Gadis Lugu Liar Galak

SIFAT LU SHENG BERUBAH DRASTIS



SIFAT LU SHENG BERUBAH DRASTIS

0"Lu Ran, cari mati kamu ya?!" Orang itu tidak bisa menahan kemarahan, ia ingin menendang kembali tapi Lu Ran bisa menghindari gerakannya.     
0

"Hei, Lu Ran! Beberapa hari tidak bertemu, kamu sudah berani membantahku sekarang?" Sun Hu tampak tidak senang.     

Sebelumnya, Lu Ran selalu mendengarkan kata-katanya Sun Hu, tetapi hari ini berbeda.     

'Dia berani memukul bawahanku di depan mataku?'     

Lu Ran pun berkata kepada Sun Hu, "Kalau tidak ada hal penting yang ingin kamu sampaikan, kamu bisa pergi!"     

Sun Hu mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu? Jadi sekarang, kamu tidak mau mengikutiku lagi?"     

Lu Ran menatap Sun Hu dengan dingin, ia tidak mengatakan apa pun.     

"Merasa sudah hebat ya kamu sekarang?" Sun Hu mencibir. Sesaat kemudian, ia mengangkat tangannya sebagai isyarat kepada para bawahan yang ada di belakangnya.     

"Berdasarkan peraturan lama, siapa pun yang berani mengkhianati Sun Hu harus menerima pukulan dari kami!"     

Sejak tadi, Lu Sheng telah menyerahkan keranjang sayur kepada Lu Jiang. Ia meminta adiknya itu untuk membawa Lu Xin sembunyi di dalam kamar.     

Lu Sheng mengangkat poninya dan maju beberapa langkah, ia melihat ke arah Sun Hu dan para bawahannya sambil berkata, "Kalian mau memukuli kakakku?"     

Lu Sheng mengangkat satu kakinya dan meletakkannya di atas bangku yang ada di sana. Gadis itu menyipitkan mata, memandang Sun Hu dan yang lainnya dengan tatapan sinis.     

"Jika kamu tidak ingin kamu memukulnya, aku bisa mewujudkan itu. Asalkan, kamu mau bermain bersamaku!"     

Melihat wajah cantik dan postur tubuh Lu Sheng yang ideal, Sun Hu sungguh tidak bisa menahan diri.     

"Boleh saja," kata Lu Sheng santai.     

Mendengar jawaban Lu Sheng, Lu Ran pun terkejut dan refleks berteriak, "A Sheng!"     

'Kenapa dia menyetujui kata-kata Sun Hu?'     

"Benarkah?" Mata Sun Hu terbuka lebar, seolah akan jatuh dari tempatnya.     

Tanpa menunggu jawaban dari Lu Sheng, dengan tidak sabar ia pun bertanya lagi, "Apa kamu mau ikut ke rumah kakak sekarang?"     

Mendengar itu, Lu Ran ingin mengatakan sesuatu, tapi ia langsung ditarik oleh Lu Sheng.     

Lu Sheng berdiri di depan Sun Hu. Gadis itu menarik senyuman di sudut bibirnya, bahkan mengedip mata kepada pria itu.     

"Tidak perlu ke tempat lain, cukup di sini saja."     

Sun Hu terpesona oleh kecantikan Lu Sheng. Senyuman di wajahnya pun berubah menjadi nakal. Namun, ia masih berpura-pura tenang dan mengatakan, "Di sini? Hmm, sepertinya kurang bagus."     

"A Sheng!" Lu Ran sangat marah.     

Saat hendak maju untuk menarik Lu Sheng ke belakang, Lu Ran melihat adiknya itu sudah mengangkat kaki dan menendang bagian bawah Sun Hu dengan keras.     

"Argh!" Sebuah jeritan mengerikan pun terdengar.     

Lu Sheng mencibir dengan dingin, "Apa kamu tidak pernah bercermin? Sebaiknya lihat saja wajahmu itu, masih berani mempermainkan gadis seperti aku?"      

