Gadis Lugu Liar Galak

BALAS BUDI DENG RUMENG



BALAS BUDI DENG RUMENG

0Ada beberapa hal yang tidak perlu dikhawatirkan dengan kabar tersebut. Ia diam-diam bergegas ke wisma Deng untuk melihatnya.     
0

Namun ketika mereka melihat ternyata ada selapis cahaya emas mengelilingi wisma Deng yang sunyi sepi, mereka pun melarikan diri dengan ketakutan.     

Sejak Zhao Wei melihat penampakan roh Deng Rumeng, dia pun menjadi linglung. Sementara itu, ada pertanyaan yang juga tidak bisa dijawab dari mulutnya. Dan dia hanya bisa membatin bahwa dirinyalah yang salah.     

Chu Sihan mengutus Chu Yun membawa pengawal polisi untuk menyelidiki wisma Zhao. Tidak lama kemudian mereka pun kembali dengan membawa banyak barang.     

Selain berisikan perhiasan dan tael emas, di dalamnya terdapat berbagai akta tanah dan beberapa lukisan ternama.     

Semua orang yang melihat semua harta tersebut menghela napas. Ternyata keluarga Deng sungguh kaya raya.     

Dengan barang bukti yang sudah lengkap, maka Zhao Wei ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.     

Sejak kecil Zhao Wei sudah kehilangan ibunya. Kemudian, ayahnya juga meninggal karena sakit. Ia hanya seorang diri dunia ini.     

Awalnya keluarga Zhao tidak kalah dengan keluarga Deng. Hanya saja, gunung emas setinggi apapun jika jatuh di tangan orang seperti Zhao Wei akan habis terkuras.     

Ketika di hari yang sama Zhao Wei masuk penjara, semua istrinya mengemas semua barang berharga yang terdapat di wisma Zhao. Mereka meninggalkan kota Huangyang tanpa perasaan.     

Sedangkan di wisma Deng, Lu Sheng sudah membuka segel penahan jiwa. Ia berhasil melepaskan ratusan roh keluarga Deng dan mengantar mereka ke dunia bawah.     

"Nona pendeta, silakan ikut aku!"     

Lu Sheng merasa bingung tapi tetap ikut di belakangnya.     

Kemudian ia melihat Deng Rumeng berjalan ke koridor yang mengarah ke barat. Selanjutnya, ia masuk ke dalam salah satu kamar.     

Lu Sheng mengikutinya masuk dan menemukan bahwa ini adalah kamar seorang gadis.     

Kamarnya sangat rapi. Hanya saja karena tidak ditinggali orang selama setengah bulan. Jadi kamarnya mulai berdebu tipis di atas meja.     

"Nona pendeta, silahkan buka keset yang berada tempat tidur saya."     

Setelah mendengar itu, Lu Sheng pun membuka keset tersebut.     

"Di tengah sana ada kotak rahasia, coba Anda mengetuknya. Kemudian keluarkan papan kayu itu."     

Lu Sheng segera mengikuti arahannya. Akan tetapi, ketika ia mengeluarkan papan kayu tersebut, justru ia menemukan sebuah kotak kayu berwarna merah merona.     

Lalu, Lu Sheng mengeluarkan kotak kayu itu. Kotak tersebut berasal dari kotak rahasia yang berada di bawah tanah. Dia mengeluarkannya sambil melihat ke arah Deng Rumeng.     

Deng Rumeng berkata sambil tersenyum, "Ini adalah mahar yang disediakan ibuku untukku. Mahar tersebut adalah sebuah toko dan sebuah wisma. Toko dan wisma itu berada di daerah Nanshi. Nanti aku akan membawamu pergi untuk melihatnya. Awalnya masih ada seratus hektar tanah yang subur. Akan tetapi karena waktu itu aku membawanya keluar bersamaku, tanah itu pun jatuh ke tangan Zhao Wei."     

Ketika membahas nama Zhao Wei, Deng Rumeng tetap sangat geram dan marah.     

"Keluarga Deng tidak memiliki saudara lain. Oleh sebab itu, seluruh harta pasti akan disita pemerintah. Akan tetapi, Tuan Chu orangnya cerdas. Dia mungkin sudah tahu bahwa Zhao Wei dan Hakim Shangguan memiliki transaksi yang mencurigakan. Jadi barang-barang itu mungkin akan dibawa keluar dari kota Huangyang oleh Tuan Chu."     

"Apakah kamu mempercayai Tuan Chu?" Lu Sheng mengangkat alisnya.     

Deng Rumeng menganggukkan kepalanya sambil senyum, "Cara kerja Tuan Chu cepat, tepat, dan tidak bertele-tele. Kepribadiannya juga sangat baik dan jujur, sehingga saya sangat mempercayainya."     

Lu Sheng tersenyum, tidak melanjutkan pembicaraan itu.     

"Nona pendeta, bantuan Anda yang luar biasa hanya bisa Rumeng balas dengan sedikit imbalan seperti ini, saya harap Anda bisa menerimanya!"     

Kemudian Deng Rumeng pun membungkuk kepada Lu Sheng secara formal dan sopan.     

Lu Sheng juga tidak segan. ia segera menyimpan kotak kayu tersebut ke dalam gelang ruangannya di hadapan Deng Rumeng.     

Deng Rumeng melihatnya dengan takjub. Namun, ia juga tidak banyak bertanya.     

Saat mereka berdua keluar dari wisma Deng, Deng Rumeng membawa Lu Sheng pergi melihat toko. Toko itu sangat dekat. Letaknya di pinggir jalan sana. Tokonya sudah selesai direnovasi dan sudah bisa untuk berjualan langsung.     

Sedangkan wismanya berada di sebelah wisma Chu.     

"Ketika Ibu Anda membeli wisma ini, orang di sekitar Anda apakah tahu?" Lu Sheng bertanya dengan tegang.     

Ia khawatir jika ke depannya, kalau mereka pindah ke wisma ini, orang-orang malah menuduh mereka telah mencuri akta tanah ini. Nantinya akan merepotkan.      

Deng Rumeng tersenyum, "Nona pendeta, wisma ini telah dibeli oleh ibuku secara diam-diam. Nama di atas akta tanah adalah ibu pembantu. Di samping itu, ibu pembantu tersebut tidak memiliki anak ataupun saudara lainnya. Kini orangnya juga sudah tidak ada. Jika ke depannya ada yang meragukan identitas Anda, cukup melaporkan nama di atas akta dan bilang bahwa Anda adalah saudara dari ibu pembantu itu."     

Mendengar sampai sini, Lu Sheng pun lega, "Syukurlah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.