Gadis Lugu Liar Galak

MANA ADIKMU?



MANA ADIKMU?

0Ekspresi Lu Ran sangat serius. Lu Sheng pun menjadi gelisah ketika melihat wajahnya.     
0

'Pantas saja, Lu Sheng dan Lu Xin bisa begitu takut.'     

"Kali ini aku ke Linjiangfu karena ada seseorang yang memintaku untuk mengantarkan barang.Dia juga memberiku imbalan."     

 Lu Sheng mengatakan hal ini dengan jujur bercampur sedikit kebohongan.      

"Dia memberiku barang-barang yang ada di tanganmu itu, sebuah delman kuda, sebuah toko, dan sebuah wisma."     

"Mengantarkan apa?" Lu Ran tidak percaya.     

Lu Sheng adalah seorang gadis yang lemah lembut.     

Siapa yang meminta bantuanya untuk mengantarkan barang?     

Di Kota mereka juga ada ekspedisi.     

"Kakak Ran, kakak tahu tidak? Tuan Chu ternyata Tuan magistrat Linjiangfu. Dia yang meminta aku mengantarkan barangnya."     

"Kamu bilang, Tuan Chu itu adalah tuan Magistrat?" Lu Ran terkejut.     

Pantas saja, Hakim Shangguan begitu segan terhadapnya. Ternyata dia adalah Chu Sihan. Kalau begitu, orang yang ingin menikahi adiknya adalah Chu Sihan?     

Lu Ran pernah melihat tatapan Chu Sihan terhadap Lu Sheng. Itu adalah tatapan seorang pria ketika sedang melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.      

Kalau begitu, "Mengantar barang" hanya sebuah alasan, "Memberikan imbalan" adalah tujuan utama Chu Sihan?     

"Tentu saja, toko dan wisma adalah imbalan dari orang lain, karena aku telah membantu seseorang melakukan bantuan besar."     

'Toko dan Wisma bukan dari Chu Sihan?'     

Lu Ran mengerutkan keningnya, "Kalau bukan dari Chu Sihan, lalu dari siapa?"     

"Dia sudah pergi ke tempat yang jauh. Kakak tidak perlu khawatir. Sertifikat rumahnya sudah ada padaku. Jadi tidak akan salah."     

"Coba aku lihat."      

Setahu Lu Ran adiknya ini tidak mengenal huruf. Dia khawatir, jangan-jangan ia telah dikelabui oleh orang dan dia malah tidak mengetahuinya.     

Lu Sheng tidak takut. Dia membalikkan badannya dan seolah mencari sesuatu di lengan bajunya. Namun sebenarnya, ia sedang mengeluarkan sertifikat rumah dari gelang ruangan.     

Lu Ran mengambil sertifikat rumah itu dan membaca dari atas sampai bawah, dan dengan kaget ia menemukan bahwa sertifikat rumah ini ternyata adalah asli. Di atasnya bahkan ada stempel pemerintah yang asli.     

Dan yang lebih mengejutkannya lagi rumah dan toko ini dua-duanya berada ada di daerah Selatan!     

"Kamu... bantuan apa yang kamu berikan kepada orang itu?" Bisa memberikan imbalan sebesar ini, maka bantuan itu juga tidak akan kecil dan gampang.     

"Bisa dikatakan bantuan menyelamatkan nyawa." Lu Sheng menjelaskannya dengan serius, "Rumah mereka kemasukan perampok. Mereka dikurung di rumah oleh para perampok itu.      

Saat itu aku kebetulan lewat, dan melihat perampok-perampok itu sedang tidak ada. Jadi aku pun menyelamatkan mereka."     

Kalimat-kalimat ini dikatakan tanpa henti, sepasang mata yang jernih melihat kearah Lu Ran tanpa menghindari tatapannya, sepertinya memang tampak tidak sedang berbohong.     

"Kalau begitu sertifikat rumah ini, nantinya akan mereka ambil tidak?" Bagaimanapun, nama yang tertera di sertifikat bukan nama Lu Sheng.     

"Tidak akan. Mereka semua sudah meninggalkan `Kota Huangyang. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan kembali ke sini."     

'Para pemilik sertifikat ini sudah meninggal, mau pulang kemana?'     

Tentu saja, mendengar kata-kata ini, Lu Sheng tidak berani mengatakannya kepada Lu Ran.     

"Kalau begitu kakak simpan baik-baik." Lu Ran yang mendengarnya pun percaya walau sebenarnya masih ragu.     

Lu Ran mengembalikan sertifikat rumah kepada Lu Sheng, "Kedepannya jangan pernah melakukan hal sebahaya ini lagi."     

Lu Sheng tersenyum, "Waktu itu Tuan Chu juga ada. Akan tetapi, dia tidak takut."      

Awalnya Lu Ran berkata bahwa ia ingin membawa Lu Sheng dan adik-adiknya jalan-jalan di daerah Timur. Akan tetapi karena Lu Ran dan Lu Sheng terlalu banyak mengobrol, kini sudah saatnya pelajaran dimulai.     

Lu Sheng tidak ingin mengganggu Lu Ran belajar, maka ia pun mengatakan lain kali saja.     

Mu Yan dan Yu Yang yang berpikir dalam waktu yang lama. Mereka merasa khawatir. Pada akhirnya mereka pun datang ingin melihat kondisi Lu Ran dan adiknya.      

Namun siapa sangka, ketika keluar, mereka hanya melihat Lu Ran sedang berdiri sendirian di luar pintu. Dia mengantar sebuah delman kuda untuk pergi menjauh.     

"Saudara Lu, kemana adikmu?" Mu Yan bertanya.     

Lu Ran melirik kepadanya, "Dia sudah pergi."     

"Sudah pergi?" Mu Yan merasa kecewa sekali. Sepanjang perjalanan, ia masih mendengar banyak orang yang mengatakan bahwa Nona itu sangat cantik. Ia sendiri juga ingin melihatnya. Namun sayang sekali, ia terlambat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.