Gadis Lugu Liar Galak

MEMBUAT MEREKA KETAKUTAN



MEMBUAT MEREKA KETAKUTAN

0"Apakah benar enak dagingnya?" Lu Sheng bertanya lagi untuk memastikannya. Babi Dongpo sudah ia cicipi sendiri. Rasanya memang enak. Akan tetapi ini tidak dapat mewakili selera orang lain. Lu Sheng merasa makanan ini enak, tapi belum tentu orang lain merasa enak juga.     
0

"Sangat enak!" Liang Ping berkata, "Lembut tapi tidak hancur. Berlemak tetapi tidak membuat mual. Ini adalah pertama kalinya aku memakan daging perut seenak ini." Liang Ping pernah sekolah selama 2 tahun. Meskipun dia sendiri orang yang kasar tapi cara bicaranya terkadang seperti seorang pelajar.     

Bibi Yu dan Bu Chen juga menanggapinya dengan setuju. Dapat dilihat bahwa mereka benar-benar sangat menyukai hidangan tersebut.     

"Baguslah kalau begitu!" Lu Sheng menghela napas lega.     

Lu Sheng berencana membuka restoran. Kalau masakannya tidak sesuai selera masyarakat, tidak lama kemudian tokonya pasti akan tutup.     

Cuaca malam ini sedikit lebih dingin daripada tadi malam.     

Lu Sheng menyelimuti dirinya dengan selimut tebal. Namun ia tetap bisa merasakan sedikit kedinginan. Ia takut kedua adiknya juga kedinginan. Saat larut malam, ia sengaja melihat ke kamar mereka. Lu Sheng melihat kedua adiknya tertidur pulas dengan selimut tebal. Ia pun keluar dari kamar mereka.     

Ketika dirinya mau kembali ke kamar, tiba-tiba dari luar tembok terdengar suara bisikan. Lu Sheng mencoba mendengar suara bisikan tersebut dan ia menemukan bahwa sepertinya ada segerombolan pria sedang berbicara.     

Malam-malam begini, apa yang sedang mereka lakukan di luar rumahnya?     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, kemudian mencibir dengan dingin. Ia mengeluarkan sebuah kertas hu dan menyobeknya. Seketika, beberapa bayangan hitam pun muncul di hadapannya.     

Tiba-tiba derajat suhu di sekitar menurun dengan cepat. Lu Sheng merinding kedinginan.      

"Kalian pergilah jaga di tembok di sana. Jika orang luar di sana berani menyelinap masuk, maka kalian segera menampakkan badan kalian kepada mereka, agar mereka ketakutan."      

Beberapa bayangan hitam mendapatkan perintah seperti ini, mereka pun menjadi bersemangat. Kemudian mereka pun melayang menuju tembok yang ada di sana. Mereka pun mulai berjaga.     

Di luar tembok sana, Lu Chuan dan seorang pria sedang mengangkut sebuah tangga kayu dan meletakkannya pada tembok rumah Lu Sheng. Di belakang mereka masih ada beberapa pria lainnya.     

"Berjalanlah pelan-pelan, jangan sampai langkah kaki kalian membangunkan tetangga lain." Hubungan antara Lu Sheng dan keluarga Liang sangat baik, masyarakat Liuyue semua mengetahui hal ini.     

Ditambah lagi, kepala desa juga sangat melindungi Lu Sheng. Jika hal ini diketahui oleh Liang Ping dan kepala desa, dirinya akan ketahuan berkolaborasi dengan orang lain untuk mencuri barang-barang Lu Sheng. Maka dirinya pun akan mampus.     

Lu Chuan membalikkan kepalanya kepada segerombolan pria di belakangnya. "Nanti setelah kita masuk, satu orang melepaskan asap bius, dan satu orang lagi membawa kuda pergi. Hari ini aku sudah melihat kuda itu. Kuda itu pasti harganya mahal. Di pasar kuda setidaknya harganya ratusan tael perak. Aku akan mencuri kuda itu."     

Kemudian, potongan kain tadi, Dari penampilannya sudah bisa diketahui bahwa kain itu pasti sangat bagus. Kain tersebut terlalu boros untuk dijadikan baju Lu Ran. Lebih baik ia membawanya pergi, setidaknya ia bisa menjualnya untuk membeli sake.     

Pria yang membawa obat bius itu yang memanjat tangga kayu terlebih dahulu dengan tidak sabar. Dia pernah mendengar Lu Chuan bercerita bahwa Lu Sheng adalah seorang gadis yang cantik. Jadi kali ini tujuannya tidak hanya harta saja.     

Lu Chuan berkata akan menjual Lu Sheng ke rumah pelacuran tingkat bawah. Akan tetapi menurutnya, kalau memang wajah Lu Sheng begitu cantik seperti yang dikatakan Lu Chuan, kalau begitu pasti tidak bisa mendapatkan harga yang pantas di sana. Seharusnya ia menjual ke Yi Xiang Yuan, itu adalah rumah pelacuran yang paling besar dan mewah di Huangyang.     

Namun, begitu pria tersebut naik tangga dan tangannya menyentuh atas tembok rumah Lu, sebuah bayangan hitam pun segera muncul di hadapannya. Bayangan hitam itu berbentuk manusia. Bayangan tersebut memiliki mata dan hidung. Namun tampak transparan.     

"Hi, hi, hi..." Sebuah tawa yang misterius tiba-tiba terdengar. Pria itu merinding dari atas kepala sampai bawah kakinya dan kedua matanya melotot lebar.     

"Sedang apa kamu, cepat!" Mereka yang di bawah mulai menyuruhnya untuk segera turun.     

Pria itu melihat pada bayangan hitam yang di depan matanya dengan tegang. Setelah gemetaran untuk beberapa saat, akhirnya ia pun berteriak dengan keras, "Hantu, ada hantu!"     

Kemudian, karena pria ini merasa ketakutan, kakinya pun salah mengambil langkah dan terjatuh dari tangga kayu. Orang-orang berada di bawah tidak mengira dia bisa terjatuh, sehingga mereka pun tidak ada waktu untuk menghindar dan menjadi bantalan daging baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.