Gadis Lugu Liar Galak

BABI DONGPO



BABI DONGPO

0"Apa yang sedang kamu lakukan?" Lu Chuan bergerak mundur, dan dengan tatapan takut melihat Lu Sheng.     
0

"Ingat, kamu ingin mendapatkan keberuntungan dari siapapun itu urusanmu. Akan tetapi jangan berpikir akan mendapatkannya dari aku!" Lu Sheng berdiri di sana sambil melotot kepadanya. Kata demi kata ia katakan kepada Lu Chuan.     

Wajah Lu Chuan pucat. Rasa sakit dari belakang punggung memperingatkan kepadanya bahwa adik sepupunya yang tampak lemah ini sebenarnya sangat ganas.     

"Pergi sana!" Suara Lu Sheng yang mengencang segera membuat Lu Chuan meloncat dan bergegas keluar dari rumah Lu. Lu Chuan seorang pria yang tinggi. Ia ditendang sampai terpelanting oleh seorang gadis kecil. Kekuatannya seperti apa? Kenapa dulu ia tidak pernah mengetahuinya? Bahwa temperamen Lu Sheng juga tidak bagus seperti Lu Ran?     

"Lu Sheng, awas kamu!" Lu Chuan memelototi pintu rumah Lu. Tatapannya sangat mengerikan. Dia sendirian tidak berani melawan Lu Sheng. Lalu, bagaimana jika banyak orang?      

Dengan kecantikannya itu kalau menjual diri, pasti ia akan mendapatkan harga yang bagus.     

Lu Sheng tidak mengetahui pemikiran Lu Chuan. Tentu saja, kalau ia benar mengetahuinya, ia juga tidak takut. Semua orang yang mengenalnya di kehidupan yang lalu mengetahui bahwa dirinya memiliki temperamen yang baik. Namun kalau ia sudah marah, bahkan gurunya pun tidak dapat mencegahnya.     

Perilaku Lu Chuan hari ini dapat diartikan sebagai "masalah kecil". Tidak terlalu parah, sehingga Lu Sheng pun tidak memukulnya dengan keras.     

Tetapi, jika nanti ia membuatnya kesal, Lu Sheng tidak segan-segan membuatnya menderita.     

Guru pernah berkata, kejahatan seperti pembunuhan dan pembakaran disengaja akan mengurangi usia manusia. Akan tetapi kalau membunuh orang yang jahat, itu lain ceritanya.. Bagaimanapun menghukum mereka yang jahat itu adalah sebuah kebaikan. Bahkan di hadapan Yan Wang pun beliau hanya akan memberikan pujian saja.     

(Yan Wang: penguasa neraka.)     

"Lu Jiang, bawa barang-barang ini ke dalam rumah." Lu Jiang mendengar Lu Sheng memanggil namanya, maka ia pun membuka pintu kamarnya. Kemudian, ia memberikan banyak pujian pada Lu Sheng dengan penuh kekaguman,. baru setelah itu ia masuk untuk mengangkat barang tersebut.     

Lu Sheng memasak babi Dongpo, sup iga akar teratai, ayam Hainan, terong, dan daging cincang. Kemudian, ada beberapa jenis sayur. Lalu ia membuat saus untuk dimakan dengan ayam Hainan.     

Setelah selesai memasak, jam menunjukkan pukul tujuh malam.     

Lu Sheng memberikan beberapa koin kepada Lu Jiang. Ia menyuruhnya pergi untuk membeli beberapa botol sake. Sedangkan dirinya berjalan ke rumah sebelah untuk memanggil keluarga Liang untuk makan ke rumahnya, sekaligus membawa Lu Xin pulang.     

Hari ini Bibi Yu membawa Liang Yuan dan Lu Xin ke dasar pegunungan. Ia mencari sayuran liar dan baru kembali sekarang. Jadi mereka pun tidak tahu bahwa Lu Sheng sudah pulang ke rumah.     

Melihat Lu Sheng memanggil mereka untuk makan. Mereka baru sadar, "Kamu ini, baru pulang sudah sibuk, seolah tidak tahu capek." Bibi Yu melihat ada lingkaran hitam di bawah mata Lu Sheng, ia merasa kasihan.     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Tidak capek, kalian yang sudah capek, tidak hanya harus membantu menjaga Lu Jiang dan Lu Xin, kalian masih harus menjaga kebunku dan kolamku."     

Bu Chen berkata dengan lembut, "Pekerjaan sedikit ini mana bisa dibilang berat? Kakak Liang-mu seorang sudah bisa menanganinya."     

Liang Ping menganggukkan kepalanya, "Betul kata Kakak Chen-mu, air juga di samping saja, tidak perlu sengaja mengangkat air, mau seberapa capek?"     

Tepat hari ini gabah dipanen, karena halaman rumah Liang kurang luas, maka mereka hanya bisa mengantar ke tempat penjemuran gabah. Jadi Liang Ping dan Bu Chen juga baru saja pulang ke rumah. Mereka berdua akan masak, tapi tiba-tiba Lu Sheng sudah memanggil mereka untuk makan.     

"Bagaimana cara memasak daging ini? Sajiannya bagus." Bibi Yu bertanya sambil melihat ke babi Dongpo di dalam panci.     

Daging babi dipotong kubus, warnanya cerah, setiap potongannya memerah dengan cantik, dan terlihat sangat menggugah selera.     

"Ini namanya babi Dongpo. Bibi, kalau mau aku bisa mengajarimu memasak ini." Kemudian Lu Sheng menyumpit satu potongan besar babi Dongpo ke dalam mangkok Bibi Yu. Lalu, ia memberinya kepada kedua adiknya dan Liang Yuan. "Kakak Liang dan Kakak Chen juga coba makanlah."     

Liang Ping dan Bu Chen mendengar kata-kata Lu Sheng. Mereka pun menyumpit masing-masing satu. Setelah mencoba memakannya, mereka semua mengatakan enak, bahkan ketiga anak kecil yang tidak suka bagian lemak pun menikmatinya dengan senang dan meminta tambah lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.