sekali saat kita sedang libur. Nanti kita pergi naik perahu di danau. Bagaimana kalau kamu membawa adikmu?"     
0

Mu Yan yang tidak dapat melihat wajah nona cantik itu, semakin dipikir semakin ia merasa sayang padanya. Dia pun mengambil kesempatan ini agar Lu Ran bisa membawa adiknya datang.     

Lu Ran mendengar Mu Yan memanggil Lu Sheng dengan sebutan adik, dia merasa tidak senang, sehingga ia pun menjawab dengan dingin, "Dia itu adikku, bukan adikmu. Kemudian, adikku orangnya pemalu, tidak suka berinteraksi dengan orang asing."     

Mendengar kata-kata Lu Ran, Mu Yan pun tidak setuju, "Jangan pelit begitu, kita ini teman seangkatan, adik saudara Lu sama saja adik kami kan? Saudara Yu, coba kamu bilang, apa iya?"     

Yu Yang hanya senyum, kemudian mengganti topik pembicaraan, "Ayo kita kembali ke kelas, sudah hampir terlambat."     

Setelah keluar dari sekolah, Lu Sheng segera berjalan ke daerah Selatan. Ia pergi ke toko untuk melihat kondisinya,. Tokonya sudah selesai direnovasi, tapi waktu itu Deng Rumeng berencana menggunakan toko ini untuk menjual barang jahitan. Kini Lu Sheng ingin membuka restoran, maka toko ini harus direnovasi ulang.     

Toko ini hanya satu tingkat. Luasnya sekitar seratus meter persegi. Dibandingkan dengan restoran dan toko-toko yang di sekitar, bisa dikatakan tidak begitu luas tempatnya.     

"Kakak Sheng, tempat apa ini?" Lu Jiang yang menarik tangan Lu Xin bertanya dengan penasaran.     

"Ke depannya ini adalah toko kita " Lu Sheng menjawab sambil melihat interiornya.     

Sementara ini, Lu Sheng masih belum tahu harus kemana mencari orang untuk merenovasikan tokonya, sepertinya ia harus bertanya kepada Lu Ran apakah dia ada kenalan.     

Setelah keluar dari toko, Lu Sheng pun membawa kedua adiknya ke pusat kota.      

Ketika mereka melewati sebuah stan yang menjual aksesoris rambut, Lu Sheng membeli dua buah bunga kecil dengan harga dua koin. Saat ia mau memakaikannya di atas kepala Lu Xin, tiba-tiba bahunya tertabrak seseorang.     

Tangan Lu Sheng kini masih di atas kepala Lu Xin, karena tabrakan ini, badan Lu Sheng pun maju ke depan dan tertarik rambut Lu Xin. Sementara, Lu Xin yang rambutnya ketarik, tiba-tiba kedua matanya pun memerah. Namun ia tidak berani menangis.     

Lu Sheng segera memeluk Lu Xin dan menghiburnya.     

"Kamu punya mata apa tidak? Tidak melihat kalau ada orang?" Suara seorang wanita yang sangat sombong dan angkuh pun terdengar.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat seorang gadis yang berpenampilan seperti pembantu pribadi kini sedang melotot kepadanya dengan wajah yang marah.     

Lu Sheng merasa lucu sekali. Gadis ini sudah berbuat salah malah mengadu terlebih dahulu. Memang di dunia ini ada bermacam-macam manusia.     

Lu Sheng tidak ingin mencari masalah dengan orang seperti ini, maka ia pun satu tangan memeluk Lu Xin, satu tangan yang lain menggenggam tangan Lu Jiang. Mereka ingin kembali ke delman kudanya. Namun lengan bajunya malah ditarik oleh seseorang ke belakang.     

"Kamu sudah menabrak orang tapi malah pergi tanpa meminta maaf? Enak sekali!"     

Lu Sheng mulai marah. Ia meletakkan Lu Xin ke lantai, dan berkata kepada Lu Jiang agar dia harus menjaga adiknya. Kemudian baru ia membalikkan badannya, dengan dingin ia berkata, "Sekarang yang tidak minta maaf itu siapa?"     

"Hui'er, ada apa?" Tidak jauh dari sana, seorang pria muda dan seorang gadis berjalan ke sinii.     

Melihat dari penampilannya, sepertinya adalah majikan dari pembantu pribadi.     

"Nona, orang ini sudah menabrak aku tapi tidak ingin meminta maaf, malah ingin pergi begitu saja, saya sedang memberinya pelajaran."      

Tatapan Shangguan Ling'er yang penuh pengamatan melihat Lu Sheng. Ketika ia melihat wajah Lu Sheng, ia sedikit tertegun.     

Sedangkan pria muda yang di sampingnya, bola matanya melebar, dengan senang ia melangkah maju kedepan, "Pendekar, ternyata kamu di sini."     

Lu Sheng melihat pria ini, dan baru saja ia menyadarinya ternyata pria ini adalah pria yang mengikutinya setelah ia keluar dari penginapan dua bulan yang lalu.     

Padahal penampilannya waktu itu sangat berbeda dengan dirinya yang sekarang. Waktu itu ia tidak menunjukkan wajahnya. Bagaimana pria itu dapat mengenali dirinya? Lu Sheng kaget, tapi ia tetap tidak mengakuinya, "Tuan salah orang."     

Lu Sheng mengabaikan tatapan pria muda yang penuh pengamatan itu. Kemudian dia melihat kepada pembantu pribadi yang sombong itu, "Ayo minta maaf."     

"Apa?" Pembantu pribadi itu melihat Lu Sheng dengan tidak percaya.     

Lu Sheng tersenyum, dengan lembut ia berkata, "Kamu tidak ingin aku pergi, bukannya karena ingin meminta maaf kepadaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.