Gadis Lugu Liar Galak

KAMU BISA JADI ISTRI KEDUAKU



KAMU BISA JADI ISTRI KEDUAKU

0Melihat Lu Sheng yang sedang mengairi sawah tiba-tiba menghentikan gerakannya dan memandang ke arahnya, Mak Zheng pun mengira gadis itu tertarik dengan tawarannya.     
0

Tanpa menunggu lama, Mak Zheng pun segera melanjutkan 'niat baik' itu, "Keadaan ekonomi keluarga itu juga lumayan bagus. Sehari makan daging tiga kali? Itu tidak ada masalah sama sekali! Kalau kamu menikah ke dengannya, kamu cukup menikmati hidupmu saja."     

Sekarang, keluarga Lu sudah tidak memiliki tetua, Lu Ran juga masih belum dewasa. Mak Zheng berpikir, jika Lu Sheng mau melakukan pernikahan itu, maka dua puluh tael akan jatuh dalam genggamannya dan ia memberi Lu Ran sebanyak dua atau tiga tael saja.     

Lu Sheng tersenyum sambil bertanya, "Benarkah sebagus itu?"     

"Iya! Pria itu juga orang yang baik. Dia baru berusia dua puluhan dan wajahnya tidak kalah tampan dengan pelajar Duan."     

'Kalau pernikahan ini memang sebagus itu, mana mungkin Mak Zheng menawarkannya kepadaku?'     

Dari ingatan Lu Sheng si pemilik tubuh asli, ia ingat Mak Zheng memiliki seorang putri bernama Lu Wei, sebaya dengan dirinya dan juga belum menikah.     

Mengingat hal itu, Lu Sheng mencibir dingin di dalam hatinya. Namun, ia tetap dengan polos sambil berkata, "Pernikahan sebagus ini, sebaiknya Bibi tawarkan kepada Kakak Wei saja, dia lebih tua tiga bulan daripada aku."     

Senyuman Mak Zheng membeku, dengan kaku ia tertawa dan menjawab, "Ini karena Bibi mengasihani kamu. Kalau Kakak Wei, sudah ada seseorang yang disukainya."     

Lu Wei menyukai Duan Zheng, dan Lu Sheng pemilik asli tubuh itu pun mengetahui hal itu.     

Dulu saat Lu Sheng yang asli masih bertunangan dengan Duan Zheng, setiap kali ia bertemu dengan Lu Wei, sepupunya itu selalu menertawakannya dan mengatakan bahwa ia tidak layak bersanding dengan Duan Zheng.     

Padahal sebenarnya, semua itu Lu Wei katakan karena ia iri kepada Lu Sheng.     

Lu Sheng berjongkok untuk mencabut rumput, tanpa mengangkat kepala ia berkata, "Kebetulan sekali, aku juga menyukai orang lain."     

"Aku tahu siapa yang ada di dalam hatimu itu," Mak Zheng melihat remeh kepada Lu Sheng, "Pelajar Duan tidak akan suka dengan orang desa seperti kita. Sebaiknya kamu jangan bermimpi lagi."     

Lu Sheng hanya tersenyum, tidak membantah dan juga tidak menyetujui ucapan Mak Zheng.     

Namun, kata-kata mak Zheng itu ternyata tidak sengaja didengar oleh Duan Zheng yang kebetulan sedang mendekat ke arah ketel air.     

Duan Zheng melihat Lu Sheng yang sedang berjongkok di sawah dan sibuk bekerja, tatapannya penuh dengan makna.     

"Wah, pelajar Duan, kenapa kamu di sini?" Mak Zheng menyimpan wajah meremehkannya itu dan melihat ke arah Duan Zheng dengan senyuman palsu.     

Lu Sheng mengangkat kepalanya dan memberikan satu tatapan kepada Duan Zheng. Kemudian, ia pun kembali menundukkan kepalanya dan fokus bekerja.     

Sebelumya, Duan Zheng tidak pernah benar-benar memerhatikan wajah Lu Sheng dengan baik. Maka dari itu, ia pun tidak pernah menyadari bahwa ternyata mantan tunangannya itu sangat cantik.     

Lu Sheng memiliki rambut yang hitam dan lembut, kulit yang putih dan halus, serta wajah yang kecil dan indah.     

Terakhir kali bertemu dengan Lu Sheng, Duan Zheng hanya memberikan satu lirikan kepada gadis itu. Saat itu, ia hanya tahu wajah tunangannya itu sangat cantik.     

Hari ini saat bertemu lagi dengan Lu Sheng, kata sifat itu pun kembali muncul berulang-ulang di otak Duan Zheng.     

Duan Zheng tidak bisa memahami perasaannya sekarang, ia hanya merasa sepertinya ada yang hilang.     

Sesaat kemudian, Duan Zheng menganggukkan kepalanya dengan sopan ke arah Mak Zheng, kemudian ia pun berjalan melewati mereka.     

"Pelajar Duan memang sangat baik kepada orang tuanya. Saat ada waktu luang dan tidak belajar, dia tidak lupa untuk mengantarkan teh kepada orang tuanya. Nantinya, kalau berhasil menjadi pejabat, dia juga pasti akan menjadi pejabat yang baik."     

Mendengar Mak Zheng memuji Duan Zheng, Lu Sheng tidak peduli. Ia tidak memiliki pemikiran lebih mengenai hal itu.     

Setelah Lu Sheng selesai mencabut rumput-rumput yang ada di sawah keluarganya, hari sudah siang. Gadis itu pun berkeringat hingga bajunya basah kuyup.     

Lu Sheng mengambil cangkulnya dan kembali ke rumah. Begitu sampai di depan rumah, ada seseorang yang mengejar dan memanggil namanya dari belakang.     

"Lu Sheng!"     

Lu Sheng pun menolehkan kepalanya dan melihat Duan Zheng sedang berjalan mendekatinya.     

"Ada apa?" Lu Sheng menyipitkan matanya sambil bertanya dengan tenang.     

Duan Zheng berdiri di depan Lu Sheng, pria itu menatap wajah tunangannya yang berkeringat tetapi tetap putih dan halus itu. Hatinya pun meloncat sejenak. "Kamu… Apakah kamu masih menyukaiku?"     

Ada sedikit rasa sakit di hati Lu Sheng, ia pun tanpa sadar mengerutkan alisnya. Lu Sheng yang asli sudah menyukai Duan Zheng untuk waktu yang lama, tubuh itu pasti memiliki ingatan akan perasaannya.     

Meskipun kini roh Lu Sheng yang asli sudah diganti oleh dirinya, tetapi saat mendengar kata-kata Duan Zheng, hatinya tetap tidak bisa menghindari rasa sakit.     

"Untuk apa kamu bertanya seperti itu?" Lu Sheng bertanya dengan tatapan tenang.     

Duan Zheng terlihat gugup, ia pun berkata, "Kalau kamu masih menyukaiku, aku bisa menjadikanmu istri keduaku saat aku sudah menjadi pejabat nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.