Gadis Lugu Liar Galak

MAKAN UDANG KARANG



MAKAN UDANG KARANG

0Masyarakat kota Huangyang sepertinya tidak suka makanan pedas. Masakan mereka terasa hambar.     
0

Sepertinya pada zaman ini belum ada tanaman cabai. Melihat dari tradisi dan lingkungannya, tempat ini mirip dengan Provinsi Jiangnan zaman Dinasti Song.     

Namun, sedikit berbeda dengan Dinasti Song.     

Tuannya dulu sering mengatakan, beberapa dinasti sebelumnya pernah berkuasa dengan makmur, akan tetapi dinasti mereka terlalu kecil sehingga mudah diabaikan dalam catatan sejarah.     

Lu Sheng menanam beberapa pohon cabai yang dulu pernah ia tanam di kehidupan sebelumnya. Bentuk buahnya tidak jauh berbeda.     

Dalam gelang ruangannya masih ada stok cabai. Tapi karena takut kedua anak kecil itu tidak terbiasa makan makanan pedas, jadi ia pun tidak berani masak memakai cabai.     

Tetapi, hari ini Lu Sheng memasak udang karang. Jadi ia menambahkan sedikit cabai sehingga rasanya sedikit pedas.     

"Kakak Sheng, wangi sekali baunya!" Lu Xin menelan ludahnya sambil menatap piring besar yang berisi udang karang.     

Lu Sheng mengupaskan seekor udang lalu menyuapkannya pada Lu Xin.     

Awalnya ia takut Lu Xin akan merasa terlalu pedas. Tetapi siapa sangka, Lu Xin malah memakannya dengan lahap, bahkan meminta tambah.     

Melihat adiknya makan dengan lahap, Lu Jiang pun mengambil seekor udang karang dan belajar mengupas seperti Lu Sheng tadi. Setelah mengupas kulitnya, ia pun memasukkan udang tersebut ke dalam mulutnya. Ia mengedipkan sepasang matanya dengan tidak percaya, "Kakak Sheng, ini enak sekali!"     

Lu Sheng tertawa, "Kalau begitu makan yang banyak. Tapi ingat, jangan pegang mata kalian dengan tangan dahulu, ya."     

"Baik!"     

Lu Sheng tersenyum, kemudian ia mengupas kulit udang karang untuk Lu Xin lagi. Sesekali ia juga menyuap dirinya sendiri.     

Lu Sheng yang sedang menikmati makanannya, masih belum tahu bahwa gosip mengenai dirinya sudah menyebar kemana-mana.     

Sampai pada akhirnya Bibi Yu berlari ke arah rumah Lu Sheng dengan emos, barulah Lu Sheng mengetahuinya.     

Ternyata berita mengenai Lu Sheng yang membeli batu bata untuk membangun tembok dan mempekerjakan orang untuk menggali kolam telah diketahui oleh keluarga Duan.     

Keluarga Duan pun mengatakan bahwa Lu Sheng bersedia menjadi selir seorang tuan di kota. Selain itu mereka juga mengatakan bahwa uang yang ia dapatkan adalah hasil dari menjual badan.     

Dapat ditebak, pasti ketika Duan Yu pulang ke rumah, ia mengatakan hal yang tidak-tidak pada keluarganya sehingga keluarga Duan dapat menyebarkan rumor ini.     

Duan Yu kini tidak ada di desa, jadi rumor ini mungkin bukan dari mulutnya. Berarti ada orang lain dari Keluarga Duan yang mengarang semua ini.     

Tetapi, Lu Sheng tidak terlalu memikirkan gosip tersebut.     

Gosip akan berkembang di orang bodoh, tapi berakhir di orang bijak.     

Melihat Lu Sheng tidak terpengaruh, Bibi Yu pun tidak begitu khawatir lagi.     

Bibi Yu sangat takut jika Lu Sheng terpengaruh oleh gosip ini, kemudian melakukan hal-hal bodoh. Bagaimanapun juga, nama baik seorang gadis amatlah penting di zaman ini, kan?     

Walaupun keluarga Lu yang membatalkan pertunangannya dengan Duan Yu, namun di mata orang lain, yang buruk tetaplah nama baik seorang gadis.     

Selain Tuan Magistrat itu, tidak ada lagi orang dari keluarga Chu yang datang. Maka masyarakat desa pun menganggap bahwa keluarga Chu tidak akan menikahi Lu Sheng lagi.     

Walaupun kelihatannya mereka tidak mengatakan apapun, namun sebenarnya mereka selalu menggunakan hal ini sebagai topik pembicaraan saat makan.     

Bibi Yu menghiburnya, "Jangan terlalu memikirkannya. Biarkan mereka bicara apa saja. Selama kita sendiri tidak bersalah, maka kita juga tidak perlu takut."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Terima kasih, Bibi Yu. Bibi tidak perlu khawatir, aku tidak akan menghiraukannya."     

"Baguslah kalau begitu!" Bibi Yu setuju, "Kakak Liang dan Kakak Iparmu sudah turun ke sawah. A Yuan sekarang sendirian di rumah, aku harus pulang dulu."     

"Tunggu sebentar, Bi." Lu Sheng mengeluarkan sepiring udang karang yang dibaginya tadi, "Sebenarnya, tadi aku mau mengantarkan ini ke rumah Bibi. Ini adalah udang karang yang aku masak. Coba cicipi rasanya."     

"Udang karang?" Bibi Yu mengerutkan keningnya, "Apa ini? Namanya aneh. Bentuknya juga aneh? Apa ini bisa dimakan?"     

"Bisa!" Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Bahkan, rasanya sangat enak."     

Melihat Lu Sheng meyakinkannya dengan penuh percaya diri, Bibi Yu tetap merasa ragu.     

Kemudian bibi Yu melihat lagi ke arah Lu Jiang dan Lu Xin. Ia melihat kedua anak ini memakan udang karang tersebut hingga belepotan, seakan makanan ini sangat enak, barulah ia menerimanya.     

"Bagaimana cara memakannya? Lalu, yang merah-merah ini apa?"     

"Bibi cukup buang kepala dan kulitnya, lalu memakan dagingnya. Lalu, yang berwarna merah ini namanya cabai. Rasanya seperti buah cornel. Aku menaruh sedikit saja, jadi tidak akan terasa pedas."     

Selesai mendengarkan penjelasan Lu Sheng, Bibi Yu mengucapkan terima kasih kepadanya kemudian berjalan kembali ke rumahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.