Gadis Lugu Liar Galak

KEAHLIAN



KEAHLIAN

0Lu Sheng berdehem, lalu bertanya, "Kalau Tuan masih ada urusan, maka saya pamit dulu. Makanan ini, apa boleh saya bungkus?"     
0

Dia merasa makanan di sini enak. Sedangkan adik-adiknya hanya makan bubur biasa di rumah. Jadi dia merasa tidak enak dengan mereka.     

"Chu Yun, katakan pada orang dapur untuk menyiapkan satu porsi makanan lagi untuk dibawa pulang."     

"Tuan, tidak perlu repot-repot memesan lagi, ini sudah cukup!"      

"Masih ada beberapa piring yang belum disentuh. Akan sayang sekali jika dibuang begitu saja."     

Chu Yun melirik Chu Sihan. Melihat ia menganggukkan kepala, Chu Yun berkata, "Nona Lu tunggu sebentar. Saya akan pergi mencari kepala toko."     

"Terima kasih!"     

Chu Sihan menghela nafas lega ketika ia melihat Lu Sheng tersenyum.     

"Bukankah Chu Silin adalah orang yang waktu itu ingin membunuhmu di belakang pegunungan?" Lu Sheng berpura-pura tidak tahu.     

Chu Sihan terkejut, "Kamu kenal Chu Silin?"     

"Bukankah tadi ia memperkenalkan dirinya?" Lu Sheng langsung terdiam setelah mengatakannya.     

Kemudian ia menutup wajahnya dengan tangan dan tidak melanjutkan pertanyaannya lagi.     

'Aduh, aku keceplosan.'     

Chu Sihan mengangkat alisnya. Ia sangat jarang menyindir, "Telinga Nona Lu tajam sekali."     

"Jadi salahku?" Lu Sheng mendengus      

Chu Sihan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Aku tidak menyalahkanmu."     

Hanya saja Chu Sihan tidak menduga. Selain mampu menggunakan jurus boneka dan Qinggong dengan hebat, ternyata Lu Sheng juga memiliki pendengaran yang sangat tajam.     

Dengan nada yang tadi Chu Yun gunakan, jika tadi yang duduk di depannya adalah dirinya, Chu Sihan pun ragu dapat mendengarkannya dengan jelas.     

Chu Sihan sungguh penasaran. Sebenarnya, Lu Sheng memiliki keahlian apa lagi yang mampu membuatnya terkejut?     

"Nama Anda dan orang itu hampir sama. Apakah kalian masih kerabat?" Lu Sheng penasaran.     

"Dia adik sepupuku."     

"Adik sepupu?"     

Lu Sheng mengerutkan kening, "Lalu kenapa dia mencoba membunuhmu?"     

Chu Sihan tersenyum kecil. Tatapannya sedikit serius. Suaranya pelan, "Karena aku memiliki posisi lebih tinggi darinya, sedangkan Ayahku adalah kepala keluarga Chu. Jadi kami dianggap sebagai musuhnya."     

Mendengar ini, Lu Sheng pun mengeluh, "Ada-ada saja kelakuan keluarga besar seperti keluarga Anda ini."     

Setiap hari hanya bisa memikirkan cara untuk menjebak, memukul, bahkan membunuh saudaranya. Sungguh tidak tahu tata krama.     

Chu Sihan menyetujuinya sambil tersenyum, "Aku juga merasa begitu."     

Tapi mau bagaimana lagi? Ia sendiri tidak meminta untuk lahir sebagai anggota Keluarga Chu.     

Sebenarnya Keluarga Chu masih lebih baik, karena hanya Chu Silin yang bermasalah. Keluarga Ibunya jauh lebih berantakan. Masalah anggota keluarga itu jauh lebih rumit dibandingkan dengan anggota keluarga Chu.     

Chu Yun kembali dengan dua tempat makan kosong. Chu Sihan dengan ramah membantunya menyimpan makanan yang belum dimakan ke dalam tempat makan kosong.     

"Esok lusa aku sudah mau berangkat. Tidak tahu kapan kita bisa kembali bertemu seperti ini."     

Setelah menyimpan makanan tersebut, Chu Sihan mengangkat kepalanya dan melihat Lu Sheng, "Perihal aku yang menyembunyikan identitasku, hal ini memang bukan kemauanku sendiri. Aku juga takut Nona Lu akan berpikiran lain jika kamu mengetahui identitas asliku. Oleh sebab itu, aku menyembunyikannya darimu. Aku minta maaf Nona Lu!"     

Bagaimanapun, waktu itu mereka masih belum saling mengenal.     

"Berpikiran seperti apa?" Lu Sheng tertawa. Ia menyimpan makanan terakhir ke dalam tempat makan kosong dan tersenyum, "Kalau dari awal saya sudah tahu identitas Tuan, maka saya juga tidak akan begitu lancang di depan Anda."     

"Maaf!" Chu Sihan meminta maaf dengan tulus.     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Kalau begitu sampai kita berjumpa kembali. Hati-hati di jalan, Tuan!"     

Lu Sheng merasa bahwa ia sudah ditraktir makan. Bahkan, ia juga membungkus sisa makanannya. Kalau ia masih menyalahkan Chu Sihan, ia merasa bahwa dirinya tidak tahu diri.     

Chu Sihan mengantar Lu Sheng sampai ke luar. Sebenarnya ia ingin mengantarnya sampai Desa Liyue tapi ditolak oleh Lu Sheng.     

Mengingat kembali gosip-gosip di desa itu, Lu Sheng pun merasa tidak berdaya.     

Kalau Chu Sihan memaksa mengantarnya lagi, bisa-bisa Lu Sheng memintanya untuk menikahinya.     

Chu Sihan sadar bahwa ia adalah orang kaya dan memiliki jabatan yang tinggi. Apa pantas ia menyukai gadis kampung seperti Lu Sheng?     

Lu Sheng mengutuk dirinya dalam hati. Ia melambaikan kotak makan kepada Chu Sihan, kemudian pergi tanpa menoleh lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.