Gadis Lugu Liar Galak

MAK LIAN



MAK LIAN

0Lu Ran merasa sepertinya ia sudah salah paham dengan usia Tuan Magistrat yang akan menikah dengan Lu Sheng.     
0

'Jika keponakannya saja sudah berusia dua puluh tahun, bagaimana mungkin pamannya masih muda?'     

Pesanan mereka disajikan dengan cepat. Lu Jiang dan Lu Xin yang sudah kenyang masing-masing mengambil ayam paha dan memakannya. Sementara itu, Lu Ran pun juga ikut makan beberapa potong daging ayam.     

Lu Sheng yang sedang makan dan minum dengan lahap menatap Chu Sihan yang sedang mengelap mulutnya dengan elegan.     

"Nona Lu, apa yang ingin kamu tanyakan?" Chu Sihan memandang Lu Sheng dengan tatapan tulus.     

"Ya itu… Sebelumnya pamanmu ingin menikahiku, kamu tahu 'kan?"     

"Hmm."     

"Pamanmu itu, apa dia adalah duda? Apa sebelumnya dia sudah menikah dan istri meninggal?"     

'Dilihat dari jabatan dan perkiraan usianya, mana mungkin dia belum menikah?     

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"     

Chu Sihan belum sempat mengatakan sesuatu, tetapi Lu Ran sudah tersedak karena pertanyaan itu.     

Chu Sihan terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, "Tidak."     

'Aku sama sekali belum pernah menikah, bagaimana mungkin ditinggal mati oleh istri…'     

"Kalau begitu, kenapa dia belum menikah?" Lu Sheng mencibir, "Jangan-jangan, apa dia mengalami impotensi?"      

Chu Sihan terdiam sekali lagi…     

Semakin berbicara, Lu Sheng sepertinya semakin tidak masuk akal.     

Lu Ran yang baru selesai batuk juga terdiam. Namun, pria itu langsung buru-buru berkata kepada Chu Sihan.     

"Tuan Chu, tolong jangan dimasukkan ke dalam hati kata-kata adikku ini, dia memang sering berbicara sembarangan. Anda jangan mengatakannya kepada Tuan Magistrat Chu, ya..."     

'Anak ini, tahukah dia bahwa kemalangan bisa datang dari perkataan?'     

"Tidak apa-apa." Chu Sihan menjawab setelah beberapa saat terdiam.     

"Baik, aku akan mengatakannya dulu kepadamu, aku tidak akan menikah dengan pamanmu."     

Setelah mengatakan itu, Lu Sheng menopang wajahnya dengan kedua tangan, dengan senyuman manis ia melanjutkan, "Gadis cantik dan muda seperti aku, hmm… Hanya pria tampan dan muda seperti Tuan Chu yang cocok denganku."     

"Begitukah?" Chu Sihan tertawa, ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dari sorot matanya.     

Mendengar perkataan Lu Sheng, Lu Ran pun menutup wajahnya dengan tangan.     

'Adikku dulu tidak seperti ini!'     

'Dia pasti bukan adikku!'     

Setelah berpamitan dengan Chu Sihan dan Chu Yun, keempat kakak-beradik itu mampir untuk belanja dulu sebelum akhirnya kembali ke desa Liuyue.     

Hal pertama yang dilakukan Lu Sheng setelah pulang ke rumah adalah menyiram kebun kecilnya.     

"Apakah kamu Xiaosheng?" Terdengar suara dari luar pagar kayu, di sana berdiri seorang wanita paruh baya yang membawa sekeranjang barang.     

"Iya..." Lu Sheng meletakkan tong kayu dan segera maju, "Bibi Lian, kenapa Anda mencariku?"     

Berdasarkan ingatan Lu Sheng si pemilik asli tubuh, ia tahu bahwa ibu itu adalah Mak Lian. Ia berasal dari desa yang sama dengan Mak Liu, desa Anmu. Keduanya lalu sama-sama menikah dan tinggal di desa Liuyue.     

"Benar-benar Xiaosheng, ya?!" Mak Lian menatap wajah Lu Sheng dengan ekspresi terkejut.     

Mak Lian menyerahkan keranjang yang ada di tangannya kepada Lu Sheng, "Ini adalah barang yang dititipkan nenekmu kepadaku, untuk kalian, dan ini juga."     

Lu Sheng mengambil keranjang itu dan melihat isinya. Ternyata, itu adalah sekeranjang telur ayam kampung.     

Mak Lian juga menyerahkannya sebuah dompet kecil kepadanya.     

"Di dalam dompet itu ada beberapa tael perak. Nenekmu sudah mendengar kasus keluargamu. Sebenarnya dia ingin ke sini, tetapi kakinya tidak kuat lagi, pamanmu juga tidak ada di rumah sehingga tidak bisa datang ke sini."     

"Karena itu, dia hanya bisa menitipkan pesan kepada Bibi untuk kalian. Jalani kehidupan kalian dengan baik. Orang bajingan seperti mereka, biarkan saja di dalam penjara seumur hidup." Mak Lian menyelesaikan kalimatnya.     

Tentang hal itu, Lu Sheng baru ingat bahwa Lu Sheng yang merupakan pemilik asli tubuh itu memang masih memiliki nenek dan paman. Hanya saja, kehidupan mereka sangat sulit, uang yang dititip untuk mereka itu juga pasti uang yang telah disimpan dengan susah payah oleh keluarga He.      

Paman Lu Sheng yang sudah berusia dua puluh tujuh tahun juga sepertinya masih belum mempunyai istri. Mungkin karena mereka terlalu miskin.     

"Bibi Lian, kenapa kamu di sini?" Lu Ran yang sebelumnya pergi mengembalikan delman sapi akhirnya sampai di rumah dan melihat Mak Lian, ia pun bertanya dengan heran.     

Meskipun berada di satu desa, tapi jarak rumah mereka sangat jauh.     

"A Ran!" Mak Lian tersenyum, kemudian ia menjelaskan, "Aku baru kembali dari desa Anmu, nenek kalian mengatakan beberapa barang kepadaku untuk kalian."     

Lu Ran mengerutkan alis matanya. "Nenek ini, seperti khawatir kami akan mati kelaparan saja kalau dia tidak mengirimkan sesuatu."     

Nenek mereka juga menjalani kehidupan yang sulit, tetapi masih mengkhawatirkan mereka.     

Mak Lian menghelakan napas, "Nenek kalian melakukan ini juga karena sayang kepada kalian. Kalau bukan karena kakinya yang tidak kuat, dia pasti sudah datang ke sini sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.