Gadis Lugu Liar Galak

APA AKU CANTIK?



APA AKU CANTIK?

Chu Sihan menggunakan kata 'aku' untuk menyebut dirinya di hadapan Lu Sheng. Mendengar itu, Hakim Shangguan tertegun sejenak. Namun ia pun segera mengerti bahwa pria itu tidak ingin Lu Sheng mengetahui identitasnya.     

Chu Yun yang ada di sampingnya juga cerdas, ia segera menghadap ke Lu Ran dan berkata, "Tuan Muda kami ingin berbicara dengan Nona Lu, Tuan Lu bisa ikut dengan saya dulu."     

Lu Ran melihat ke arah Lu Sheng dengan khawatir.     

Namun, Lu Sheng tetap tenang. Gadis itu memberikan Lu Jiang kepada Lu Ran sambil tersenyum. "Kakak tidak perlu khawatir, tidak akan terjadi apa-apa kepadaku."     

Sebelum pergi, Lu Ran melihat Lu Sheng dengan tatapan rumit. Ia merasa, sejak adiknya itu kembali setelah menghilang, sepertinya sifat dan hal-hal yang lain dari dirinya telah banyak berubah.     

"Nona Lu, silakan ikut denganku."     

Awalnya, Hakim Shangguan ingin ikut bersama mereka. Namun, Chu Sihan memberinya sebuah tatalan dan itu membuat langkahnya terhenti.     

Chu Sihan menarik kembali pandangannya dengan puas, kemudian ia berjalan keluar lebih dulu dengan Lu Sheng.     

Sementara itu, Lu Sheng memberikan sebuah senyuman dingin kepada Hakim Shangguan. Gadis itu menganggukkan kepalanya untuk berpamitan, kemudian ia pun berjalan di belakang Chu Sihan.     

Kepala penjaga sel yang ada di antara mereka terlihat sedikit enggan, tetapi ia tidak berani memiliki pikiran lain terhadap Lu Sheng.     

Chu Sihan membawa Lu Sheng menuju sebuah restoran. Pelayan restoran menyambut mereka dengan hormat, kemudian mengantar keduanya menuju meja VIP yang ada di lantai dua. Pelayan itu juga menghidangkan kue dan teh terlebih dahulu sebelum meninggalkan mereka berdua.     

Chu Sihan dan Lu Sheng duduk berhadapan, tetapi tidak ada yang berbicara.     

"Apa aku cantik?"     

Entah berapa lama waktu sudah berlalu, Lu Sheng tiba-tiba bertanya sambil tersenyum.     

"..." Chu Sihan terdiam.     

Chu Sihan telah hidup selama dua puluh tahun, tetapi itu adalah pertama kalinya ia melihat wanita yang sangat terbuka seperti Lu Sheng.     

Akhirnya, ia pun menjawab dengan singkat, "Chu Sihan."     

"Hah?" Lu Sheng tidak memahami jawabannya itu.     

Chu Sihan menjawab dengan sabar, "Nama."     

"Oh." Lu Sheng tersenyum dan mengulurkan tangannya sambil berkata, "Lu Sheng."     

Chu Sihan menatap tangan Lu Sheng yang terulur di depannya, ekspresi wajahnya tidak bisa dijelaskan.     

Lu Sheng baru ingat bahwa pada masa sekarang, tempat ia berada saat ini, tidak ada orang yang bersalaman ketika berkenalan. Setelah menyadari hal itu, ia pun tersenyum dan dengan tenang menarik kembali tangannya.     

Saat menarik kembali tangannya, Lu Sheng mengambil kue dan memasukkannya ke dalam mulut.     

Chu Sihan masih menunggu reaksinya, tetapi ia hanya melihat Lu Sheng memakan kue dengan tenang. Setelahnya, gadis itu minum teh, tidak ada ekspresi lebih.     

Chu Sihan mulai mengerutkan alisnya. "Kamu… Apa tidak ada yang ingin kamu tanyakan?"     

"Bertanya tentang apa?" Mata Lu Sheng yang jernih penuh dengan kebingungan.     

"..." Chu Sihan terdiam sesaat, kemudian ia menjelaskan, "Aku adalah putra dari keluarga Chu."     

"Jadi?" Lu Sheng tidak mengerti apa yang ingin disampaikan Chu Sihan.     

Chu Sihan memandangi Lu Sheng untuk beberapa waktu, kemudian ia pun menghelakan napas di dalam hatinya.      

"Sudahlah." Chu Sihan terdiam sejenak, kemudian melanjutkan percakapannya, "Apa semalam kamu pergi ke belakang pegunungan?"     

"Belakang pegunungan?" Lu Sheng mengedip-ngedipkan matanya. "Untuk apa?"     

Lu Sheng menampilkan ekspresi wajah yang sangat polos di hadapan Chu Sihan. Namun sebenarnya, ia mengeluh di dalam hati, 'Pengamatan pria ini memang sangat tajam. Hanya dengan satu tatapan saja, dia sudah mencurigaiku?'      

"Kalau kamu tidak mau mengakuinya, itu juga tidak masalah." Ingatan Chu Sihan sangat baik, postur tubuh orang yang dilihatnya semalam sudah melekat di dalam otaknya.     

Sebelumnya saat mereka naik ke lantai dua, Chu Sihan sengaja berjalan di belakang Lu Sheng untuk mengkonfirmasi kecurigaannya. Ternyata memang benar, postur tubuh gadis itu sama persis dengan orang yang dilihatnya semalam. Bahkan, panjang rambutnya juga sama.     

"Jadi apa alasan Tuan Muda Chu mengajakku ke sini? Sebenarnya ingin membicarakan apa?" Dari nada bicaranya, bisa diketahui bahwa Lu Sheng sudah kehilangan kesabaran.     

Chu Sihan merasa Lu Sheng ingin melarikan diri, ia pun mulai berpikir untuk menggoda gadis itu.     

"Apa kamu tahu siapa pria yang sebelumnya akan kamu nikahi? Apa kamu tahu orang seperti apa dia?" Chu Sihan bertanya.     

Mendengar pertanyaan Chu Sihan, Lu Sheng pun tampak tidak peduli, "Aku dengar dia adalah seorang magistrat dari kota Lingjiang."     

Lu Sheng menyesap tehnya dan melanjutkan, "Tuan magistrat itu, dilihat dari jabatannya, usianya pasti sudah tidak muda. Bagaimana mungkin seseorang yang tua seperti itu masih berpikir untuk menikahi gadis muda? Hmm, orang itu pasti bukan orang yang baik. Jangan-jangan, dia adalah seorang magistrat pemalas yang mesum?"     

Chu Sihan, yang Lu Sheng pikir sebagai seorang magistrat pemalas yang suka mempermainkan perempuan itu pun terdiam di tempat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.