Gadis Lugu Liar Galak

LU CHUAN



LU CHUAN

0Setengah bulan kemudian, di desa Liuyue.     
0

"Kakak Sheng!"     

Begitu Lu Sheng mengendarai delman dan masuk ke dalam halaman rumah, Lu Jiang sudah melangkahkan kaki pendeknya dan berlari menuju ke arahnya dengan gembira.     

"Mana Xinxin?" Lu Sheng memeluknya sambil tersenyum.     

"Adik sedang main di rumah Bibi Yu, Kak. Kakak kemana? Kenapa lama sekali?" Mata Lu Jiang mulai berair sambil mempertanyakan kepergian Lu Sheng.     

"Sebagai seorang laki-laki, kenapa kamu sering menangis?" Lu Sheng mencubit pipi Lu Jiang dengan pelan, sambil tersenyum ia bertanya, "Apakah Kakak Ran pulang?"     

Lu Jiang menganggukkan kepalanya, "Sudah, dia menginap beberapa hari. Setelah memanen semua padi, dia baru pulang ke kota lagi."     

"Oh ya?" Lu Sheng melihat ke kebunnya. Kemudian, ia melihat semua tanamannya masih hijau dan subur. Tanaman cabe yang ditanamnya, kini sudah mekar bunganya. Ia pun merasa lega.     

Ia tidak memperdulikan barang-barang bawaan dari Linjiangfu. Ia bergegas ke belakang halaman rumah untuk melihat kondisi kolamnya. Lalu, ia melihat udang karang dan kepiting yang merangkak ke sana dan sini. Ia pun kembali merasa lega..     

Teratai yang ditanam di dalam kolam juga tumbuh dengan baik. Ada banyak tanaman air yang tumbuh di dalam kolam.     

"Kakak Liang dan Kakak Chen setiap hari datang membantu menyiramkan kebun dan memberikan pupuk. Mereka juga sering mengganti air kolam." Lu Jiang yang mengikuti di belakang Lu Sheng menjelaskan dengan suaranya yang imut.     

"Ayo, malam ini kita buatkan makanan enak untuk keluarga Bibi Yu!" Lu Sheng menarik tangan Lu Jiang dan memeluknya. Mereka berdua berjalan menuju halaman depan.     

Setelah menurunkan semua barang, tanpa memperdulikan Lu Jiang yang masih terbengong dengan tumpukan barang sebanyak ini, Lu Sheng hanya memintanya untuk menjaga barang tersebut baik-baik dan pergi keluar rumah.     

Lalu, Lu Sheng ke pasar untuk membeli daging perut dan iga babi. Selanjutnya ia membeli beberapa terong dan sayuran hijau lainnya. Ia juga membeli seekor ayam dan dua akar teratai. Kemudian ia pun bergegas pulang.     

Namun, ketika hendak keluar dari pasar, bisikan-bisikan dari belakang mulai terdengar.     

"Tadi aku lihat dia pulang dengan delman kuda, jangan-jangan delman itu adalah hadiah dari laki-laki?"     

"Sepertinya memang iya. Kalau tidak, seorang gadis lemah seperti dia, mau dapat uang dari mana?"     

"Kalau Bu He mengetahui hal ini, pasti dia tidak akan tenang di dunia bawah sana."     

"Uang yang didapatkan dengan menjual badan, apanya yang perlu dibanggakan?" Langkah kaki Lu Sheng terhenti dengan wajah tanpa ekspresi dan langsung membalikkan badannya. Dengan tatapan dingin ia melihat ke ibu-ibu itu.     

Ibu-ibu tersebut merasa ditatap Lu Sheng, mereka pun mulai diam.     

"Mendapatkan uang dengan badan?" Lu Sheng mencibir, ia meletakkan barang belanjaannya di samping. Kemudian ia berjalan maju sampai depan mereka. Ia membuka lengan bajunya dan menunjukkan lengan tangannya yang putih.     

Sebuah titik merah yang paling mencolok membuat beberapa ibu itu menundukkan kepalanya. Mereka tidak berani mengatakan apapun lagi.     

"Kalian jangan berpikiran kotor. Memikirkan urusan orang lain. Jangan kira semua orang seburuk kata-kata kalian." Lu Sheng menatap ibu-ibu itu dengan tatapan dingin. Kemudian ia pun membalikkan badannya dan mengambil barang belanjaannya lalu segera pergi.     

Kalau ia tidak mendengar kata-kata ini, ia tidak akan memperdulikannya. Akan tetapi kali ini, mereka sudah berani berbicara di hadapannya secara langsung.     

"Kakak Sheng, Kakak Lu Chuan datang. Dia akan membawa kain yang kakak beli tadi." Lu Sheng baru sampai rumah, sementara Lu Jiang sudah berlari kepadanya dengan panik.     

Tatapan Lu Sheng berubah jadi dingin. Satu tangan membawa barang belanjaan dan satu tangannya lainnya menggenggam tangan Lu Jiang.     

"Yah, A Sheng pulang." di tangan Lu Chuan ada beberapa potong kain yang Lu Sheng beli untuk Lu Ran dan beberapa makanan ringan yang ia beli untuk kedua adiknya. Kelihatannya Lu Chuan sudah mau pergi sambil membawa barang-barang ini.     

Melihat barang belanjaan Lu Sheng, Lu Chuan pun menelan ludah, "Apa kamu mau memasak semua ini untuk Kakak?     

Menurut gosip akhir-akhir ini, Lu Sheng telah mendapatkan pria kaya. Seluruh desa sudah mengetahuinya. Jadi ketika Lu Chuan melihat Lu Sheng belanja ke pasar begitu banyak, ia pun tidak kaget, bahkan ingin makan terlebih dahulu sebelum pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.