Gadis Lugu Liar Galak

MAKAN BERSAMA



MAKAN BERSAMA

0Chu Sihan menatap Lu Sheng yang pergi menjauh hingga sosok bayangannya menghilang di kerumunan. Ia baru mengalihkan pandangannya saat memanggil Chu Yun pulang.     
0

Setelah Lu Sheng kembali ke desa, hal pertama yang ia lakukan adalah memanaskan semua makanan yang dibungkusnya, lalu mengukus sepanci nasi.     

Setelah selesai, barulah ia berjalan ke rumah tetangga untuk memanggil Lu Jiang dan Lu Xin. Ia juga memanggil keluarga Bibi Yu makan bersama di rumahnya.     

Awalnya Bibi Yu merasa ragu untuk ikut, Nyonya Chen juga telah bersiap-siap untuk mulai memasak. Namun, karena mereka tidak dapat melawan antusiasme Lu Sheng, maka mau tidak mau mereka pun ikut ke rumahnya.     

Awalnya mereka mengira Lu Sheng hanya basa-basi ketika ia mengatakan bahwa dirinya membawa makanan enak. Namun ketika mereka melihat makanan mewah yang dihidangkan di meja, Keluarga Liang pun sangat terkejut.     

"Semua ini pasti sangat mahal, ya?" Liang Ping bertanya. Liang Ping pernah bekerja di restoran besar, maka ia juga bisa tahu kalau semua makanan ini hanya ada di restoran besar.     

Lu Sheng membawa ayam panggang, ikan asam manis, babi semur merah, sepiring kacang tanah, tumis sayur, udang kukus bawang putih, babi kukus, dan seekor ayam Hainan. Semuanya ada delapan piring yang tersaji di atas meja.     

Lu Sheng menjelaskan, "Hari ini seorang teman mengajakku makan di restoran Tianyang. Semua makanan ini belum dimakan sama sekali, jadi aku pun membungkusnya. Lumayan untuk makan kita bersama."     

"Restoran Tianyang?!" Liang Ping terkejut, "Itu restoran terbesar kota Huangyang. Pemiliknya Keluarga Chu. Aku dengar satu piring sayur saja bisa seharga satu tael perak."     

"Satu tael perak?!" Bibi Yu dan Nyonya Chen juga terkejut.     

Bagi masyarakat biasa seperti mereka, 10 tael perak bisa digunakan untuk biaya hidup selama satu tahun. Kalau hemat, bahkan 5 atau 6 tael perak sudah cukup.     

Kalau sepiring saja sudah satu tael perak, lalu apa bedanya dengan memakan emas?     

Lu Sheng tersenyum, "Mari makan. Nanti keburu dingin."     

Ketika mereka hendak makan, dari luar pintu terdengar suara ketukan pintu.     

"Kalian makanlah dulu. Aku akan membuka pintu." Lu Sheng berdiri dan berjalan menuju pintu rumah.     

Ternyata yang mengetuk pintu adalah Nyonya Fang. Ia datang mengembalikan botol arak.     

Lu Sheng tersenyum, "Kebetulan sekali. Ayo makan bersama. Hari ini aku membawa banyak makanan."     

"Tidak usah, kalian makan saja!" Nyonya Fang tersenyum, "Suamiku masih menungguku masak. Aku pamit dulu."     

Kepala desa memiliki sepasang putra dan putri. Putrinya sudah menikah dan kini tinggal jauh darinya. Putranya sedang berbisnis di rumah istrinya. Biasanya mereka pulang satu atau dua bulan sekali.     

Kini di rumahnya hanya ada Pak Kepala Desa dan Nyonya Fang.     

"Ayo panggil Pak Kepala Desa juga." Lu Sheng berkata sambil tersenyum, " Bibi Yu sekeluarga juga ada di dalam. Nyonya masuk dulu saja bersama mereka. Biar aku yang pergi memanggil Pak Kepala Desa."     

Ketika Keluarga Liang melihat Nyonya Fang datang, mereka pun segera berdiri dan menyambutnya duduk.     

Dalam sebuah desa, jabatan paling tinggi adalah Kepala Desa, kemudian istri Kepala Desa.     

Awalnya Nyonya Fang masih segan, karena ia tahu keadaan ekonomi keluarga Lu. Ia juga mengerti satu porsi makan itu pasti sangat mahal bagi Lu Sheng.     

Tetapi, ketika ia melihat hidangan di atas meja, ia pun sangat terkejut. Bahkan ia sendiri tidak pernah melihat hidangan seperti ini di restoran terbaik Desa Liuyue.     

"Banyak sekali lauknya, dapat dari mana?" Nyonya Fang tanya Lu Sheng.     

"Temanku yang mentraktirnya. Kalian makanlah dulu. Aku akan pergi memanggil Pak Kepala Desa." Kemudian Lu Sheng pun pergi.     

Mendengar Lu Sheng hendak memanggil Pak Kepala Desa untuk makan, Liang Ping pun menyarankan membawa dua botol arak.     

Bibi Yu dan Nyonya Chen juga tidak menghalanginya. Liang Ping memang tidak memiliki kebiasaan minum, tapi jika ada perayaan seperti itu ia juga akan minum.     

Sebenarnya, Nyonya Fang ingin mengatakan sesuatu. Namun, melihat Liang Ping sudah berdiri dan pergi, ia pun mengurungkan niatnya.     

Ketika Lu Sheng dan Kepala Desa kembali, Liang Ping juga kembali dengan membawa dua botol arak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.