Gadis Lugu Liar Galak

PERLU KENAL



PERLU KENAL

Awalnya Lu Sheng tidak berniat untuk pergi bersama Chu Sihan untuk menemui sahabatnya, karena merasa mereka tidak saling mengenal.     

Ketika delman kuda tiba di kantor pemerintah, Chu Sihan pun memerintah Chu Yun untuk membawa barang-barang belanjaan ke kamar yang ditempati Lu Sheng. Dia ingin Lu Sheng menemaninya.     

"Anu... Tuan, jika Anda sibuk, silakan pergilah terlebih dahulu, aku akan pergi untuk beres-beres dahulu."     

Lu Sheng tidak mengenal teman Chu Sihan. Kalau duduk bersama mereka, pasti canggung. Melihat wajah Chu Yun yang berubah menjadi serius saat nama mereka disebut., tentu, mereka berdua bukan orang biasa.     

"Waktu makan malam hampir tiba, ikutlah denganku, kita makan malam bersama-sama."      

Besok pagi dia akan pergi. Dia tidak tahu kapan mereka akan bertemu kembali. Jadi, Chu Sihan ingin Lu Sheng menemaninya setiap saat.      

Lagipula Shi Yi dan Yun Ting adalah sahabatnya, Lu Sheng perlu mengenal mereka.      

Chu Sihan berpikir demikian. Namun ekspresi wajahnya tidak berubah.     

Chu Yun juga tersenyum, "Nona Lu sebaiknya Anda ikut saja. Tidak perlu khawatir. Ada aku yang menjaga barang-barangmu. Jadi tidak akan hilang."     

"Bukan itu maksudku..."      

Siapa yang berani mengambil barang di Kantor Pemerintah?     

"Kalau begitu ayo kita pergi."      

Chu Sihan pun segera pergi. Sementara Lu Sheng tidak melanjutkan kata-katanya.     

Lu Sheng masih ragu, tetapi dalam hatinya dia menolak dan tak ingin ikut.     

Saat ini, di halaman kamar Chu Sihan.     

"Chu Sihan sungguh keterlaluan. Dia tidak memberi tahu kita mengenai pernikahannya. Padahal kita sudah menjadi sahabatnya selama sepuluh tahun."     

Tangan Shi Yi memegang secangkir teh. Ia duduk bersandar di kursi gazebo dengan wajah tidak senang.     

Yun Ting berkata dengan tenang, "Keluarga Fu saja tidak mendapatkan kabar, sepertinya ada alasan tertentu mengenai masalah ini."     

"Bahkan saudara yang tinggal di Jingcheng tidak mengetahui pernikahan Tuan Magistrat. Kalau menikahi selir, tidak masalah kalau sesederhana ini. "     

"Dia pernah mengatakan, selama kehidupannya jika dia beruntung dan menemukan pasangan hidupnya, maka ia pasti akan menikah dengan maskawin 10 mil. Apa dia tidak menyukai nona tersebut?" Shi Yi sambil menebak dengan menyipitkan matanya.     

(Orang-orang zaman dahulu, ketika akan menikah akan mengadakan iring-iringan mas kawin yang ditaruh di dalam kotak kayu. Kotak kayu ini dipapah oleh 2 hingga 4 orang. Panjang iring-iringan biasanya menandakan status ekonomi atau sosial keluarga calon pengantin pria. Semakin panjang iring-iringan tersebut, maka semakin tinggi status ekonomi atau sosial sang pengantin pria. Iring-iringan mas kawin sepanjang 10 mil menandakan status ekonomi dan sosial Chu Sihan yang sangat tinggi.)     

Yun Ting membalas tanpa ekspresi, "Aku dengar, Tuan Fu mengatakan bahwa peramal kerajaan meminta Chu Sihan menikahi seorang nona desa. Jangankan pendidikannya, bahkan wajahnya cantik atau jelek pun aku tidak tahu. Seandainya masalah ini terjadi pada dirimu, apa kamu bisa menerima dengan senang hati?"     

Kalau untuk orang seperti Chu Sihan, meskipun wanita itu hanya selir yang tidak berpendidikan atau tidak memiliki kemampuan, namun wajahnya tidak boleh biasa saja. Kalau tidak, maka dia tidak akan sepadan dengan wajah Chu Sihan.     

"Aku dengar Chu Sihan pulang ke Huangyang untuk menolak pernikahan ini. Sekarang, saat sudah sampai di sini, dia malah membawa balik seorang nona. Jangan-jangan dia adalah nona Shangguan itu, yang suka mengaku sebagai teman masa kecil Chu Sihan itu?"     

Tadi Shi Yi sudah mengelilingi kantor pemerintah, ia hanya mendengar Chu Sihan membawa balik seorang nona cantik tapi ia tidak menanyakan nama nona itu.     

"Kalian jauh-jauh ke sini hanya untuk mencari tahu masalah pribadiku?" Suara yang dingin tiba tiba terdengar di telinga, sehingga kedua orang itu langsung berdiri saat mendengarnya.     

Shi Yi berdiri. Ia meletakkan cangkir tehnya di atas meja dan membuka lebar kedua tangannya, hendak memberikan sebuah pelukan kepada Chu Sihan. Akan tetapi, dia didorong ke samping oleh Chu Sihan.     

Yun Ting tertawa. Kemudian dia duduk kembali dengan sopan.     

Saat Shi Yi merapikan pakaiannya, wajahnya menunjukkan senyuman yang sopan dan dia memprotes, "Chu Sihan, mengapa kamu begitu dengan sahabat yang bertarung bersamamu?"     

Chu Sihan melirik kepada Shi Yi dan tidak mengatakan apapun.     

"Phuh!" Lu Sheng yang berdiri di belakang Chu Sihan tidak bisa menahan tawanya dan tidak sengaja tertawa karena adegan yang lucu ini.     

Ketika Chu Sihan maju dua langkah, Lu Sheng dapat merasakan dengan jelas ada dua tatapan yang melihat kepadanya dengan terkejut.     

Yun Ting masih baik hati, hanya menyapanya dengan sebuah anggukkan kepala. Dia pun mengalihkan pandangannya.     

Sedangkan Shi Yi mengelilingi Lu Sheng dan melihatnya dari atas ke bawah kemudian memujinya, "Bagaimana Chu Sihan bisa memikat gadis secantik ini? Bagaikan dewi di gambar saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.