Gadis Lugu Liar Galak

TUAN KECIL JIANG



TUAN KECIL JIANG

0"Kita ke Kantor Pemerintah dulu. Setelah beristirahat dengan cukup, baru aku akan membawamu jalan-jalan lagi." Kata-kata Chu Sihan memusnahkan harapan Lu Sheng yang masih ingin jalan-jalan. Namun, melihat rombongan mereka yang tampak kelelahan, ia pun menyetujuinya.     
0

Linjiangfu bukanlah kota kecil, tetapi kantor pemerintahannya tidak jauh dari pusat kota.     

Para pengawal di Kantor Pemerintah melihat Tuan Magistrat mereka yang biasanya selalu sendirian dan tidak pernah didampingi oleh wanita, kini malah membawa seorang wanita. Mereka pun sangat penasaran dengan identitas wanita tersebut.     

"Bukankah kali ini Tuan pergi ke Huangyang, selain untuk menyelidiki kasus keluarga Deng, juga untuk menolak pernikahannya? Mengapa tiba-tiba ia membawa kembali seorang wanita?" Karena ada yang penasaran, maka orang ini pun pergi bertanya pada Chu Yun.     

Chu Yun membentak mereka karena bergosip. Tapi setelah itu, ia malah berbisik kepada mereka bahwa nona itu adalah tunangan tuannya sehingga tidak lama kemudian, kabar mengenai Tuan Chu yang membawa kembali tunangannya pun menyebar di seluruh Kantor Pemerintah.     

Maka untuk sekedar melihat "calon nyonya" ini, di seluruh Kantor Pemerintah pun muncul fenomena yang aneh seperti, kemanapun Lu Sheng berjalan di belakangnya pasti akan ada beberapa orang yang mengikuti. Namun ketika ia menolehkan kepalanya, para pengekor tersebut pun akan segera mengalihkan tatapan mereka seakan tidak terjadi apa-apa.     

Tetapi, ketika para pengawal melihat wajah Lu Sheng, mereka pun tidak bisa menahan diri untuk berkumpul dan menghela napas mengatakan, "Sungguh pasangan yang serasi. Pasangan yang dipertemukan oleh takdir."     

Fenomena ini baru berakhir setelah Chu Sihan memperingatkan mereka secara langsung.     

Kantor Pemerintah sangat serius, sangat megah, tetapi juga sangat membosankan.     

Di dalam sini selain ibu-ibu tua, sama sekali tidak ada wanita muda yang terlihat.     

Keesokan harinya.     

Karena Chu Sihan harus menyerahkan harta ini, maka ia pun membiarkan Lu Sheng berkeliaran sendiri di dalam Kantor Pemerintah. Mengetahui Lu Sheng bukan orang yang bisa menimbulkan masalah, Chu Sihan pun tidak perlu khawatir.     

Lu Sheng berjalan ke sebuah kolam teratai dan duduk di gazebo untuk tidur. Namun, tiba-tiba terdengar suara "Byur!", sepertinya ada sesuatu yang jatuh ke dalam air kolam.     

Lu Sheng segera membuka matanya kemudian melihat ada dua orang anak kecil sedang berdiri di tepi kolam. Mereka sedang bermain melempar batu ke dalam kolam teratai.     

Lu Sheng yang takut terlibat dalam suatu masalah segera bergegas pergi dari gazebo.     

Namun tidak lama setelah ia pergi, tiba-tiba terdengar suara seruan dari belakang.     

Begitu Lu Sheng berjalan kembali ke kolam teratai, ia pun melihat bahwa seorang anak kecil yang awalnya berdiri di tepi kolam, kini telah jatuh ke dalam kolam teratai. Sedangkan anak kecil lain yang berdiri di pinggir kolam, sedang tertawa terbahak-bahak.     

Melihat anak kecil yang berada di kolam tampak tenggelam, raut wajah Lu Sheng pun berubah. Tanpa berpikir lagi, ia segera terjun ke dalam kolam dan menyelamatkan anak kecil tersebut.     

Setelah Lu Sheng membawa naik anak kecil itu ke darat, Chu Yun pun sampai, "Nona Lu, ada apa ini?"     

Anak kecil itu menangis kuat kemudian memeluk erat Lu Sheng.     

Lu Sheng menyeka air yang ada di wajahnya kemudian berkata, "Mungkin tadi ia tidak sengaja terjatuh ke dalam kolam."     

"Dia mendorongku, dia mendorongku!" Anak kecil itu menangis sambil menunjuk kepada anak kecil yang lain.     

"Tuan Kecil Jiang?" Mata Chu Yun berkilat cepat, seakan bingung.     

"Apa yang kamu katakan?!" Seorang ibu berjalan mendekat dengan tergesa-gesa. Ia mencela anak itu dan memukul punggungnya. Kemudian mengucapkan terima kasih kepada Lu Sheng, "Terima kasih Nona sudah menyelamatkan nyawa cucu saya. Anak ini sangat nakal, mungkin saja dia terpeleset sendiri dan terjatuh. Tidak ada hubungannya dengan Tuan Muda Jiang." Ibu itu pun memeluk cucunya dan berdiri, dia meminta maaf kepada Tuan Muda Jiang kemudian segera meninggalkan tempat dengan buru-buru.     

Jiang Shun mengangkat tinggi dagunya dan melihat ke arah Lu Sheng. Ia mendengus dingin kemudian berjalan ke arah lain dengan pelayan pribadinya.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya dan bertanya pada Chu Yun, "Siapa Tuan Muda Jiang ini?"     

Masih kecil sudah sombong sekali. Selain itu tidak ada yang berani menyalahkannya. Bagaimana jika dia sudah besar nanti?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.