Gadis Lugu Liar Galak

BISA JUGA YA SAUDARA LU



BISA JUGA YA SAUDARA LU

0"Makan mie saja tadi?"     
0

Lu Ran melihat kearah Lu Sheng, "Apakah kamu ingin makan menu yang lain?"     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Ini pertama kalinya kami datang ke daerah Timur ini, dan tidak tahu apakah ada makanan yang enak."     

"Iya." Lu Rang menganggukkan kepalanya, "Kalian tunggu aku sebentar, aku letakkan barang ini dulu, baru akan bawa kalian jalan-jalan." Kemudian, ia pun masuk ke rumah dengan membawa barang yang dikasih Lu Sheng.     

Asrama sekolah Lu Ran, satu kamar berisi delapan orang. Kini mereka semua kesusahan untuk keluar, hanya tersisa 2 orang di dalam kamar.     

Murid di sekolah ini tidak banyak, hanya berjumlah tiga puluhmurid saja. Akan tetapi jumlah ini sudah lebih banyak dibanding dulu. Semenjak ada Duan Zhein, semakin banyak murid yang mendaftar di sekolah ini.     

Murid yang tinggal di asrama bermacam-macam. Ada yang miskin dan ada yang kaya. Akan tetapi mereka semua bisa hidup rukun bersama.     

"Saudara Lu, kamu sudah kembali ya?." Yu Yang berdiri dengan tersenyum.     

Yu Yang adalah putra tertua dari keluarga Yu. Dia adalah kakak kandung dari Yu Mingyue. Sifatnya sangat pendiam.     

Ada juga anak dari pemilik restoran Tianyang. Dia bernama Mu Yan, sifatnya lebih aktif.     

Melihat Lu Ran kembali, Mu Yan pun segera loncat mendekati Lu Ran. Kemudian, mengambil barang yang ada di tangan Lu Ran.     

"Aku dengar ada seorang nona yang sangat cantik. Dia datang menemui saudara Lu. Apakah ini hadiah yang diberikan nona itu?" Lu Ran sepertinya sudah sangat terbiasa dengan tindakannya itu. Dia pun menjelaskannya tanpa ekspresi, "Nona yang dikatakan saudara Mu itu adalah adikku."     

"Itu ternyata adik ya!" Mu Yan tertawa. Kemudian, dia membuka kain pembungkus hadiah itu, Setelah itu, dia mengatakan "Wow!".     

Mu Yan melihat kearah Lu Ran dengan tatapan terkejut. Lalu dengan kagum dia berkata, "Saudara Lu, oh saudara lu, kami benar-benar tertipu oleh kamu!"     

Yu Yang yang bingung, ingin mendekat dan melihat barang apa yang ada di dalam kain. Kemudian ia juga terkejut dan bergegas melihat Lu Ran.     

Lu Ran biasanya hidup sangat hemat bahkan dia tidak rela untuk makan daging. Seringkali, ia hanya memakan mantau dengan sayur asin saja, bahkan ketika bulu penanya sudah rontok pun ia tidak rela untuk menggantinya.     

Namun didalam hadian itu tidak hanya ada pakaian sutra. Akan tetapi terdapat pena, tinta, dan batu tinta yang seharga ratusan tael perak.     

Yu Yang tertawa sambil berkata, "Saudara Lu yang biasanya sangat hemat, ternyata hanya berpura-pura ya!"     

Di dalam asrama, yang dapat menggunakan barang seperti ini selain Yu Yang, hanya Mu Yan saja. Mereka tidak menyangka, ternyata Lu Ran yang biasanya sangat hidup hemat juga bisa membeli barang seperti ini.     

Lu Ran mengerutkan keningnya dan melihat mereka berdua dengan bingung, "Apa yang kalian katakan?"      

'Kenapa aku tidak paham?'     

"Masih berpura-pura!" Mu Yan mendengus, "Bulu pena ini memiliki kualitas tinggi, setidaknya juga memerlukan seratus tael. Sedangkan batu tinta ini harus memerlukan tiga ratus tael. Kemudian, tinta ini juga memerlukan puluhan tael, kamu ternyata mampu ya, saudara Lu."     

Lu Ran mengerutkan keningnya, "Kamu yakin kamu tidak sedang bercanda?" Lu Sheng mendapat uang dari mana bisa membelikannya barang semahal ini?     

"Bercanda? bercanda bagaimana?" Mu Yan melihat Lu Ran dengan aneh, "Kamu sungguh tidak tahu harga dari barang-barang ini?"     

Yu Yang terkejut ketika melihat Lu Ran tampak serius. Dia pun tahu bahwa Lu Ran bener-benar tidak tahu. "Saudara Lu, Siapa yang memberimu barang-barang ini?" Yu Yang bertanya dengan hati-hati.     

"Baju ini juga, semua terbuat dari kain sutra. Pakaian sutra seperti ini satu baju di toko bisa terjual puluhan tael." Mu Yan mengambil baju itu dan mengatakannya kepada Lu Ran.     

"Aku keluar sebentar." Lu Ran membungkus kembali barang-barang ini ke dalam kain dengan wajah tanpa ekspresi. Dia tidak memperdulikan Mu Yan yang memanggilnya. Lalu, dia segera berjalan keluar dari kamar dengan membawa barang-barang tersebut.     

Lu Sheng, Lu Jiang dan Lu Xin sedang menunggu Lu Ran di luar pintu yang ada di sana. Lu Sheng melihat Lu Ran sedang berjalan menuju kearah mereka dengan membawa barang bawaannya. Dia pun menghela napasnya, 'Sepertinya kakak sudah melihat barang-barang yang di dalamnya dan kakak bisa menebak harga dari barang tersebut.'     

Dan benar saja, ketika Lu Ran mendekat, ia pun segera menarik Lu Sheng ke samping. Dia bertanya dengan dingin "Kamu mendapatkan barang-barang ini dari mana? Lalu, waktu itu apa yang kamu lakukan di Linjiangfu?"     

Bagi seorang gadis yang tidak pernah meninggalkan Kota Huangyang, mengapa dia tiba-tiba pergi ke Linjiangfu tanpa alasan? Dan mengapa saat pulang ia bisa membawa begitu banyak barang berharga?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.