Gadis Lugu Liar Galak

KEBETULAN SEKALI



KEBETULAN SEKALI

0Malam ini tidak ada bulan. Hanya tampak beberapa bintang dihiasi oleh awan saja.     
0

Seluruh desa sudah masuk ke dalam mimpi. Mereka terkadang mendengar suara anjing yang sedang menggonggong.     

"Waduh, tanganku!" Salah satu dari gerombolan pria itu tertimpa pria yang jatuh dari tangga, karena tangannya tertimpa oleh badannya, pria tersebut meraung kesakitan.     

"Hantu, ada hantu di atas tembok!" Pria itu berdiri dari lantai, ia tidak memedulikan kakinya yang keseleo. Dia melarikan diri dengan panik.     

"Hantu? Hantu dari mana? Membuatku kaget saja." Lu Chuan yang tidak memercayai kata-kata pria itu segera memanjat tangga kayu. Seluruh desa Liuyue pun mendengar suara jeritannya.     

Mereka yang di bawah tangga sudah menyiapkan diri dari awal, sehingga mereka pun berdiri agak jauh dari tangga kayu.     

Lu Chuan yang tidak tertimpa pria yang terjatuh dari tangga kini pun berbaring di lantai. Tidak dapat bangun. Dia hanya bisa membuka mulutnya tanpa mengeluarkan satu kata pun dan melihat ke arah tembok yang menakutkan itu..     

Tetangga-tetangga sekitar mulai menyalakan lampu mereka. Sementara Liang Ping dan Bu Chen berjalan keluar dengan membawa lampion.     

Beberapa pria ini melihat situasi yang tidak benar, mereka pun segera melarikan diri dan membiarkan Lu Chuan yang masih terbaring di lantai.     

"Lu Chuan, kamu sedang apa di sini?" Liang Ping melihat pada Lu Chuan. Kemudian, dia menemukan sebuah tangga kayu di tembok rumah Lu. Tatapan matanya berubah menjadi dingin.     

Seorang bibi tetangga mengatakan, "Tadi tepat saat aku berjalan ke sini, aku melihat ada beberapa pria asing berlari. Jangan-jangan Lu Chuan ini mau mencuri barang di rumah Lu Sheng?"     

"Hantu, ada hantu!" Setelah Lu Chuan bisa bangun, ia pun segera berdiri dan berteriak keras. Dia ingin melarikan diri. Akan tetapi dia telah ditangkap oleh Liang Ping.     

Saat Lu Sheng juga membuka pintu dan berjalan keluar, dia melihat kerumunan yang di luar pintu. Dia pun pura-pura terkejut, "Ada apa ini? Siapa yang tadi menjerit-jerit ada hantu?"     

"Lu Sheng,kamu datang tepat waktu." Liang Ping melempar Lu Chuan yang ketakutan ke tanah, dan dengan emosi ia berkata, "Dia membawa beberapa orang dan tangga kayu, entah ingin mencuri apa di rumahmu."     

Lu Sheng melihat ke Lu Chuan yang meringkuk. Dari mulutnya terdengar sedang menggumamkan kata "hantu". Kemudian, ia pun mengerutkan keningnya.     

Apa si tolol ini tadi pagi tidak puas ditendang? Beraninya dia malam-malam menyelinap ke rumahnya?     

"Apa ini?" Bu Chen memungut sebatang barang misterius yang terjatuh di pojok dinding sana.     

Lu Sheng mengambil barang itu dari tangan Bu Chen dan mencium baunya. Lalu dia berkata, "Ini adalah obat bius."     

"Obat bius?!" Semua orang terkejut.     

"Lu Chuan, kamu akan mengatakan apa lagi?" Kepala desa berlari dengan panik ke rumah Lu Sheng. Setelah Kepala desa mendengar adanya obat bius, dia pun sangat ingin menendang Lu Chuan.     

"Aku, aku..." Akhirnya Lu Chuan baru menyadari perbuatannya. Dia melihat ke tembok yang kosong. Kemudian melihat ke arah Lu Sheng. Namun ia malah melihat di belakang Lu Sheng yang sedang membawa lampion berdiri beberapa bayangan hitam. Seketika dia pun pingsan karena ketakutan.     

Lu Sheng dengan wajah tanpa ekspresi melirik ke arah Lu Chuan. Kemudian, dia menghadapi kerumunan, "Kakak sepupuku ini malam-malam telah mengganggu istirahat kalian semua. Mohon maaf sekali."     

Seorang bapak tua yang meletakkan kedua tangannya di samping pinggangnya berkata dengan marah, "Lu Chuan ini bukan orang yang baik sebagai kerabat. Bukannya saling membantu, malah membawa segerombolan orang ingin menyelinap ke rumah orang larut malam. Menurutku sebaiknya dia dibawa ke kantor polisi saja."     

Lu Daming dan Bu Zheng yang berencana ikut mencampuri masalah orang kini mendengar ada yang mengungkit nama anaknya, seketika raut wajah mereka pun menjadi buruk.     

"Kebetulan kalian datang." Kepala desa berkata dengan ekspresi dingin, "Lu Chuan, kakak sepupu Lu Sheng, hendak mengambil kesempatan di kediaman Keluarga Lu. Karena merasa tidak ada tetua lainnya, maka dia nekat berkolaborasi dengan beberapa orang lain. Mereka mengangkut tangga kayu untuk menyelinap ke rumah Lu Sheng untuk mencuri barang. Bahkan mereka juga membawa obat bius. Apa yang ingin kalian katakan lagi?"     

Lu Daming dan Bu Zheng terdiam membeku..     

Sejak kejadian waktu itu, mereka tahu bahwa Lu Sheng sudah bukan Lu Sheng yang sama seperti sebelumnya. Ia kini tidak bisa diganggu. Sebenarnya, mereka sudah memperingatkan Lu Chuan hingga beberapa kali. Namun siapa sangka, anaknya ini sama sekali tidak mendengarkan kata-kata mereka, bahkan sampai membawa orang untuk mencuri barang Lu Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.