Gadis Lugu Liar Galak

MEMBANTU



MEMBANTU

0Setelah mengantar roh Mak Liu dan roh Lu Sheng si pemilik asli tubuh, Lu Sheng pun langsung kembali ke kamar untuk tidur. Namun pada saat itu, dari belakang pegunungan sana terdengar suara pertarungan.     
0

Pendengaran Lu Sheng memang sangat bagus. Ia bisa mendengar suara yang tidak bisa didengar oleh kebanyakan orang.     

Lu Sheng meragu seketika. Namun akhirnya, ia pun memutuskan untuk melihat keadaan di sana.     

***     

Di belakang pegunungan.     

Chu Sihan dan Chu Yun yang awalnya hanya ingin mengetes keberuntungan mereka ternyata benar-benar menemukan 'bayangan hitam' yang legendaris itu.     

Qing gong bayangan hitam itu sangat hebat, bahkan Chu Sihan pun hampir terlempar olehnya, tetapi untungnya akhirnya ia bisa mengejar.     

(Qing gong merupakan teknik seni bela diri yang membuat badan manusia menjadi sangat ringan sehingga bisa melompat sangat tinggi atau bahkan bisa terbang untuk beberapa detik di atas udara.)     

Hanya saja, sebelum kedua pihak sempat bertarung, segerombolan orang tiba-tiba muncul dan mengelilingi Chu Sihan dan Chu Yun.     

Mereka pun tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa melihat bayangan hitam itu menghilang dalam kegelapan.     

Begitu Lu Sheng memasuki hutan di belakang pegunungan, ia sudah dapat mencium bau darah yang kuat. Semakin ke dalam, suara pertempuran semakin jelas.     

Berdasarkan suara yang didengar, Lu Sheng berpikir jumlah orang yang terlibat sepertinya lumayan banyak.     

"Tuan, mereka terlalu banyak orang," kata Chu Yun dengan suara rendah.     

Chu Yun menghapus darah yang terciprat di mukanya. Ia saling membelakangi dengan Chu Sihan, menatap dengan waspada kepada orang berbaju hitam yang mengelilingi mereka.     

Pada saat ini, Chu Sihan memancarkan temperamen dingin yang mengerikan. Ia menyipitkan bibirnya dengan erat, tatapan tajamnya menyapu ke seluruh area.     

Sudah ada banyak mayat yang terbaring di sekitar mereka berdua, tetapi gerombolan orang berbaju hitam itu sepertinya tidak ada habisnya. Begitu Chu Yun dan Chu Sihan menyelesaikan satu gerombolan, akan ada gerombolan baru yang muncul lagi dari belakang.     

Meskipun keduanya adalah praktisi seni bela diri, tetapi energi mereka tetap terbatas. Kalau begini terus, mereka berdua akan mati di tempat.     

"Kita terjebak." Chu Sihan berkata dengan nada dingin.     

Sejak Chu Sihan dan Chu Yun keluar dari kota Huangyang, mereka sudah terjebak dalam jebakan seseorang.     

'Sepertinya aku sudah lengah!' batin Chu Sihan.     

"Mereka menginginkan nyawa Tuan!" Chu Yun berkata dengan geram, "Tuan tidak perlu khawatir, saya tidak akan melindungi Anda meskipun harus mempertaruhkan nyawa!"     

Saat mendengar kata-kata Chu Yun, Chu Sihan hanya mencibir tanpa mengatakan apa pun.     

Satu pertarungan baru pun dimulai lagi.     

Di dalam kegelapan, ada dua orang pria yang berdiri tidak jauh dari lokasi pertarungan. Mereka sedang melihat Chu Sihan sengsara dengan tatapan dingin.     

"Tuan tidak perlu khawatir, kali ini Chu Sihan pasti tidak akan bisa kabur!" Salah satu dari pria tersebut berkata dengan senyuman jahat wajahnya, sambil menatap ke arah Chu Sihan.     

Lelaki satunya menanggapi dengan nada datar dan tanpa ekspresi, "Sebaiknya begitu."     

Diam-diam, Lu Sheng mencibir saat mendengar percakapan kedua orang itu. Gadis itu kini dalam kondisi transparan, dengan santai ia berjalan melewati mereka.     

Suara pertarungan masih ada, Lu Sheng mengecek kondisi itu dari samping dan melihat dua orang pria yang tidak asing sedang menghadapi segerombolan orang berbaju hitam.     

Di sekitar mereka terbaring banyak orang berbaju hitam yang baru saja meninggal. Roh mereka pun berkeliaran di sana dengan wajah bingung.     

Lu Sheng mengeluarkan kertas hu kuning yang bisa menyimpan roh. Sesaat kemudian, ia pun menghisap semua roh yang berkeliaran itu ke dalam kertas hu kuning tersebut.     

Roh-roh yang berkeliaran itu penuh dengan temperamen jahat. Jika mereka dibiarkan berkeliaran di dunia ini, nantinya mungkin akan menyakiti manusia lain. Maka dari itu, lebih baik Lu Sheng menyimpan mereka agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan.     

Lu Sheng memiliki rasa keadilan yang tinggi, ia sangat tidak suka melihat pertarungan yang tidak imbang seperti yang sedang terjadi sekarang. Maka, ia pun mengeluarkan selembar kertas hu hitam. Setelah melihat ke sekeliling, akhirnya gadis itu pun mengarahkan pandangannya ke arah mayat yang paling dekat.     

Lu Sheng menyeka kertas hu hitam pada lukanya mayat itu. Tidak lama kemudian, kertas hu hitam itu pun mengeluarkan sekelompok energi gelap yang kuat.     

Asap-asap hitam yang muncul itu pun berteriak dalam kegelapan, seakan sangat senang bisa kembali ke dunia luar sekali lagi.     

Lu Sheng melihat ke arah mereka sambil mengaitkan sebuah senyuman, tetapi apa yang dikatakannya malah membuat asap-asap hitam itu terdiam seketika.      

"Kalian jangan berani kabur ke mana-mana! Kalau tidak… aku akan membuat kalian lenyap dari dunia ini selamanya!"     

Segerombolan asap hitam itu pun segera tunduk kepada Li Sheng, dengan patuh mereka berkata, "Kami menunggu perintah Anda!"     

"Pergilah, kendalikan orang-orang berbaju hitam itu. Kemudian, pergi dan kalahkan kedua orang itu." Tangan Lu Sheng menunjuk ke arah kedua pria yang sedang berdiri di samping sambil menyaksikan pertarungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.