"Pukul dia!" Sun Hu memegang bagian bawahnya sambil kesakitan. Dengan geram, ia memerintah para bawahannya untuk memukul Lu Sheng.     

Mengdar suara Sun Hu, Lu Ran pun langsung tersadar dari kejutan yang diberikan oleh Lu Sheng. Ia bersiap maju untuk melindungi adiknya.     

Namun siapa bisa sangka, Lu Sheng segera mengangkat bangku di depannya menggunakan kedua tangan dan segera menghantamkan mereka dengan gerakan cepat dan berantakan. Meskipun terlihat serampangan, tetapi pukulan Lu Sheng selalu mengenai sasaran dengan tepat.     

Para bawana Sun Hu yang terkena pukulan bangku pun menjerit kesakitan dan mulai mundur satu per satu.     

Melihat bawahannya yang merupakan pria bertubuh besar dengan jumlah sekitar tujuh atau delapan orang itu kalah dengan gadis kecil, Sun Hu pun menjadi semakin geram dan marah. Namun, ia juga tidak berani melawan dan hanya bisa melarikan diri bersama yang lainnya.     

Sementara itu, penduduk desa yang entah sejak kapan berada di sekeliling rumah keluarga Lu pun menatap Lu Sheng dengan tidak percaya.     

"Hmm..." Lu Sheng segera membuang bangku di tangannya, kemudian merapikan rambut dan bajunya dengan santai.     

Setelah itu, Lu Sheng pun menampilkan sebuah senyuman manis kepada seluruh penduduk desa yang ada di sana, "Anu… Kalian bisa mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu…"     

Penduduk desa hanya memberikan senyuman kaku kepada Lu Sheng dan kemudian mereka pun bubar, melarikan diri.      

"..." Melihat itu, Lu Sheng pun terdiam.     

Di dalam hati Lu Sheng mengutuk diri sendiri, 'Imejku yang lemah lembut sudah hilang!'     

Sejak saat itu, perubahan drastis sifat Lu Sheng pun menyebar di seluruh desa Liuyue.     

Pada saat makan malam, Lu Ran dan Lu Jiang pun melirik ke arah Lu Sheng dari waktu ke waktu. Hanya Lu Xin yang tidak menyadari perubahan pada kakak perempuannya itu.     

Semua orang yang melihat aksi Lu Sheng bingung. Mereka tidak bisa memahami mengapa orang yang awalnya sangat penakut dan pemalu tiba-tiba berubah menjadi begitu pemberani dan galak.     

Meskipun tahu bahwa keluarganya sedang memandanginya dengan tatapan aneh, Lu Sheng tidak peduli. Gadis itu tetap makan nasi yang ada di dalam mangkoknya dengan nyaman. Bahkan, sesekali ia mengambilkan lauk untuk Lu Ran, Lu Jiang, dan Lu Xin.     

Lu Xin tidak begitu dekat dengan Mak Liu dan hari ini ia telah ditakuti oleh ibunya itu. Maka, malam ini saat akan tidur, anak kecil itu pun sudah tidak mencarinya lagi.     

Setelah menidurkan Lu Jiang dan Lu Xin, Lu Sheng pun berjalan kembali ke kamarnya sambil menguap.     

Lu Sheng melihat ke gelang ruangnya, ia melihat udang, karang, dan kepiting sungai yang ada di dalam tempat itu masih hidup dengan baik.      

Entah bagaimana, Lu Sheng secara alami memahami kemampuan reproduksi udang dan karang itu.     

Gadis itu pun berpikir, 'Jika ada tempat yang bisa digunakan untuk memelihara dan membiarkan udang dan kerang ini berkembang biak, itu pasti akan menjadi peluang yang bagus untuk mendapatkan banyak uang.'     

Sebelumnya, ia membeli udang dan kerang dalam jumlah yang cukup banyak karena Guru sangat menyukai kedua lauk itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.