Gadis Lugu Liar Galak

SUN HU



SUN HU

2Setelah Mak Lian pergi, Lu Sheng menyerahkan dompet nenek kepada Lu Ran, "Ini uang dari nenek, aku masih punya belasan tael perak. Jadi, Kak, kalau kamu tidak ada kerjaan, sebaiknya kembali belajar saja."     
0

"Dari mana kamu mendapatkan uang itu?" Lu Ran mengerutkan alisnya.     

Pada dasarnya, orang yang bertanggung jawab atas keuangan keluarga Lu adalah Mak Liu. Bahkan, mahar milik Mak He pun diambil olehnya. Ia hanya meninggalkan sebuah gelang giok kepada Lu Sheng.     

Gelang giok itu adalah peninggalan kakek mereka. Saat masih hidup dulu, kakek mereka menyelamatkan nyawa seseorang yang orang kaya dan orang itulah yang memberinya gelang giok itu sebagai bentuk terima kasih.     

Lu Sheng menjawab santai, "Papa memberikannya padaku sebelum dia pergi."     

Lu Ran mencibir, "Ternyata masih memiliki hati nurani juga dia."     

"Jadi, kak, apa kamu mau kembali sekolah?" Lu Sheng bertanya.     

"Tahun depan saja. Sekarang di rumah tidak ada orang, sawah kita juga harus ada yang menjaga."     

Setelah itu, Lu Ran mulai memindahkan barang ke dalam rumah.     

"Aku bisa menjaganya!" Lu Sheng ikut masuk ke dalam, "Kakak tidak perlu khawatir, aku bisa menjaganya dengan baik."     

Lu Sheng sangat percaya diri dan merasa ia memiliki kemampuan bertani.     

Ketika dirinya masih tinggal di pegunungan bersama Guru, seluruh area persawahan yang ada di belakang pegunungan ditangani oleh dirinya sendiri. Tentu saja, saat Guru tidak ada diam-diam ia mendapatkan bantuan, yaitu dari sekelompok asap hitamnya.     

"Hah? Kamu?"     

Lu Ran tertawa sambil bertanya, "Apa kamu benar-benar bisa?"     

Meskipun Lu Sheng sudah sering mengerjakan pekerjaan rumah, tapi selama ini Lu Ran jarang melihat adiknya itu masuk ke sawah.     

Sepengetahuan Lu Ran, Lu Sheng hanya pernah membantu di sawah pada saat menanam bibit padi saja. Selebihnya, gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah.     

"Tentu saja!" Lu Sheng berkata dengan yakin, "Kamu pergi sekolah saja kak, aku bisa!"     

Membuat Lu Ran sekolah lagi adalah keinginan terakhir dari Lu Sheng si pemilik asli tubuh dan Mak He, jadi ia harus membantu mereka mewujudkannya.     

Melihat wajah Lu Sheng yang serius, Lu Ran pun curiga. "Apa kamu benar-benar bisa?"     

"Tentu saja bisa!" Lu Sheng mengatakan hal itu sambil tertawa kecil, "Lagi pula, sawah kita juga tidak terlalu luas. Jadi, aku pasti bisa."     

"Baiklah." Akhirnya Lu Ran mengalah.     

Lu Ran berpikir bahwa adiknya itu sangat ingin dirinya kembali ke sekolah, ia pun tidak tega jika harus mengabaikan kebaikannya.     

'Aku akan pulang dan membantu di hari libur,' [pikir Lu Ran.     

"Kalau begitu… Apakah uang sebanyak ini cukup untuk mendaftar?"     

Untuk sementara waktu, Lu Sheng masih belum bisa mencari uang. Lagi pula, ia juga masih belum tahu tentang nilai uang di zaman itu, tidak tahu cukup atau tidak.     

"Itu sudah cukup."     

Lu Ran mengatakan hal itu tersenyum. Kemudian ia hanya mengambil enam tael perak dari dompet neneknya itu, "Sisanya kamu simpan saja."     

"Apa benar-benar sudah cukup?" Lu Sheng bertanya sekali lagi dengan ragu.     

"Iya sudah cukup. Malahan ini masih lebih!" Lu Ran tertawa.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya. "Baiklah, kalau tidak cukup Kak Ran harus bilang ya! Jangan memaksakan diri sendiri!"     

Melihat matahari mulai terbenam, Lu Ran mulai sibuk di dalam dapur. Sementara itu, Lu Sheng bersama kedua adiknya duduk di halaman memetik sayuran yang sebelumnya mereka tanam.     

Pada saat yang bersamaan, tiba-tiba pintu halaman rumah keluarga Lu ditendang dan terbuka. Beberapa pria dengan postur tubuh beragam menerobos masuk ke halaman rumah mereka.     

Ada sehelai rumput di mulut seorang pria yang tampak sebagai pemimpin kelompok itu, terlihat seperti berandalan.     

"Lu Ran, di mana Lu Ran?"     

Lu Sheng mengangkat kepalanya, dengan tenang menatap ke arah gerombolan pemuda itu.     

"Yo?!" Mata Sun Hu bersinar terang melihat Lu Sheng, ia pun berkata, "Gadis cantik dari mana ini? Lebih cantik dari nona kecil Lu Ning."     

Lu Ran yang sedang berada di dapur mendengar suara keributan dari luar sana, ia pun buru-buru keluar. Saat mendengar kata-kata Sun Hu, ekspresi wajah pria itu langsung berubah menjadi buruk.     

Lu Ran segera berjalan maju dan berdiri di depan Lu Sheng dan adik-adiknya, dengan dingin ia bertanya, "Sun Hu, untuk apa kamu mencariku?"     

'Orang seperti Sun Hu ini bahkan tidak layak mendapatkan jari adikku!'     

"Dia pasti Lu Sheng, ya?" Sun Hu mengelus dagunya, tatapannya melekat kepada Lu Sheng seakan-akan tidak cukup menatapnya sekali.     

"Aku dengar, dia ditolak oleh pelajar Duan dan bahkan Tuan Magistrat pun tidak mau menikahinya..."     

"Kak Ran, reputasi adikmu sekarang sudah sangat buruk. Mengapa kamu tidak memberikannya kepada Kak Hu saja? Siapa tahu dia akan menjadi bahagia dan kamu bisa mendapatkan beberapa tael perak," kata bawahan Sun Hu dengan tidak sopan.     

"Apa kamu bilang?!" Muncul kemarahan pada wajah Lu Ran, ia pun segera mengangkat kakinya dan menendang bawahan Sun Hu itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.