Gadis Lugu Liar Galak

BERTEMU LAGI



BERTEMU LAGI

0Lu Sheng meminta izin kepada kepala penjaga sel untuk masuk ke sel Lu Dahua, tetapi bukan ia yang masuk ke sana, hanya Lu Ran.     
0

"Kakak Sheng, kenapa Papa juga ada di sini?"     

Lu Jiang tidak mengerti, ia melihat Mama dan Kakak Ning ditangkap dan dibawa pergi. 'Bukankah Papa masih ada di sana saat itu?'     

"Papa telah melakukan sesuatu yang tidak dapat dimaafkan, jadi dia juga ada di sini."     

Lu Jiang mengerutkan alisnya sambil bertanya lagi, "Apakah Papa melakukan hal jahat seperti Mama dan Kakak Ning?"     

Lu Sheng mencoba menjawab, "Hampir sama."     

"Kalau begitu… Mereka masih bisa pulang ke rumah, 'kan?"     

"Hmm, aku juga tidak tahu." Lu Sheng menggelengkan kepalanya, ia sendiri bingung bagaimana cara memberitahu Lu Jiang dan Lu Xin tentang apa yang sebenarnya terjadi.     

Sementara itu, Lu Xin tertidur karena lelah terus-menerus menangis dan Lu Ran masih berbincang dengan Lu Dahua.     

Lu Sheng tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Namun saat keluar dari sel tahanan, kedua mata Lu Ran merah.     

Lu Ran langsung memeluk Lu Xin yang tertidur lelap, bersama Lu Sheng dan Lu Jiang keluar dari penjara itu tanpa menoleh ke belakang.     

Kepala penjaga sel melihat ke arah Lu Sheng. Ketika ia hendak mendekati gadis itu, tiba-tiba ada suara dari luar pintu. Saat ia ingin mengeluarkan ketidaksenangnya, ia pun mendengar sipir bawahannya berkata, "Tuan, Tuan Chu, silakan masuk!"     

'Tuan dan Tuan Chu?'     

'Kenapa mereka ada di sini?'     

Walaupun tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi kepala penjaga sel segera melewati Lu Sheng dan bersiap untuk memberi hormat.     

Lu Sheng berjalan sambil menggandeng tangan Lu Jiang, dari jauh ia melihat ada beberapa orang yang sedang berdiri di depan pintu penjara, di antara mereka ada dua wajah yang familier.     

'Mereka berdua adalah pria yang kuselamatkan di hutan tadi malam.'     

Di samping Chu Sihan dan Chu Yun, Lu Sheng melihat seorang pria paruh baya yang berseragam.     

Lu Sheng bisa melihat bahwa pria paruh baya itu sangat menghormati pria muda di sampingnya. Sepertinya, status pria itu memang cukup tinggi.     

Sebelumnya, Chu Sihan sengaja mengutus seseorang untuk mengamati segala gerakan orang dari keluarga Lu. Maka dari itu, saat ia mendengar bahwa mereka datang berkunjung ke penjara, ia pun segera menyusul.     

Chu Sihan sendiri bingung, ia tidak tahu mengapa, tetapi ia ingin datang sendiri untuk mengkonfirmasi apakah Lu Sheng adalah orang yang telah menolong dirinya dan Chu Yun di hutan semalam.     

Chu Sihan berdiri di depan pintu, tatapan matanya melihat ke arah dalam. Diam-diam, ia mengharapkan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan.     

Chu Yun yang berdiri di belakangnya pun tidak mengerti dan hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.     

'Kenapa Tuan tiba-tiba sangat perhatian dengan gadis desa ini?"     

Jalan keluar penjara telah ditutup, Lu Ran tidak tahu dirinya harus maju atau menghentikan langkahnya. Namun saat melihat Lu Sheng berjalan terus dengan tenang, ia pun mengikuti adiknya itu.     

Chu Sihan datang ke tempat itu memang karena Lu Sheng. Maka dari itu saat mereka berjalan keluar, tatapannya hanya fokus ke arah gadis itu.     

Wajah kecil Lu Sheng yang tidak lagi kotor menampakkan kulitnya yang halus dan sepasang mata yang jernih.     

'Wajah itu…' Chu Sihan tidak berani mengatakan bahwa itu sangat menakjubkan, tetapi itu adalah kecantikan yang menawan.     

Selain itu, kecantikan Lu Sheng terlihat sangat menarik, tidak vulgar dan tidak gampang dilupakan. Gadis itu memiliki kecantikan yang membuat orang ingin terus memandangnya.     

Chu Sihan sudah pernah melihat banyak gadis cantik, tetapi gadis yang bisa membuatnya tidak ingin mengalihkan pandangan sepertinya hanya Lu Sheng seorang.     

Sementara itu, Chu Yun pun merasakan hal yang sama. Saat melihat wajah Lu Sheng degan jelas, ia pun terkejut. Pria itu benar-benar tidak menyangka bahwa gadis yang berwajah cantik itu adalah pengemis lusuh yang ditemuinya dua hari lalu.     

Hakim Shangguan melihat ke arah Lu Sheng, kemudian melirik Chu Sihan sekilas. Melihat ekspresi pria itu, alis matanya pun mengerut. Namun, ia dengan cepat menetralkan raut wajahnya.     

Hakim Shangguan maju dan bertanya, "Apa kalian adalah keluarga Lu?"     

"Iya!" Lu Ran tiba-tiba menjadi serius saat menghadapi Hakim Shangguan.     

Tatapan Lu Sheng mengarah ke wajah Chu Sihan dan ia pun menemukan bahwa pria itu sedang menatapnya juga.     

Tatapan Chu Sihan tampak menakjubkan sebanyak tiga puluh persen dan tujuh puluh persen sisanya penuh dengan investigasi.     

Lu Sheng mengaitkan sudut bibirnya sambil menatap Chu Sihan.     

Chu Sihan tidak tahu apakah ada masalah dengan perasaannya, tetapi ia merasa bahwa senyuman gadis itu terlihat sedikit provokatif.     

Tatapan Chu Sihan pun tetap melekat pada Lu Sheng, ia berkata tanpa ekspresi, "Ada yang ingin aku bicarakan dengan Nona Lu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.