Gadis Lugu Liar Galak

JANGAN-JANGAN DIA?



JANGAN-JANGAN DIA?

0Wajah Lu Sheng memerah, namun ia tetap melihat dan tidak serta merta menarik pandangannya..     
0

Secara samar-samar, Lu Sheng dapat melihat badan seorang pria yang kuat dan berotot. Meskipun hanya bisa melihat bentuknya, ia tidak dapat melihat warna kulitnya. Akan tetapi Lu Sheng merasa sangat malu hingga wajahnya menjadi bersemu merah.     

Dengan ragu, Lu Sheng menarik pandangannya. Ia menepuk kedua pipinya yang sangat merah itu dan memaksa dirinya melupakan gambar tadi.     

Mendengar suara air, Lu Sheng pun bisa menebak bahwa Chu Sihan sedang mandi. Namun setelah satu jam kemudian, masih tidak terdengar apa-apa.     

Maka Lu Sheng pun mulai mengerutkan keningnya.     

Musim gugur telah tiba. Udara sudah mulai terasa dingin. Tak terasa air panas itu sudah lebih dari satu jam, seharusnya sekarang air itu sudah dingin.     

'Jangan-jangan dia ketiduran?'     

Namun Lu Sheng masih tetap menunggu. Setelah berjam-jam, Lu Sheng menunggu dan tetap tidak ada reaksi dari kamar mandi. Chu Sihan masih tak nampak.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Kemudian, ia memutuskan untuk masuk ke kamar mandi untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Chu Sihan. Namun ketika Lu Sheng masuk, ia menemukan Chu Sihan sedang duduk berbaring di dalam bak mandi. Kedua matanya tertutup erat. Napasnya terdengar, sepertinya dia tertidur dengan nyenyak.     

"Chu Sihan?" Lu Sheng mencoba memanggil.     

Lu Sheng memanggil Lu Sihan beberapa kali. Dia bahkan menepuk-nepuk wajah Chu Sihan dengan tangan. Akan tetapi Chu Sihan tetap tidak bangun.     

Tiba-tiba suara pertarungan terdengar dari luar.     

Lu Sheng terkejut, segera ia mendekatkan hidungnya ke tangan Chu Sihan. Lalu ekspresi wajahnya pun berubah.     

Air tersebut telah dicampur dengan obat yang dapat membuat orang pingsan dalam sekejap.     

Tidak peduli seberapabaik gongfu-mu, obat ini akan bekerja. Sekali berendam seseorang akan langsung tertidur.      

Intinya bisa membuat orang kehilangan kesadaran dalam waktu yang singkat.     

Dalam keadaan genting seperti ini, Lu Sheng tidak lagi peduli entah itu laki-laki atau perempuan, ia segera mengeluarkan Chu Sihan dari bak mandi tersebut.     

Kemudian Lu Sheng mengambil baju Chu Sihan dan memakaikannya sebisanya. Lalu, Lu Sheng menyembunyikan Chu Sihan di tempat yang aman. Setelah itu, barulah ia keluar untuk melihat keadaan.      

Setelah dia keluar, Chu Sihan pun mulai sadar.     

Ketika Lu Sheng keluar dari kamar, dia menyadari bahwa bahu Chu Yun terluka oleh tusukan pedang dan tubuhnya bercucuran darah.     

Dia segera mencabut pedangnya, maju ke depan dan menendang orang berbaju hitam yang mengelilingi Chu Yun.     

Kemudian melanjutkan pertarungannya dengan orang berbaju hitam lainnya.     

Orang berbaju hitam menyadari bahwa mereka bukan tandingan Lu Sheng. Maka mereka pun berkumpul untuk melawan Lu Sheng.     

Lu Sheng tidak mundur, ia maju dan membuat mereka terbang dengan tenaga dalamnya.     

Ketika Chu Sihan tersadar, ia mendapati orang-orang berbaju hitam yang sedang bertarung dengan gadis berbaju putih. Kini mereka semua berbalik dan bertarung dengan orang-orang mereka sendiri     

Ketika Chu Sihan selesai mengenakan pakaiannya dan keluar, ia hanya sempat melihat sebuah bayangan putih melintas dari tatapannya. Kemudian, mereka pun menghilang.     

"Jangan-jangan dia?" Chu Yun bergumam sambil menekan lukanya yang ada di bahu.     

"Ada apa ini?" Chu Sihan bertanya sambil mengerutkan keningnya.     

"Tuan, Anda baik-baik saja?" Chu Yun segera maju dan bertanya dengan cemas.     

Melihat bahwa Chu Sihan tidak keluar juga dari kamar, maka Chu Yun pun mulai menyadari ada yang tidak beres. Ia masuk dan segera melihat kondisi tuannya. Namun, dirinya telah dikelilingi oleh orang mengenakan baju hitam. Mereka sama sekali tidak melepaskan dirinya.      

Ekspresi Chu Sihan sangat dingin, "Aku tidak sengaja jatuh ke dalam jebakan mereka. Ternyata, mereka mencampur sesuatu ke dalam air mandiku."     

"Apa?" Chu Yun pun cemas dan lupa dengan lukanya. Ia segera memeriksa badan Chu Sihan.     

"Aku baik-baik saja sekarang." Chu Sihan menatap ke arah di mana bayangan putih tadi pergi dan mengerutkan alisnya. "Tadi itu…."     

Chu Sihan merasa samar-samar mendengar suara Lu Sheng.     

"Saya juga tidak tahu apakah dia itu Nona Lu atau bukan." Chu Yun berbicara dengan nada pelan. "Dia baru saja keluar dari kamar Anda. dan juga menyelamatkan saya, "Benar, gadis berbaju putih tadi adalah Nona Lu. Ia juga bisa menggunakan jurus boneka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.