Gadis Lugu Liar Galak

JANGAN-JANGAN DIA ADALAH PAMANMU?



JANGAN-JANGAN DIA ADALAH PAMANMU?

0'Sebenarnya, siapa yang mengatakan kepada gadis ini kalau aku adalah pria tua bengka yang pemalas dan mesum?'     
0

Chu Sihan berhasil lulus ujian tahap pertama pada usia dua belas tahun, lulus ujian tahap kedua pada usia lima belas tahun, kemudian langsung menjadi juara ujian tahap keempat dan bertugas sebagai editor sastra di Akademi Hanlin pada usia enam belas tahun.     

Pada usia Chu Sihan yang ke delapan belas tahun, karena dirinya telah menyelamatkan Kaisar di tempat berburu, maka ia pun dianugerahi jabatan tingkat empat dan ditugaskan sebagai magistrat di kota Lingjiang.     

Pada saat itu, Chi Sihan bisa dikatakan menuai sensasi di seluruh kota Huangyang, bahkan seluruh negara Xuanyue.     

Apalagi, Chu Sihan berhasil menyelesaikan berbagai kasus, baik yang lama maupun yang baru dengan adil. Itulah mengapa reputasinya sangat tinggi.     

Namun, kenapa Chu Sihan justru dianggap sebagai magistrat tua pemalas yang mesum oleh Lu Sheng? Pria itu benar-benar tidak paham dengan pemikiran gadis di depannya.     

"Kamu kenapa? Ekspresi wajahmu buruk sekali." Lu Sheng melihat Chu Sihan dengan tatapan aneh.     

'Hah? Tunggu dulu… Bukankah tadi dia bilang kalau dia bermarga Chu? Magistrat yang ingin menikahi Lu Sheng si pemilik asli tubuh ini juga bermarga Chu…'      

"Tuan magistrat itu, apa jangan-jangan, dia adalah pamanmu?"     

"..." Chu Sihan kehilangan kata-katanya.     

'Baiklah, sekarang aku dianggap sebagai paman?'     

"Itu tidak penting," jawab Chu Sihan singkat     

'Sekarang yang penting adalah…'     

"Apakah orang yang semalam itu kamu?"     

"Bagaimana kalau orang itu memang aku? Lalu, bagaimana kalau orang itu bukan aku?" Lu Sheng menjawab pertanyaan Chu Sihan dengan ambigu. Kemudian, ia segera mengganti topik pembicaraan, "Apa kue basah ini bisa dibungkus?"     

Sebelumnya ia sudah mencicipi kue itu dan rasanya lumayan enak. 'Lu Jiang dan Lu Xin pasti akan menyukainya.'     

Selain itu, Lu Sheng berpikir bahwa sepertinya Chu Sihan tidak menyukai kue basah itu.     

'Guru pernah bilang, semua makanan memiliki jiwa mereka sendiri, jadi tidak boleh sampai terbuang.'     

"Bisa." Chu Sihan menjawab sambil menganggukkan kepalanya. Setelah itu, ia melihat Lu Sheng mengambil beberapa helai kertas yang entah muncul dari mana dan mulai membungkus kue basah yang ada di meja itu.     

Setelah Li Sheng membungkus kue basah itu, ia pun tersenyum kepada Chu Sihan. Kemudian, gadis itu memegang hidungnya dan bertanya, "Apakah kamu masih memiliki keperluan lain denganku?"     

"Tidak ada." Chu Sihan tahu, ia tidak bisa mendapatkan informasi lain untuk sementara waktu. Maka dari itu, ia tidak ingin memaksa Lu Sheng.     

Lagi pula, Chu Sihan juga akan berada di kota Huangyang untuk waktu yang cukup lama, jadi ia merasa tidak perlu terburu-buru.     

Saat Lu Sheng dan Chu Sihan keluar dari restoran, mereka melihat Chu Yun yang sedang berjalan bersama Lu Ran, Lu Jiang, dan Lu Xin.     

Lu Xin sudah bangun. Anak kecil itu berjalan di belakang Lu Jiang, di dalam pelukannya ada sekotak kue basah.     

Di tangan Lu Jiang juga ada dua kotak kue basah.     

"Kakak, kenapa kamu membelikan mereka kue basah? Aku sudah membungkuskan beberapa untuk mereka."     

Mendengar Lu Sheng mengatakan hal itu, Lu Ran pun langsung melirik Chu Yun dengan tatapan aneh sambil berkata, "Bukan aku yang beli."     

Lu Ran sama sekali tidak memiliki uang lebih. Di rumah mereka ada banyak orang, bagaimana mungkin ia berani belanja sembarangan?     

Lu Sheng tertegun sejenak. "Bukan kamu yang beli?"      

'Jadi, siapa yang membelikannya?'     

Lu Jiang menjawab dengan suara kecil, "Kakak Sheng, Kakak Chu ini yang membelikan kami kue basah."     

'Kakak Chu?'     

Lu Sheng melihat Chu Yun yang berdiri di samping kakak dan adik-adiknya, pria itu melipat kedua tangannya di depan dada dan tampak cukup arogan.     

Sementara itu, Chu Yun hanya mendengus pelan kemudian berjalan ke arah Chu Sihan dan berdiri di belakang pria itu.     

Lu Sheng menyerahkan kue basah yang dibungkusnya kepada Lu Ran, kemudian melihat ke arah Chu Sihan. Dengan senyuman manis ia bertanya, "Tuan Chu, apa kamu kenal dengan Tuan Magistrat?"     

Chu Sihan memandang Lu Sheng dan menganggukkan kepalanya.     

"Kalau begitu… Apa aku bisa memintamu untuk membantuku?"     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya sekali lagi, seakan sudah siap mendengarkan permintaan Lu Sheng. "Katakan saja."     

"Mengenai Mama tiriku itu..." Lu Sheng melirik ke arah Lu Jiang dan kemudian mengecilkan suaranya, "Apakah kamu bisa mengatakan kepada Tuan Magistrat untuk tidak memberikan hukuman mati kepadanya?"     

"Hmm?" Chu Sihan mengangkat alis matanya, " Kenapa? Dia ingin kamu mati, kamu tidak ingin balas dendam?"     

Lu Ran yang ada di samping Lu Sheng juga ikut mengerutkan alisnya, ia melihat adiknya itu dengan heran.     

Membayar jiwa dengan jiwa. Mak Liu telah membunuh ibu kandung mereka, dan juga hampir membunuh Lu Sheng. Lu Ran bertanya-tanya di dalam hati kenapa adiknya itu justru ingin membantu orang jahat seperti itu?     

Lu Sheng berbicara dengan tenang, "Kadang, hukuman mati mungkin menjadi hukuman yang ringan bagi orang jahat."     

"Kalau begitu, kamu mau bagaimana?" Chu Sihan bertanya sambil melihat ke arah Lu Sheng, muncul ketertarikan dalam hatinya.     

"Aku ingin dia tua dan mati di dalam penjara."     

Dibandingkan dengan hukuman mati, Lu Sheng merasa sengsara seumur hidup di penjara lebih cocok untuk Mak Liu.     

'Lagi pula… semua itu juga demi Lu Jiang dan Lu Xin.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.